Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KINETIKA REAKSI GLISEROLISIS MINYAK PUPA ULAT SUTERA MENGGUNAKAN KATALIS MgO Kasmiyatun, Mega; Purwaningtyas, Ery Fatarina; Mulyaningsih, MF Sri; Soleh, M. Komarudin
PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP 2015: PROSIDING SENATEK TAHUN 2015, 28 November 2015
Publisher : PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupa ulat sutra (Bombyx mori) adalah salah satu produk samping dari Pusat Sutera Alam (PSA) Regaloh Pati yang belum banyak dimanfaatkan. Pupa ulat sutra ini dapat ditingkatkan nilai ekonomisnya melalui proses gliserolisis dengan menggunakan katalis MgO. Produk dari gliserolisis ini adalah monogliserida dan digliserida yang mempunyai potensi besar sebagai bahan baku sintesis surfaktan yang biodegradable.  Penelitian ini bertujuan mengkaji kinetika reaksi dari proses gliserolis minyak pupa sutra. Reaksi dilakukan pada berbagai variasi suhu dari 65oC sampai  85 oC pada tekanan 1 atm. Setiap selang waktu 1 jam, sampel diambil dari proses sampai dengan 4 jam waktu reaksi, untuk kemudian dianalisis kandungan sisa trigliserida yang ada dalam tiap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu reaksi, reaksi berjalan semakin cepat. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi orde dua bolak-balik, dengan nilai k1 dan k2 (dalam L/mol.det) berturut-turut adalah sebagai berikut. k1(338) = 0,00013; k1(348) = 0,00028; k1(358) = 0,00041; k2(338) = 0,00004; k2(348) = 0,00009; k2 (358) = 0,00008. Kata kunci:  gliserolisis, MgO,  pupa sutra, surfaktan biodegrable
ISOLASI KITOSAN DARI KULIT UDANG Mulyaningsih, MF Sri; Firyanto, Rudi; Shobib, Ahmad; Susilowati, Nofrin
PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP 2015: PROSIDING SENATEK TAHUN 2015, 28 November 2015
Publisher : PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan merupakan produk yang didapatkan dari turunan kitin dengan memindahkan sejumlah gugus asetil menjadi molekul yang larut dalam asam, melalui proses deasetilasi. Bahan baku pembuatan kitosan berasal dari cangkang hewan yang mengandung kitin.Limbah cangkang udang setiap harinya dihasilkan dalam jumlah yang banyak tetapi kurang termanfaatkan dengan baik. Sebenarnya limbah ini dapat bernilai ekonomis tinggi karena penyusun utama cangkang udang adalah kitin, suatu polisakarida alami yang memiliki banyak kegunaan, seperti sebagai bahan pengkelat, pengemulsi dan adsorben.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan limbah kulit udang menjadi kitosan, sehingga dapat diketahui suhu optimal pada proses deproteinasi dan demineralisasi agar menghasilkan kitosan secara maksiman yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Variabel Tetap dalam penelitian ini adalah kecepatan pengadukkan 450 rpm, waktu deproteinasi 30 menit, waktu demineralisasi  30 menit, waktu deasetilasi 60 menit. Sedangkan variabel berubah: Suhu deproteinasi 60ºC, 70ºC, dan 80ºC, suhu demineralisasi 60ºC, 70ºC, dan 80ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu optimal proses deproteinasi adalah 70ºC dan proses demineralisasi adalah 60ºC dapat menghasilkan rendemen sebesar 32,8%. Pengaruh suhu pada proses deproteinasi dan demineralisai terhadap berat kitosan yang dihasilkan pada penelitian ini tidak menunjukan perbedaan yang terlalu jauh dan signifikan. Kitosan yang dihasilkan berupa serbuk yang berwarna putih kecoklatan dan tidak berbau, mempunyai kadar air 5% dan kadar abu 4,3%Kata kunci: limbah kulit udang, deproteinasi, kitosan
Pembuatan Edibel Film sebagai Zat Pemlastik dari Pati Ubi Kayu dengan Penambahan Sorbitol MF. Sri Mulyaningsih; Ery Fatarina; Ahmad Shobib
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the increasing public knowledge about the dangers of plastic packaging that can harm the environment, the use edible film is something very interesting. The advantage of the use of the edible film can protect food products as well as safe from the environment. To produce good quality edible film substance can not be separated from the plasticizer is added. Plasticizer substance is an organic material with low molecular weight are added in the edible film with intent to weaken the stiffness of the polymer, while increasing the flexibility and extensibility of polymer. Edible direct utilization of the film is as a coating material for fruits. In order to improve the utilization of cassava starch we conducted research on “Edible Film as Substitute For Plastic Substances From Cassava Starch With The Addition of Sorbitol “ .From the results of calculations using the statistical program found that the effect of variable starch by -0,1 ; sorbitol at 0,3 ; temperature of -0,15. This means that the most influential variable in making edible film of starch with the addition of sorbitol is it self, followed by the final temperature and starch concentration. Of interaction effect between variables, it was found that the effect of the interaction value of 0,05. It also means that the variable effects of starch and sorbitol also depend on the effect of variable temperatures to get the most edible film. Can be seen also from the normal probability graph effect, that is the furthest point sorbitol, which means these variable are the most influential and has the effect of the interaction between variables
Ekstraksi Kopi Robusta Menggunakan Pelarut Heksana dan Etanol Rudi Firyanto; MF Sri Mulyaningsih
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2020: PROSIDING SNTKK 2020
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGAMBILAN POLIFENOL DARI TEH HIJAU (Camellia sinensis) DENGAN CARA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN AQUADEST SEBAGAI PELARUT Rudi Firyanto; MF Sri Mulyaningsih; Wilandika Leviana
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.738 KB)

