Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KECEMASAN DAN STRATEGI COPING WARIA PELACUR Herdiansyah, Haris
Indigenous Vol. 9, No.1, Mei 2007
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia pelacuran adalah penuh dengan tekanan, ancaman dan hal negatif cacat yang menyebabkan ketertarikan kepada pelacur oleh karena itu mendorong pelacur untuk menciptakan strategi menghadapi cukup untuk menghadapi apa yang rasa mereka . Tujuan dari studi ini akan meliputi ke luar ketertarikan dan strategi pelacur yang menghadapi transgender di tiga lingkungan sosial berbeda termasuk dalam keluarga, masyarakat dan “ cebongan” ( tempat di mana pelacur bekerja). Ini adalah suatu riset kualitatif. Karena alat pengumpulan data adalah wawancara, dan pengamatan. Studi ini menggunakan purposive sampling. Ada 3 subjek dan 4 orang informan. Untuk menganalisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman yang terdiri dari 3 langkah, yaitu reduksi data, menampilkan data dan kesimpulan serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini, banyak kecemasan yang dialami oleh waria pelacur yang datang dari lingkungan yang berbeda-beda. Dari keluarga misalnya, merupakan sumber kecemasan tertinggi, ketika keluarga waria mengetahui profesi mereka. Sumber lain berasal dari pengucilan oleh masyarakat dan mucikari, penangkapan oleh polisi dan preman, persaingan antar pelacur dan kekerasan dari pengguna mereka di “cebongan”
KECEMASAN DAN STRATEGI COPING WARIA PELACUR Herdiansyah, Haris
Indigenous Vol. 9, No.1, Mei 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v9i1.1618

Abstract

Dunia pelacuran adalah penuh dengan tekanan, ancaman dan hal negatif cacat yang menyebabkan ketertarikan kepada pelacur oleh karena itu mendorong pelacur untuk menciptakan strategi menghadapi cukup untuk menghadapi apa yang rasa mereka . Tujuan dari studi ini akan meliputi ke luar ketertarikan dan strategi pelacur yang menghadapi transgender di tiga lingkungan sosial berbeda termasuk dalam keluarga, masyarakat dan “ cebongan” ( tempat di mana pelacur bekerja). Ini adalah suatu riset kualitatif. Karena alat pengumpulan data adalah wawancara, dan pengamatan. Studi ini menggunakan purposive sampling. Ada 3 subjek dan 4 orang informan. Untuk menganalisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman yang terdiri dari 3 langkah, yaitu reduksi data, menampilkan data dan kesimpulan serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini, banyak kecemasan yang dialami oleh waria pelacur yang datang dari lingkungan yang berbeda-beda. Dari keluarga misalnya, merupakan sumber kecemasan tertinggi, ketika keluarga waria mengetahui profesi mereka. Sumber lain berasal dari pengucilan oleh masyarakat dan mucikari, penangkapan oleh polisi dan preman, persaingan antar pelacur dan kekerasan dari pengguna mereka di “cebongan”
KECEMASAN DAN STRATEGI COPING WARIA PELACUR Haris Herdiansyah
Indigenous Vol. 9, No.1, Mei 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v9i1.1618

Abstract

Dunia pelacuran adalah penuh dengan tekanan, ancaman dan hal negatif cacat yang menyebabkan ketertarikan kepada pelacur oleh karena itu mendorong pelacur untuk menciptakan strategi menghadapi cukup untuk menghadapi apa yang rasa mereka . Tujuan dari studi ini akan meliputi ke luar ketertarikan dan strategi pelacur yang menghadapi transgender di tiga lingkungan sosial berbeda termasuk dalam keluarga, masyarakat dan “ cebongan” ( tempat di mana pelacur bekerja). Ini adalah suatu riset kualitatif. Karena alat pengumpulan data adalah wawancara, dan pengamatan. Studi ini menggunakan purposive sampling. Ada 3 subjek dan 4 orang informan. Untuk menganalisis data menggunakan model interaktif dari Miles  Huberman yang terdiri dari 3 langkah, yaitu reduksi data, menampilkan data dan kesimpulan serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini, banyak kecemasan yang dialami oleh waria pelacur yang datang dari lingkungan yang berbeda-beda. Dari keluarga misalnya, merupakan sumber kecemasan tertinggi, ketika keluarga waria mengetahui profesi mereka. Sumber lain berasal dari pengucilan oleh masyarakat dan mucikari, penangkapan oleh polisi dan preman, persaingan antar pelacur dan kekerasan dari pengguna mereka di “cebongan”
Sixth Sense dan Kearifan Lokal Haris Herdiansyah
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.611 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v4i1.723

Abstract

Di era modern ini, perdebatan mengenai indera keenam masih menjadi topic yang sangat menarik. Setidaknya ada kubu dengan dua sudut pandang yang berbeda dalam memandang indera keenam ini, yang pertama adalah kubu ilmuwan yang mengedepankan sudut pandang ilmiah dan analisis rasional, dan kubu kedua adalah kubu orang-orang yang memegang kepercayaan tradisional dan kearifan lokal. Sayangnya, setiap kubu berpijak pada sudut pandangnya masing-masing dan memandang sudut pandang lainnya sebagai sesuatu yang tidak benar. Kesenjangan antara sudut pandang kedua kubu ini memicu kebingungan mengenai indera keenam yang sebenarnya. Dampak yang muncul adalah adanya perbedaan sikap di masyarakat dalam memandang dan mempersepsikan indera keenam. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai indera keenam dari dua sudut pandang tersebut; sudut pandan ilmiah dan sudut pandang tradisional. Artikel ini juga memberikan penjelasan mengenai jenis indera keenam dan pengaruhnya pada masyarakat modern.
PENGARUH ATTITUDE TOWARD BEHAVIOR, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP INTENSI MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR PADA MAHASISWA PESERTA MATAKULIAH ENTREPRENEURSHIP 1 DAN 2 BATCH 2017 Haris Herdiansyah, S.Psi., M.Si.
Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/exp.v3i1.1050

Abstract

The aim of this study was to see the influence of attitude toward behavior (ATB), subjective norm (SN), and perceived behavioral control (PBC) on the intention to become an entrepreneur for student participants in entrepreneurship courses 1 and 2 batch 2017. Theoretically, the more the stronger the three determinants of intention then intention will be easier to manifest into behavior. The stronger entrepreneurship courses 1 and 2 are given, the tendency of intention to become an entrepreneur will be stronger. The alternative hypothesis proposed is that there is an influence of ATB, SN, and PBC on the intention to become an entrepreneur in the students participating in entrepreneurship courses. 276 students of entrepreneurship 1 and 2 are involved and obtained through purposive sampling techniques, data collection instruments in the form of questionnaires consisting of 30 items, data analysis techniques used using multiple regression analysis techniques with 3 predictors . The results found that the determinant of ATB and SN significantly influence the intention to become an entrepreneur, while the PBC determinant does not significantly influence the intention to become an entrepreneur in student participants in entrepreneurship courses 1 and 2 batch 2017 Kata Kunci: Attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, intensi, entrepreneur, mahasiswa, matakuliah entrepreneurship
Communication Challenges and Needs in the Multilingual Workplace: The Case of Security Officers in Jababeka Area Indonesia Pujiastuti, Ani; Mahmud, Yogi Saputra; Herdiansyah, Haris
Komunitas Vol 14, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v14i2.34840

Abstract

Modern-time workplaces have become increasingly international and multilingual due to the presence of workers from different ethnicities, languages, and cultural backgrounds.  Due to the lack of training programs that are mainly focused on developing communication skills, security officers have faced challenges in communicating with clients, especially those who work in multilingual workplaces. This research aims to investigate the challenges of the workers in communicating in a multilingual workplace and exploring the perceived needs of the workers. This research was conducted in Jababeka Area Industries Jakarta. The research found various challenges and needs faced by the security officers including challenges with their occupational standing, limited training, inadequate workplace support system, and limited access and resources for learning. The security officers realize that the ultimate goal of communication in foreign language in the workplace is not merely shown by correctness and perfection, but how messages are transferred and how instructions are understood. 
The Influence of IMC Implementation on the Brand Awareness of BLANJA.com Ulfa Dinyah Fitri; Haris Herdiansyah
Jurnal Komunikasi Global Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.418 KB) | DOI: 10.24815/jkg.v10i1.20156

Abstract

Integrated marketing communication continues to be an important issue to create brand awareness of a product. This study aims to identify the influence of the integrated marketing communication elements implementation towards the brand awareness of BLANJA.com. The method used in this research is quantitative with an explanatory research approach. Data were collected through online questionnaires spread to the BLANJA.com customers.  There were 121 respondents involved in this study who were selected using the purposive sampling technique. The analysis technique used was multiple regression using SPSS 25.0.  This research found that advertising, sales promotion, public relation, and digital communication had a significant influence simultaneously towards the brand awareness of BLANJA.com, with the Coefficient of Determination is 80,7%. Further, digital communication had the most considerable impact partially on the brand awareness of BLANJA. Public relations and advertising also had significant influences partially towards the brand awareness of BLANJA.com. Komunikasi marketing terintegrasi masih menjadi topik yang penting dalam kaitannya dengan kesadaran merek dari suatu produk. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi elemen dari komunikasi marketing terintegrasi terhadap kesadaran merek dari Blanja.com. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif eksplanatif. Data responden didapat dengan menggunakan kuisioner terhadap pelanggan BLANJA.com. Sample yang terlibat sebanyak 121 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan regresi berganda yang diolah dengan SPSS 25.0. Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan komunikasi digital terhadap kesadaran merek dari BLANJA.com dengan determinasi pengaruh sebesar 80,7%. Dari keempat elemen tersebut, yang paling berpengaruh terhadap kesadaran merek dari BLANJA.com adalah komunikasi digital, diikuti selanjutnya dengan humas, iklan, dan promosi penjualan.
Digital Parenting: Tuntutan Para Orangtua Pasca Pandemik di wilayah Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler Dindin Dimyati; Rudy Erwi Kartiwa; Haris Herdiansyah
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.154 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18682

Abstract

Masa pandemik COVID-19 selama dua tahun (2020-2022) dan endemik satu tahun terkhir telah membuat banyak perubahan dalam banyak sisi kehidupan manusia Indonesia, termasuk dunia pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan usia dini mengalami imbas yang cukup ‘menyedihkan’ karena ketidaksiapan para orang tua untuk menjadi pendamping kegiatan belajar mereka di mode pembelajaran daring. Penggunaan gawai untuk belajar pun memberikan dampak tambahan yaitu ‘kecanduan’ para peserta didik tersebut gawai dan konten-konten yang ada di dalamnya. Tujuan kegiatan abdimas digital parenting ini adalah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman akan sisi buruk dan sisi baik media digital kepada masyarakat sasar di kelurahan Jamika, kecamatan Bojongloa Kaler. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurnaima yang menyelenggarakan Kelompok Bermain (KOBER). Hasil dari kegiatan ini adalah munculnya tingkat kesadaran dan pemahaman yang lebih baik dari masyarakat sasar akan dampak dan manfaat media digital tersebut dalam dunia pendidikan dan sosial. Masyarakat sasar selanjutnya berharap akan adanya keberlanjutan kegiatan ini dengan cakupan (scope) yang lebih luas.Kata Kunci: Digital Parenting, Pandemik Covid-19, Paud, Kober, Pendidikan Usia Dini