p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Kesehatan FKUB
Efris Kartika Sari, Efris Kartika
FKUB

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROBIOTIK MENINGKATKAN KONSENTRASI HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI LIPOPOLISAKARIDA ESCHERICHIA COLI Sari, Efris Kartika; Wihastuti, Titin Andri; Ardiansyah, Wahyu
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.881 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.01.3

Abstract

Infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) dapat menyebabkan gangguan sistem hematologi, di antaranya berupa penurunan konsentrasi hemoglobin. Konsumsi probiotik dianggap sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sintesis hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lactobacillus spp. terhadap konsentrasi hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh lipopolisakarida (LPS) E. coli. Rancangan penelitian ini adalah true experimental dengan desain randomized post test only control group. Dua puluh satu ekor tikus putih dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: (1) kelompok tikus tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif (n = 7), (2) kelompok tikus yang diinduksi LPS E. coli (n = 7), dan (3) kelompok tikus yang dipapar Lactobacillus spp. dan diinduksi LPS E. coli (n = 7). Konsentrasi hemoglobin diukur dengan metode oksihemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan  konsentrasi hemoglobin antara kelompok tikus dengan paparan probiotik dan diinduksi LPS E. coli (8,9±0,3 mmol/L) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (8,0±0,8 mmol/L), dan kelompok yang hanya diinduksi LPS E. coli (8,4±0,5 mmol/L) (p < 0,05). Disimpulkan bahwa Lactobacillus spp. dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin pada tikus putih yang diinduksi LPS E. coli. Kata kunci: hemoglobin, Lactobacillus spp., lipopolisakarida E. coli
Tinjauan Literatur :PERBANDINGAN qSOFA DAN SIRS DALAM MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN SEPSIS DAN MEMPREDIKSI MORTALITASNYA: REVIEW ARTIKEL Sari, Efris Kartika
Majalah Kesehatan FKUB Vol 6, No 4 (2019): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.73 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2019.006.04.7

Abstract

Sepsis merupakan penyebab utama kondisi sakit kritis dan mortalitas di dunia. Kondisi sepsis membutuhkan identifikasi segera karena penundaan identifikasi sepsis dapat berakibat pada peningkatan angka mortalitas pasien. Review artikel ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan qSOFA dan SIRS dalam mengidentifikasi pasien dengan sepsis dan memprediksi mortalitasnya. Artikel didapatkan melalui pencarian menggunakan online database yaitu PubMed dengan menggunakan kata kunci qSOFA, SIRS, sepsis. Hasil pencarian mengidentifikasi hasil yang relevan dengan kata kunci sejumlah 35 artikel, kemudian dipilih 9 artikel untuk dikaji. Hasilnya terdapat satu studi pada 886 pasien yang menyatakan bahwa qSOFA dan SIRS belum optimal dalam mengidentifikasi sepsis. Terdapat dua studi dengan jumlah total 3.542 pasien yang menyatakan bahwa kriteria SIRS lebih baik dalam mengidentifikasi sepsis dan memprediksi mortalitas pasien. Selanjutnya, terdapat enam studi dengan jumlah total 167.172 pasien yang menyatakan keunggulan qSOFA dibandingkan dengan SIRS dalam mengidentifikasi sepsis dan memprediksi mortalitas pasien. Skor qSOFA lebih unggul dari kriteria SIRS dalam mengidentifikasi pasien sepsis dengan disfungsi organ yang berisiko tinggi mengalami kematian, sedangkan kriteria SIRS lebih unggul dari skor qSOFA dalam mengidentifikasi pasien sepsis yang belum mengalami disfungsi organ dan berisiko rendah mengalami kematian.   
HUBUNGAN SKOR SOFA DENGAN MORTALITAS PADA PASIEN SAKIT KRITIS Sari, Efris Kartika; Hayati, Yati Sri; Rokhmawati, Nila Lestari
Majalah Kesehatan FKUB Vol 8, No 3 (2021): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.03.4

Abstract

Sepsis merupakan suatu kondisi yang berisiko meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien sakit kritis. Gugus Tugas Sepsis-3 merekomendasikan Skor Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment (SOFA) untuk mengidentifikasi kondisi sepsis pada pasien sakit kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skor SOFA dengan mortalitas pasien sakit kritis di ruang rawat intensif Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif yang menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien. Skor SOFA dihitung pada saat pasien masuk ke ruang rawat intensif. Sejumlah 115 rekam medik yang lengkap yaitu memenuhi kebutuhan perhitungan skor SOFA dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata skor SOFA pasien adalah 7,25±3,85, dengan mortalitas pasien di ruang rawat intensif sebesar 55,6%. Uji statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna antara skor SOFA pasien yang hidup dan yang meninggal (p < 0,05), dan ada hubungan antara skor SOFA dengan mortalitas (p < 0,05). Disimpulkan bahwa skor SOFA saat pasien masuk berhubungan dengan mortalitas pasien sakit kritis di ruang rawat intensif.Â