Abstract

Tanaman teh merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan substropis. Teh mengandung banyak bahan – bahan aktif yang berfungsi sebagai antioksidan maupun antimikroba. Teh hijau merupakan salah satu dari jenis teh yang mengandung polifenol tinggi. Polifenol berfungsi sebagai antioksidan yang efektif bagi tubuh. Antioksidan dapat membantu regenerasi sel, merangsang pengeluaran insulin dan meningkatkan kesensitifan reseptor insulin. Pengambilan polifenol dalam teh dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Pada penelitian ini dilakukan dengan tiga variabel berubah yaitu pengadukan, ukuran dan suhu dengan variasi pengadukan 100 dan 200 rpm, ukuran teh 25 – 50 mesh dan 80 – 100 mesh dengan suhu pemanasan 40 0C dan 80 0C dan diperoleh variabel yang paling berpengaruh yaitu ukuran serbuk. Kondisi optimal yaitu pada pengadukan 200 rpm, ukuran 80-100 mesh, dan suhu ekstraksi 800oC, didapatkan nilai yield 29,3%.Kata kunci: aquades, ekstraksi, polifenol
Potential of Waste as Raw Silk Worm Biodegradable Surfactant Ery Fatarina P; Mega Kasmiyatun; MF. Sri Mulyaningsih; T. Da Silva
Jurnal ILMU DASAR Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.91 KB) | DOI: 10.19184/jid.v17i1.2671

Abstract

Silkworm pupa is byproducts of silkworm farms are not fully utilized. This study aims to assess the potential silkworm waste as a raw material surfactant "biodegradable". Silk pupa oil has 43.70% triglyceride. The characterisation by the spectra FTIR showed the degradation results in wavelength 1050-1300 cm-1 and 1690-1760 cm-1 indicated the consecutive C‒O and C=O group of alcohol/ether/carboxylic acids/esters, and the wave number 2500-2700 cm-1 indicated the presence of O‒H groups of the carboxylic acid with hydrogen bonds. GC-MS analysis showed the components of palmitic acid β-monogliseride, α-monopalmitin, palmitic chloride acid, oleic acid, linoleic acid chloride. FTIR spectra degradation products Mono-diglyceride provide distinctive peaks that appear at wavelength 1041.56 cm-1 and 3659.61 cm-1 that showed group C-OH and OH, respectively. The performance test results of surfactant to the benzene-water system showed no effect of surfactant that is as an emulsifier. Silk pupa oil contains components that can be converted into a biodegradable surfactant. Keywords: silkworm pupa, surfactant, glycerolysis, monoglyceride 
Pengaruh Penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) dan Gelatin sebagai Bahan Pengikat pada Pembuatan Tablet Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Ahmad Shobib; MF. Sri Mulyaningsih; Ery Fatarina
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangosteenis one of thefavorite fruits are favored by the people of Indonesia.Mangosteen is a plant that has a high economic value because in addition to consume fruit, mangosteen peel can also beused in traditional medicine, namely to treat upset stomach, diarrhea, dysentery, and wound infections.The main content of the compounds contained in the skin ofthe mangosteen is axanthone has anti microbial properties, antiinflammatory, antioxidant, and can inhibit the growth of colon cancercells. Mangosteen rind discarded, it can be developed as drug candidates. Tablets in solid dosage forms containing drug with or with out filler.Binder affects the quality ofthe physical tablet. This study usedthe CMC(Carboxymethyl celulose) and gelatin as a binderin the manufacture of tablets mangosteen skin.Research is descriptive research. The object under study is mangosteen skin tablet. This study covers the water contentand physical characteristics of skin mangosteen tablets. The result showed mangosteen skin moisture content of 67.11% and 32.89% mangosteen skin powder. And the results of the study of physical characteristics of tablets obtained the optimum results from the binder used is a tablet with the addition of CMC mangosteen peel 15 grams. Achieved average weight uniformity(CV) was4.18%. Tablet hardness was 5.93kg. Fragility tablet is 0.46%. Tablet disintegration time was 8.89minutes.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI AMPAS KELAPA DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI IN-SITU DAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (KOH) Nur Kholishah; Sri Mulyaningsih; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.919 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.1842

