Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

DERMATOGLIFI PADA AUTISME DAN SINDROM DOWN DI PALEMBANG Suciandari, Altiara Risky; Mundijo, Trisnawati; Purwoko, Mitayani
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.097 KB)

Abstract

Dermatoglifi adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Kelainan kromosom dapat mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya adalah Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sidik jari pada penderita Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 76 penderita yaitu 46 penderita Autisme dan 30 penderita Sindrom Down yang diambil secara total sampling di YPAC, YBAM dan Klinik Autis Anakku Palembang. Dari hasil penelitian pola loop merupakan pola sidik jari terbanyak pada Autisme (57,2%) dan pada Sindrom Down (80,7%). Sedangkan pola arch merupakan pola sidik jari yang paling sedikit yaitu Autisme (3,7%) dan Sindrom Down (5,3%). Hasil penelitian disimpulkan penderita Autisme dan Sindrom Down di Palembang sebagian besar memiliki pola sidik jari loop.  Kata Kunci:  Autisme, Sindrom Down, pola sidik jari, sudut ATD.
Dominasi Pewarisan Pola Sidik Jari Whorl dalam Keluarga Karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Mundijo, Trisnawati; Purwoko, Mitayani
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.5

Abstract

Setiap individu memiliki sifat turunan atau sifat warisan dari kedua orangtua. Salah satu sifat yang diwariskan yaitu pola sidik jari. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana pewarisan pola sidik jari pada masyarakat kota Palembang khususnya pada karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini berjenis observasional deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian diambil secara keseluruhan dari karyawan yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 22 keluarga sehingga diperoleh 85 orang responden.  Hasil penelitian didapatkan bahwa pola sidik jari pada responden adalah whorl (62,3%), ulnar loop (35,3%), tented arch (2,2%), dan radial loop (0,2%). Pewarisan pola sidik jari dari orang tua ke anak terdiri dari 4 sifat pewarisan yaitu pola sidik jari anak sama dengan pola sidik jari kedua orang tua (46,4%), pola sidik jari anak sama persis dengan pola sidik jari ibu (24,4%), pola sidik jari anak yang sama persis dengan ayah (14,6%), serta pola sidik jari anak yang sama hanya dengan salah satu orang tua (14,6%). Alel yang mengatur pola sidik jari whorl kemungkinan merupakan alel yang bersifat dominan terhadap pola sidik jari lain.
Gambaran Pola Sidik Jari pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Angkatan Tahun 2015 Mundijo, Trisnawati
Syifa'Medika Vol 6, No 2 (2016): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v6i2.1385

Abstract

Sidik jari adalah pola guratan-guratan pada jari manusia. Setiap orang memiliki pola yang khas dan unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola sidik jari pada mahasiswa FK UM Palembang. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan total sampel 90 orang yang diperoleh secara total sampling, namun hanya 79 data yang dapat dianalisis. Hasil penelitian disimpulkan bahwa distribusi pola sidik jari pada mahasiswa FK UM Palembang angkatan 2015 adalah radial loop, ulnar loop, whorl, dan tented arch. Frekuensi terbanyak adalah pola ulnar loop sebesar 42,28% dan yang paling sedikit ditemui adalah tented arch sebesar 9,62%.
Kombinasi Pola Sidik Jari Ulnar Loop dan Whorl pada Orang Kembar di Palembang Mundijo, Trisnawati; Chairani, Liza
Syifa'Medika Vol 8, No 2 (2018): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v8i2.1348

Abstract

Pola sidik jari merupakan suatu fenotip yang terdapat pada setiap manusia dengan kekhasan dan keunikan untuk setiap individu. Pola sidik jari terdiri dari tiga pola dasar yaitu Loop, Whorl dan Arch. Gambaran pola sidik jari pada orang kembar belum banyak dilaporkan bagaimana kekhasannya, sehingga penelitian ini dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif, yang dilakukan dari bulan November 2017 sampai bulan Januari 2018 di laboratorium mikroskopis, FK UM Palembang. Populasi penelitian adalah seluruh orang kembar di kota Palembang dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian berupa data primer dari kesepuluh jari tangan sampel dengan cara mengoleskan lipstik pada masing-masing jari tangan kemudian satu persatu ditempelkan di kertas observasi sehingga terbentuk cap pola sidik jari dan di analisis dengan alat bantu kaca pembesar (lup). Hasil penelitian didapatkan dari 16 pasang kembar dengan 320 pola pada jari tangan, pola sidik jari yang terbanyak yaitu pola whorl 173 jari tangan (54,06%), dengan kombinasi persamaan pola terbanyak yaitu ulnar loop+whorl sebanyak 14 pasangan kembar (87,5%).
Distribusi Jumlah Anak Dengan Down Syndrome Pada Dua Kelompok Usia Ibu Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Palembang Tahun 2012 mirawati, Mirawati; Mundijo, Trisnawati; Arsyad, KHM
Syifa'Medika Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i2.1429

Abstract

Down Syndrome merupakan penyebab umum dari 25-30 % retardasi mental di dunia. merupakan suatukelainan genetik dimana adanya kromosom abnormal pada kromosom autosom nomor 21. Studisitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkannondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayidari ibu dengan usia ? 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jumlah anakdengan Down Syndrome pada dua kelompok usia ibu di YPAC Palembang. Jenis penelitian adalahdeskriptif analitik. Sampel pada penelitian seluruh anak penderita Down Syndrome di YPACPalembang. Data penelitian didapatkan data primer dari kuisioner dan check list sedangkan datasekunder berdasarkan rekam medik dan data kesiswaan di YPAC Pelembang. Hasil penelitiandidapatkan dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down Syndrome didapatkan 20 ibu (61%) yanghamil dengan usia <35 tahun dan 13 orang (39%) yang hamil pada usia ?35 tahun. Faktor resiko laindidapatkan hasil untuk faktor genetik 6 orang (18%) yang memiliki riwayat keluarga Down Syndromeyang merupakan kelompok ibu yang berusia <35 tahun saat kehamilan berlangsung, faktor resiko usiaayah ? 35 tahun saat ibu hamil 16 orang (48%) dan 17(52%) yang berusia <35. usia ayah ?35 yangberkorelasi dengan kelompok usia ibu ?35 sebanyak 13 orang, faktor infeksi didapatkan tiga orang(9%) dan termasuk dalam kelompok usia ibu <35 tahun yang mengalami infeksi saat kehamilanberlangsung, sedangkan untuk faktor radiasi didapatkan 33 orang tidak didapati adanya pengaruhradiasi saat kehamilan berlangsung.
Dermatoglifi Narapidana di Palembang Mundijo, Trisnawati; Rezky, Monica
Syifa'Medika Vol 9, No 2 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v9i2.1662

Abstract

Dermatoglifi merupakan salah satu fenotip yang sangat khas dan unik pada manusia. Salah satu kegunaannya sebagai alat bantu dalam diagnosis di kedokteran forensik. Penelitian tentang dermatoglifi pada narapidana masih sangat jarang dan di Palembang belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah dermatoglifi, khususnya pola sidik jari dan Axial Tri Radius Digital (ATD) pada narapidana. Penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan di Palembang, dengan sampel diambil secara total sampling sesuai kriteria inklusi. Didapatkan 41 orang narapidana perempuan dengan kejahatan umum dan 51 orang dengan kejahatan khusus. Data dianalisis secara univariat dengan mengidentifikasi pola sidik jari dan sudut Axial Tri Radius Digital (ATD) dari kedua jenis kejahatan. Didapatkan hasil bahwa pola ulnar loop merupakan pola yang paling banyak ditemukan yaitu 62,7% pada kejahatan umum dan 51,2% pada narapidana kejahatan khusus. Untuk sudut ATD dari kedua jenis narapidana di kisaran sudut normal (35°-50°). , sehingga disimpulkan pola sidik jari yang paling banyak pada narapidana perempuan yaitu ulnar loop dengan sudut ATD normal sebesar 35°-50°
Gambaran Pola Sidik Jari dan Sudut Axial Triradius Digital (ATD) pada Anak Sekolah Dasar Negeri 144, Talang Betutu, Palembang, Sumatera Selatan Mundijo, Trisnawati
Syifa'Medika Vol 7, No 2 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v7i2.1370

Abstract

Pola sidik jari, sulur tangan dan sudut triradius setiap orang memiliki keunikan dan khas untuk setiap individu. Tidak akan ada individu yang sama. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pola sidik jari dan sudut ATD pada anak SD N 144, Talang Betutu, Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel diperoleh 72 orang secara total smpling. Gambar pola sidik jari dan sudut ATD responden diperoleh dengan cara meletakkan ke sepuluh jari tangan dan kedua telapak tangan responden di bantalan cap tinta kemudian diletakkan pada lembar observasi untuk dilakukan analisis. Hasil penelitian didapatkan 4 pola sidik jari pada responden yaitu radial loop, ulnar loop, whorl, dan tented arch. Frekuensi terbanyak adalah pola whorl (62,8%), dan yang paling sedikit adalah tented arch (4,2%). Responden dengan sudut ATD <30? pada tangan kanan sebesar 5,6% dan tangan kiri sebesar 3%, dengan distribusi sudut ATD terbanyak dengan besaran 30-50? yaitu sebesar 93,1%.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Orang Tua Penderita Thalassemia Mengenai COVID-19 Mitayani Mitayani; Trisnawati Mundijo
Buletin Penelitian Kesehatan Vol 49 No 2 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/bpk.v49i2.4407

