Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Penderita Rawat Inap Diabetes Melitus Komplikasi di Bagian Penyakit Dalam RS Muhammadiyah Palembang Periode Januari 2013 - Desember 2013 Arsyad, KHM; Fitriani, Nyayu
Syifa'Medika Vol 6, No 1 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v6i1.1380

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein akibat kelainan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Peningkatan jumlah penderita DM akan meningkatkan secara proporsional jumlah penderita yang mengalami komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian dan karakteristik penderita DM yang dirawat inap di Bagian Penyakit Dalam RS Muhammadiyah Palembang periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang memenuhi keriteria inklusi sebanyak 195 kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medik. Dari total sampel terdapat 1% penderita DM tipe 1. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 1 adalah mengalami komplikasi kronik 100%, neuropati 50%, nefropati 50%, kelompok umur remaja 100%, perempuan 50%, komplikasi pada pegawai negeri sipil 50%, serta mendapat pengobatan dengan insulin sebanyak 100%. Dari total sampel terdapat 99% penderita DM tipe 2 dengan komplikasi sebesar 83,9%. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 2 dengan komplikasi adalah mengalami komplikasi kronik 51,3%, kelompok umur lansia 61,7%, berjenis kelamin perempuan 61,7%, dan mendapat pengobatan obat hipoglikemi oral 63%. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 2 tanpa komplikasi sebesar 16,1%, pada jenis kelamin perempuan 61,3%, kelompok umur lansia 45,2%, pada PNS 29%, dan mendapat pengobatan obat hipoglikemi oral 71%.
Faktor-Faktor Kejadian Penyakit Autisme Anak di Bina Autis Mandiri Palembang Manalu, Alman Pratama; Ramayanti, Indri; Arsyad, KHM
Syifa'Medika Vol 4, No 1 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v4i1.1414

Abstract

Gangguan autisme adalah gangguan pada masa anak-anak yang mempengaruhi aspek seperti komunikasi,sosial, dan perilaku repetitif. Gangguan autisme ini memiliki faktor resiko yang belum diketahui dandianggap sebagai multifaktorial. Faktor yang mempengaruhi autisme dibagi menjadi 2 yaitu genetik danlingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari faktor lingkungan sepertiusia ayah, usia ibu, konsumsi obat, riwayat infeksi virus, riwayat perdarahan, riwayat masa gestasi, danberat bayi lahir di Bina Autis Mandiri Palembang. Jenis penelitian adalah laporan kasus. Jumlah sampeldalam penelitian ini adalah sebesar 30 orang, yang terdiri dari orang tua dengan anak autis di Bina AutisMandiri. Cara pengambilan sampel adalah dengan minimal sampling. Hasil analisis univariat penelitianini didapatkan bahwa persentase rentang usia ayah terbanyak adalah 30-34 tahun yaitu sebesar 40,0%.Sedangkan pada persentase rentang usia terbanyak pada ibu adalah 25-29 tahun yaitu sebesar 46,7% (14orang). Persentase riwayat ibu yang mengkonsumsi obat seperti misoprostol dan asam valproat yaitusebesar 0%. Persentase riwayat berat lahir bayi dibawah 2500 gram hanya sebesar 3,3%. Persentaseriwayat infeksi virus saat ibu mengandung anak autis yaitu sebesar 13,3%. Persentase riwayat perdarahanprenatal saat ibu mengandung anak autis yaitu sebesar 13,3%. Persentase riwayat lama kehamilan yangterbanyak adalah cukup bulan (37-42 minggu) yaitu sebesar 86,7%. Resiko gangguan autisme meningkatseiring meningkatnya usia ayah sedangkan usia ibu lebih muda dari perkiraan teori. Tidak ditemukanadanya kasus akibat konsumsi obat, ada infeksi virus kemungkinan berkaitan dengan gangguan autisme,dan ada riwayat lama kehamilan yang kurang dari 37 minggu. Perlu dilakukan pemeriksaan kehamilansecara teratur dan sosialisasi gangguan autisme di masyarakat.
Distribusi Jumlah Anak Dengan Down Syndrome Pada Dua Kelompok Usia Ibu Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Palembang Tahun 2012 mirawati, Mirawati; Mundijo, Trisnawati; Arsyad, KHM
Syifa'Medika Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i2.1429

Abstract

Down Syndrome merupakan penyebab umum dari 25-30 % retardasi mental di dunia. merupakan suatukelainan genetik dimana adanya kromosom abnormal pada kromosom autosom nomor 21. Studisitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkannondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayidari ibu dengan usia ? 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jumlah anakdengan Down Syndrome pada dua kelompok usia ibu di YPAC Palembang. Jenis penelitian adalahdeskriptif analitik. Sampel pada penelitian seluruh anak penderita Down Syndrome di YPACPalembang. Data penelitian didapatkan data primer dari kuisioner dan check list sedangkan datasekunder berdasarkan rekam medik dan data kesiswaan di YPAC Pelembang. Hasil penelitiandidapatkan dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down Syndrome didapatkan 20 ibu (61%) yanghamil dengan usia <35 tahun dan 13 orang (39%) yang hamil pada usia ?35 tahun. Faktor resiko laindidapatkan hasil untuk faktor genetik 6 orang (18%) yang memiliki riwayat keluarga Down Syndromeyang merupakan kelompok ibu yang berusia <35 tahun saat kehamilan berlangsung, faktor resiko usiaayah ? 35 tahun saat ibu hamil 16 orang (48%) dan 17(52%) yang berusia <35. usia ayah ?35 yangberkorelasi dengan kelompok usia ibu ?35 sebanyak 13 orang, faktor infeksi didapatkan tiga orang(9%) dan termasuk dalam kelompok usia ibu <35 tahun yang mengalami infeksi saat kehamilanberlangsung, sedangkan untuk faktor radiasi didapatkan 33 orang tidak didapati adanya pengaruhradiasi saat kehamilan berlangsung.
ANGKA KEJADIAN MIKROPENIS PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK CHIQA SMART DAN TK AL-FASHTHA PALEMBANG TAHUN 2014 Rahman Saputra, Muhammad Aulia; Tanzila, R A; Arsyad, KHM
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini angka kejadian mikropenis di dunia terus meningkat. Masalah mengenai kelainan alat kelamin ini akan menyebabkan masalah psikososial pada anak, karena fungsi penis adalah untuk menunjukan identitas jenis kelamin, membantu posisi berkemih yang normal, serta untuk fungsi seksual. Banyak faktor yang mempengaruhi panjang penis pada anak, seperti gizi, usia kehamilan saat bayi baru lahir, obesitas, dan berat badan lahir. Mikropenis harus dibedakan dengan hidden penis syndrome, yaitu penis tertanam pada lemak suprapubik yang terjadi pada anak obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian mikropenis di TK Chiqa Smart dan TK AL-Fashtha Palembang tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara consecutive sampling dengan jumlah sampel sebesar 94 siswa. Data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian berupa alat ukur panjang penis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 94 sampel didapatkan 28 kasus mikropenis (29,8%). Dari hasil tersebut, kejadian mikropenis ditemukan sebanyak 50% pada anak obesitas.