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternative pengganti minyak diesel berbasis fosil. Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel adalah ampas kelapa. Kandungan minyak di dalam ampas kelapa berkisar 12,2-15,9% sehingga merupakan potensi yang besar untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.  Pemanfaatan ampas kelapa selama ini sebagian besar untuk pakan ternak. Pemanfaatan limbah kelapa untuk pembuatan biodiesel diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Proses produksi biodiesel dilakukan dengan transesterifikasi in-situ menggunakan methanol sebagai pelarut dan kalium hidroksida sebagai katalis. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh dan kondisi maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen biodiesel tertinggi adalah sebesar 97,03% dengan variabel yang paling berpengaruh adalah konsentrasi katalis dan hasil kondisi terbaik pada konsentrasi katalis 2%,waktu transesterifikasi in-situ 7 jam dan suhu transesterifikasi in-situ 600C. hasil pengujian mutu bodiesel dari hasil penelitian ini adalah densitas874 kg/m3, angka asam 1,9 mg-KOH/gr dan viskositas kinematic 2,9 mm2/s. Hasil tersebut belum memenuhi standar mutu nasional yang ditetapkan untuk bahan bakar biodiesel.
PEMANFAATAN KULIT NANAS (Ananas Comosus L.Merr) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL riska anif fatu rohmah; Retno Ambarwati Sigit Lestari; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.938 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.2854

Abstract

Nanas saat ini hanya dimanfaatkan buahnya saja, selain dikomsumsi sebagai buah segar nanas juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan. Dari hasil pengolahan bahan pangan tersebut maka limbah kulit buah nanas yang dihasilkan cukup banyak. Kulit buah nanas mengandung karbohidrat sebesar 17,53%, dengan kandungan karbohidrat maka memungkinkan kulit buah nanas untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol itu sendiri merupakan cairan biokimia dari proses fermentasi gula yang bersumber dari karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan metode analisa diskriptif dimana penelitian disusun dengan bertahap meliputi penetapan variabel, penyusunan metode kerja serta perhitungan dengan metode analisa data untuk mendeskripsikan data yang diperoleh serta mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Variabel berubah yang telah digunakan yaitu kadar glukosa dan jumlah starter. Dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan kadar glukosa 13,98 % dan jumlah jumlah starter yang digunakan 20 gram menghasilkan kadar bioethanol tertinggi yaitu 43,44%.
Peningkatan Konsentrasi Sitronelal Dalam Minyak Sereh (Cymbopogon Nardus L.) Dengan Fraksinasi Distilasi Lutfiana Atika Nugraheni; MF Sri Mulyaningsih; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.807 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.1810

Abstract

Minyak sereh (Cymbopogon Citratus L.) merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Minyak sereh digunakan untuk menghasilkan sitral yang merupakan bahan baku untuk pembuatan ionon (suatu senyawa aromatik yang berbau violet). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses peningkatan konsentrasi sitronelal minyak sereh (Cymbopogon Nardus L.) dengan metode fraksinasi destilasi serta menggunakan identifikasi kromatografi gas - spektrometri massa. Penelitian ini menggunakan perbandingan variabel suhu, lama waktu distilasi, dan tekanan dengan bahan minyak sereh sebesar 100 ml. Variabel yang paling baik dengan nilai yield besar yaitu jika lama waktu distilasi menggunakan nilai maksimal (+)2 jam, suhu distilasi menggunakan nilai maksimal (+) 110oC, dan tekanan menggunakan nilai maksimal (+) 75 mmHg. Hasil analisis GC-MS menunjukkan adanya senyawa sitronelal terbesar yaitu 47% dengan suhu fraksinasi sebesar 1100C, serta diperoleh minyak sebanyak 76 mL.