Abstract

Knowledge level of a parent will affect the health behavior in a family. COVID-19 pandemic may affect the health status of the Thalassemic patients. This study aimed to identify the actual knowledge of parents of Thalassemic patients and their risk factors. This was a cross-sectional study. The population was the parents of Thalassemic patients who become members of Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) in Palembang. Sample size of 77 subjects was chosen using consecutive sampling technique. Subjects were asked to fill the structured questionnaire. Data were analyzed using chi square test. Subjects with good level of knowledge about COVID-19 were 5.2%, with sufficient level of knowledge was 44.2%, and with low level of knowledge was 50.6%. Parents’ level of knowledge about COVID-19 was affected by their educational background (p=0.006), but was not affected by gender, occupation, and age (p>0.05). There were still many parents with low level of knowledge about COVID-19 which required special attention because it could affect the patients’ health behavior. Keywords: knowledge level, COVID-19, Thalassemia, POPTI Abstrak Tingkat pengetahuan orang tua yang baik akan memengaruhi perilaku kesehatan keluarga penderita Thalassemia. Musim pandemi COVID-19 diperkirakan memengaruhi kesehatan penderita Thalassemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua penderita Thalassemia mengenai COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dengan desain potong lintang ini dilakukan di Yayasan Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) kota Palembang. Besar sampel sebanyak 77 orang diambil dengan teknik consecutive sampling. Responden diminta mengisi kuesioner terstruktur tentang pengetahuan yang kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 5,2%, cukup sebesar 44,2% dan kurang sebesar 50,6%. Tingkat pengetahuan orang tua mengenai COVID-19 dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua (p=0,006), namun tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, pekerjaan, dan usia (p>0,05). Masih banyaknya orang tua penderita Thalassemia dengan pengetahuan yang kurang mengenai COVID-19 memerlukan perhatian khusus karena dapat memengaruhi perilaku kesehatan penderita. Kata kunci: tingkat pengetahuan, COVID-19, Thalassemia, POPTI
Upaya Peningkatan Tingkat Pengetahuan Perokok Aktif Mengenai Efek Rokok terhadap Timbulnya Cacat Bawaan Lahir Mitayani Purwoko; Trisnawati Mundijo; Rista Silvana; Mutia Mutmainnah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.6321

Abstract

Masalah yang dihadapi mitra adalah ketidaktahuan mereka sebagai perokok aktif mengenai efek asap rokok terhadap janin. Tujuan kegiatan ini adalah mengupayakan adanya peningkatan pengetahuan para perokok aktif mengenai efek asap rokok terhadap kesehatan janin dengan memberikan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan telah diselenggarakan di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran UM Palembang selama 4 hari. Peserta penyuluhan adalah para perokok aktif yang tinggal di Kelurahan 16 Ulu. Penyuluhan menggunakan media power point dan juga leaflet yang dibawa pulang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan skor nilai post-test dibandingkan pre-test pada setiap hari penyuluhan. Hal ini dapat dianggap sebagai peningkatan pengetahuan para perokok aktif mengenai materi yang diberikan. Materi yang diberikan mengenai efek rokok dan asapnya terhadap timbulnya cacat bawaan lahir pada bayi. Hal ini diberikan dengan harapan para peserta yang merupakan perokok aktif dapat mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah dan dekat wanita hamil atau wanita yang diharapkan hamil agar dapat mencegah timbulnya cacat bawaan lahir. Peningkatan pengetahuan ini mungkin dipengaruhi oleh karakteristik subjek seperti usia, pendidikan terakhir, suku, dan agama., sumber informasi, kultur tempat tinggal, ekonomi, serta lingkungan. Upaya penyuluhan kesehetan mengenai rokok dan efeknya bagi kesejahteraan janin perlu terus dilakukan agar timbul perubahan perilaku para perokok aktif.
EVALUATING THE USE OF MCQ AS AN ASSESSMENT METHOD IN A MEDICAL SCHOOL FOR ASSESSING MEDICAL STUDENTS IN THE COMPETENCE-BASED CURRICULUM Mitayani Purwoko; Trisnawati Mundijo
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 7, No 1 (2018): MARET
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.489 KB) | DOI: 10.22146/jpki.35544

Abstract

Background: Student’s cognitive ability could be assessed using MCQ. The aim of this study was to evaluate the quality of MCQ as an assessment method in Medical Faculty of Muhammadiyah University Palembang. Method: This study was designed as a cross sectional descriptive observational study. Sample was MCQ assessment in Genetics and Molecular Biology Module for academic year 2013/2014 until 2015/2016 for total 299 questions. Item analysis was done manually.Results: The item analysis showed that 61.2% questions were recall-type question. This situation showed that the construction of the question was not good and only testing the lower cognitive area. There was 45.2% ideal question with 30-70% difficulty index and 23.1% questions whom distractor efficiency was 100%. Half of the questions (56.2%) should  be revised. This revision-needed questions distributed equally into easy, ideal, and hard level of difficulty. Revision-needed questions had lower distractor efficiency mean compared to good questions. Conclusion: MCQ as an assessment method do not reach maximum target yet because there were many questions that should be revised. Faculty should enhance the development of the lecturer in writing the good MCQs.