Nabhani nabhani, Nabhani
Program Studi D3 Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Jalan Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari Kadipiro Banjarsari Surakarta. 57136. Telp (0271) 734955

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSI EKSTREMITAS SENDI LUTUT PADA PASIEN POST OPERASI (ORIF) FRAKTUR FEMUR Mintarsih, Sri; nabhani, Nabhani
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan lalu lintas terjadi sekitar 66.200 tiap tahun. Hampir sepertiga dari 173,000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas tiap tahun di wilayah Eropa. Sekitar 310.000 (16%) dari 2,6 milyar penderita mengalami kecacatan akibat lalu lintas (Suparjo, 2008). Salah  satu masalah yang terjadi pada pasien post ORIF (Open Reduction Internal Fixation) fraktur femur keterbatasan gerak sendi lututyang dialami oleh pasien. Range Of Motion (ROM  merupakan latihan gerakan sendi yang pat memungkinkan fungsi sendi  dapat digerakan secara  normal baik secara aktif ataupun pasif. Penelitian Pre Eksperimental Design dengan menggunakan pendekatan One Design Pretest-Postest Group. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling, sejumlah 30 responden (penderita post orif frakur femur). Instrumen yang di gunakan untuk mengukur gerak sendi menggunakan alat Geniometer. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa bivariate dilakukan uji statistik analisa uji Paired t test. Hasil uji paired t test  diperoleh hasil t hitung -10.862  dengan p value .000 oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel (-10.862 > 1,701) Maka hipotesis yang berbunyi ada pengaruh ROM terhadap kemampuan gerak sendi lutut di terima. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh latihan ROM terhadap kemampuan fungsi ektremitas sendi lutut     pada  pasien  post operasi fraktur femur.Kata Kunci :  Fraktur femur, Post ORIF, ROM
Pengaruh Posisi Miring Kiri Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Setelah Anestesi Spinal Sectio Caesaria Pasien Dengan Obesitas Ma’ruf, Moh.; Nabhani, Nabhani; Hafiduddin, Muhammad
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v20i1.147

Abstract

Anestesia spinal dapat mengakibatkan penurunan tajam pada tekanan darah ibu yang akan memengaruhi keadaan ibu dan bayi. Hipotensi akibat anestesispinal merupakan masalah yang serius pada operasi sectio caesaria denganinsidensi yang tinggi. Terjadinya hipotensi berkaitan dengan kejadian hipotensisetelah anestesia spinal pada wanita hamil yang menjalani seksio sesareadipengaruhi oleh beberapa faktor risiko salah satunya adalah berat badan danbody mass index (BMI) Intervensi pemberian posisi miring kiri setinggi 10 sampai 15Opada pasien section caesarea setelah anestesi spinal dapatmengurangi kompresi pada vena cava inferior, venous return kembali normal,maka cardiac out put meningkat dan tekanan darah akan meningkat. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi miring kiriterhadap peningkatan tekanan darah setelah anestesi spinal pada pasien sectiocaesaria dengan obesitas. Metode Penelitian ini adalah Quasi- experimen.Quasi-experiment mempunyai kelompok control, Quasi-Experiment: Nonequivalent control Group Design. Dua kelompok diberi pretest, kemudiandiberikan perlakuan dan terakhir diberikan postest. Tehnik sampling yangdigunakan adalah accidental sampling.Teknik analisis data menggunakan ujianalisis t-test independent. Hasil penelitian adalah peningkatan tekanan darahpada pasien SC dengan obesitas maupun pasien SC dengan BB normalterdapat perbedaan yang cukup signifikan, yang mana dibuktikan juga darihasil uji statistik t-test idenpendent menunjukkan nilai p<0,05 pada menit ke 3dan 6, sedangkan pada menit ke 9 menunjukkan nilai p>0,05, pasien SCdengan obesitas peningkatan tekanan darah setelah diberikan intevensi posisimiring kiri lebih kecil bila dibandingkan pasien SC dengan berat badan normal.Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian posisi miring kiri terhadappeningkatan tekanan darah setelah anestesi spinal pada pasien sectio caesariadengan obesitas.
Hubungan Tingkat Kecemasan Pre Operatif Dengan Tingkat Nyeri Post Operatif Sectio Caesarea Dengan Teknik Anestesi Spinal Di RSUD Langsa Mutia , Rita; Nabhani, Nabhani; Hafiduddin, M.
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 21 No. 1 (2023): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v21i1.201

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Prosedur pembedahan akan menimbulkan perasaan cemas bagi pasien dan juga akan berdampak pada intensitas nyeri pasien post sectio caesarea. Kecemasan yang dialami pasien pre operatif sectio caesarea meliputi takut kehilangan kesadaran, dan takut akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dari pembiusan dan pembedahan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan pre operatif dengan tingkat nyeri post operatif sectio caesarea dengan teknik anestesi spinal di RSUD Langsa. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien sectio caesarea dengan tindakan anestesi spinal di RSUD Kota Langsa dalam 3 bulan sebanyak 106 pasien. Jumlah sampel sebanyak 52 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 26 responden (50%). Sebagian besar mengalami tingkat nyeri sedang sebanyak 23 responden (69,7%). Ada hubungan tingkat kecemasan pre oepartif dengan tingkat nyeri post operatif sectio caesarea dengan teknik anestesi spinal di RSUD Langsa dengan p-value 0,001 (p<0,05) dengan x-hitung 51,061 > dari x-tabel yaitu 9,488. Kesimpulan : Ada hubungan tingkat kecemasan pre operatif dengan tingkat nyeri post operatif sectio caesarea dengan teknik anestesi spinal di RSUD Langsa.