Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Agglomeration and Economic Growth in the Special Region of Yogyakarta (2005-2016) Wahyu Dwi Artaningtyas; Asih Sri Winarti; Jamzani Sodik
EKO-REGIONAL Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.erjpe.2019.14.2.1277

Abstract

The economic growth of the Special Region of Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta or DIY) surrounding areas is naturally originated from agglomeration which was driven by the spatial concentration of economic activities including the aspects of space, community level, city scale, and region. This study aims to determine the development and linkages between production agglomeration and population agglomeration to the economic growth that occurs in DIY. The approach used is the estimation method of fixed effect panel data regression using DIY city/regency administration data in 2005-2016.The results showed that population agglomeration had a significant and positive effect on economic growth, while production agglomeration had no effect on economic growth in model I. Whereas in model II, it is known that production and population agglomeration affected economic growth, labor force negatively affected growth, and unemployment positively and significantly affected economic growth. On the other hand, the poverty level and HDI variables have a negative effect on economic growth. Cities/regencies that have a positive fixed cross effect on economic growth are Sleman, Gunungkidul, and Kulonprogo Regency, while Yogya City and Bantul Regency show a negative sign.
Pengaruh Indikator Perekonomian di Sektor Ketenagakerjaan Terhadap Inflasi di Indonesia Tahun 1999 – 2021 Reynalda Ilmi Nuastiko; Didit Welly Udjianto; Jamzani Sodik
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.033 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4900

Abstract

Setelah reformasi tahun 1998, perekonomian Indonesia perlahan mulai membaik, indikator perekonomian di Indonesia mulai menunjukkan kondisi yang baik pasca krisis tahun 1998 salah satunya adalah inflasi. . Setelah reformasi sektor ketenagakerjaan juga terjadi peningkatan yang baik, penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2021 sekitar 131 juta orang, upah minimum juga meningkat, kemudian tingkat pengangguran di Indonesia juga terjaga pada kisaran 6% dari tahun 1999 hingga 2021. peningkatan sektor ketenagakerjaan dapat dipertahankan dan ditingkatkan oleh pemerintah agar pertumbuhan ekonomi pasca reformasi membaik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh indikator ekonomi pada sektor ketenagakerjaan (TPAK, UMR, TPT) terhadap inflasi di 34 provinsi di Indonesia pada tahun 1999 – 2021. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan data panel. Data penelitian yang digunakan adalah data inflasi, TPAK, UMR, TPT, dan Dana Desa yang bersumber dari website Badan Pusat Statistik 1999 – 2021. Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa perhitungan penelitian di pulau sumatera, jawa dan bali, kalimantan memiliki kesamaan yaitu pengaruh variabel Pengangguran berpengaruh signifikan terhadap inflasi di masing-masing wilayah, perhitungan penelitian di pulau sumatera , Jawa dan Bali, variabel UMR memiliki pengaruh yang signifikan. pada variabel inflasi perhitungan variabel penyerapan tenaga kerja (PTK) walaupun pengaruhnya tidak signifikan di pulau sumatera, jawa dan bali, kalimantan, perhitungan penelitian di pulau sulawesi dan indonesia bagian timur terdapat perbedaan hasil penelitian , satu-satunya variabel yang mempengaruhi inflasi adalah penyerapan tenaga kerja ( PTK), Perhitungan penelitian di Pulau Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur, variabel UMR dan Pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel inflasi.
DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2020 Fifi Daniati Alayda; Jamzani Sodik; Didi Nuryadin
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 1 No. 6 (2022): May
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v1i6.106

Abstract

Salah satu tolak ukur pembangunan manusia dapat dinilai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020. Data penelitian ini menggunakan data sekunder dari BPS untuk data PDRB per kapita, investasi, dan indeks pembangunan manusia, serta data sekunder dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) untuk data belanja pemerintah bidang kesehatan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah pada periode 2011-2020. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sedangkan secara parsial PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020.
DETERMINAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA DAN KETERKAITAN SPASIAL: (STUDI KASUS: D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2013-2020) Lenti Canina Odelia Windi Ariesta; Jamzani Sodik; Didi Nuryadin
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 1 No. 5 (2022): April
Publisher : PENERBIT LAFADZ JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v1i5.79

Abstract

Ketimpangan merupakan salah satu permasalahan umum yang dihadapi oleh negara berkembang tak terkecuali Indonesia. Tingginya ketimpangan distribusi pendapatan di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan ekonomi belum diikuti oleh pemerataan pendapatan setiap kabupaten/kota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), jumlah penduduk, dan luas panen padi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan dan mengetahui apakah terdapat keterkaitan spasial ketimpangan distribusi pendapatan antar wilayah. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari BPS dengan menggunakan sampel sebanyak 5 Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta pada periode 2013-2020. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dan regresi spasial data panel dengan pendekatan matriks distance inverse. Berdasarkan perbandingan nilai AIC, model analisis terbaik untuk digunakan adalah Common Effect Model (CEM). Pada uji efek spasial diketahui bahwa tidak ada keterkaitan spasial pada data ketimpangan distribusi pendapatan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan luas panen padi berpengaruh poitif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan. Sedangkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan.
ANALISIS KONVERGENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010-2018 Maharani Nala Puspita; Jamzani Sodik; Sri Rahayu Budi Hastuti
Develop Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (997.506 KB) | DOI: 10.25139/dev.v6i1.5026

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis σ konvergensi dan β konvergensi, mengukur kecepatan konvergensi dan menguji pengaruh Indikator Sosial (Kesehatan dan Pendidikan) dan Indikator Ekonomi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) terhadap Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel berupa time series yang terdiri dari 9 tahun (2010-2018) dan data kabupaten/kota (cross section) yang terdiri dari 5 kabupaten (Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta). Data yang terdapat dalam penelitian ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan secara berkala dari Badan Pusat Statistik periode 2010-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kesehatan dan Pembentukan Modal Tetap Bruto berpengaruh positif signifikan terhadap konvergensi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel Pendidikan tidak berpengaruh terhadap Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi. Kesehatan, Pendidikan dan Pembentukan Modal Tetap Bruto secara bersama-sama mempengaruhi Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi