Annisa Istiqomah, Annisa
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN LARUTAN NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY (Brassica rapa L. Chinensis) PADA HIDROPONIK SUBSTRAT Istiqomah, Annisa; Koesriharti, Koesriharti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v6i8.827

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L. Chinensis) adalah tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan secara hidroponik. Pada budidaya hidroponik substrat, komposisi media dan larutan nutrisi merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta penentu hasil. Tetapi harga nutrisi hara hidroponik yang relatif mahal menjadi kendala bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan larutan nutrisi alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi media tanam dan larutan nutrisi yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy pada hidroponik substrat. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juli 2016 di Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Penelitian ini adalah percobaan faktorial yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam yang terdiri dari tiga taraf yaitu (M1) pasir dan arang sekam 1:1, (M2) pasir dan cocopeat 1:1, dan (M3) pasir, arang sekam dan cocopeat, 1:1:1. Faktor kedua adalah larutan nutrisi yang terdiri dari lima taraf yaitu (P0) AB Mix 100%, (P1) Pupuk paitan cair 25% + pukan sapi 75%, (P2) Pupuk paitan cair 50% + pukan sapi cair 50%, (P3) Pukan sapi cair 50% + AB Mix 50%, dan (P4) Pupuk paitan cair 25%+ pukan sapi cair 25% + AB Mix ideal 50%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan komposisi media tanam M1 menunjukkan panjang tanaman dan diameter batang yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi media tanam M2. Penggunaan komposisi media tanam M1 menunjukkan jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan dan M3. