Tia Adelia Suryani, Tia Adelia
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN PERKEMBANGAN FISIK DAN TIPOLOGI KAWASAN PERMUKIMAN DI PUSAT PERTUMBUHAN KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG Suryani, Tia Adelia; Rahdriawan, Mardwi
Jurnal Pengembangan Kota Articles in Press
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota terjadi akibat munculnya pusat pertumbuhan baru. Kecamatan Tembalang menjadi pusat pertumbuhan baru karena adanya kebijakan pemerintah yang menjadikan Kecamatan Tembalang sebagai kawasan pendidikan, Kecamatan Tembalang yang merupakan lokasi kawasan pendidikan merupakan salah satu pusat pertumbuhan kota Semarang menjadi pendorong berkembangnya segala akitivitas yang berimplikasi pada terjadinya perubahan pemanfaatan lahan. Bertambah luasnya kawasan permukiman dan berubahnya kondisi permukiman kemudian mengindikasikan adanya perbedaan jumlah dan kondisi sarana prasarana serta kualitas permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Perkembangan Fisik dan Tipologi Kawasan Permukiman di Pusat Pertumbuhan Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial yang menggunakan Data Citra. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perkembangan fisik di kawasan permukiman selama kurun waktu 10 tahun (2005-2015). Tipologi kawasan permukiman di Kecamatan Tembalang, mencerminkan suatu permukiman perkotaan yang telah dilengkapi dengan sarana prasarana, namun yang berada dalam kondisi baik hanya ditemukan di Kelurahan Sendangmulyo. Kualitas lingkungan Kawasan Permukiman sebagian besar termasuk dalam kriteria cukup layak ditemukan di  Kelurahan Rowosari, Kelurahan Meteseh, Kelurahan Kramas, Kelurahan Tembalang, Kelurahan Bulusan, Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Sambiroto, Kelurahan Jangli, Kelurahan Tandang, Kelurahan Kedungmundu, dan Kelurahan Sendangguwo. Hal ini terjadi karena kondisi pohon pelindung dan pola tata letak bangunannya buruk. Rekomendasi yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perlu dilakukan perbaikan prasarana lingkungan dan perbaikan Pola tata letak bangunan serta pengaturan pohon pelindung di Kawasan Permukiman Kecamatan Tembalang.
KAJIAN PERKEMBANGAN FISIK DAN TIPOLOGI KAWASAN PERMUKIMAN DI PUSAT PERTUMBUHAN KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG Suryani, Tia Adelia; Rahdriawan, Mardwi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 1, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.1.2.108-117

Abstract

Perkembangan kota terjadi akibat munculnya pusat pertumbuhan baru. Kecamatan Tembalang menjadi pusat pertumbuhan baru karena adanya kebijakan pemerintah yang menjadikan Kecamatan Tembalang sebagai kawasan pendidikan, Kecamatan Tembalang yang merupakan lokasi kawasan pendidikan merupakan salah satu pusat pertumbuhan kota Semarang menjadi pendorong berkembangnya segala akitivitas yang berimplikasi pada terjadinya perubahan pemanfaatan lahan. Bertambah luasnya kawasan permukiman dan berubahnya kondisi permukiman kemudian mengindikasikan adanya perbedaan jumlah dan kondisi sarana prasarana serta kualitas permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Perkembangan Fisik dan Tipologi Kawasan Permukiman di Pusat Pertumbuhan Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial yang menggunakan Data Citra. Tipologi kawasan permukiman di Kecamatan Tembalang, mencerminkan suatu permukiman perkotaan yang telah dilengkapi dengan sarana prasarana, namun yang berada dalam kondisi baik hanya ditemukan di Kelurahan Sendangmulyo. Kualitas lingkungan Kawasan Permukiman sebagian besar termasuk dalam kriteria cukup layak ditemukan di  Kelurahan Rowosari, Kelurahan Meteseh, Kelurahan Kramas, Kelurahan Tembalang, Kelurahan Bulusan, Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Sambiroto, Kelurahan Jangli, Kelurahan Tandang, Kelurahan Kedungmundu, dan Kelurahan Sendangguwo. Hal ini terjadi karena kondisi pohon pelindung dan pola tata letak bangunannya buruk. Rekomendasi yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perlu dilakukan perbaikan prasarana lingkungan dan perbaikan Pola tata letak bangunan serta pengaturan pohon pelindung di Kawasan Permukiman Kecamatan Tembalang.
The Optimal Location for The Development of Agricultural Production Center Area of Rembang Regency Pigawati, Bitta; Suryani, Tia Adelia; Barbarossa, Ghiffari
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v24i1.34270

Abstract

Abstract. Disproportionate regional spatial growth can encourage regional disparities between villages and cities and problems for the sustainability of regional development. Rembang Regency has growth characteristics that are concentrated at several points in its urban area. This pattern of growth creates a problem of regional disparity. To overcome this problem, it is necessary to add new regional growth centers. These new regional growth centers are expected to evenly distribute spatial growth. The center of regional growth in accordance with the characteristics of Rembang Regency is the center of agricultural production. This study aims to determine the optimal location for the development of the agricultural production centers as the center of regional growth. Using a spatial approach with remote sensing images as the main data. The analytical technique used is spectral transformation and multicriteria. The results showed that the most optimal locations for the development of agricultural production centers were Sale District (2,634.01 ha), Gunem District (2,198.95 ha) and Kragan District (2,171.72 ha). Sulang District is also a potential location for the development of agricultural production centers because the total area of the optimal location covers 8 – 10% of the total area of Rembang Regency. The findings of the study on the optimal location for the development of agricultural production centers are recommended as a strategic area for regional development to function as a growth center for Rembang Regency as an effort to overcome disproportionate spatial growth.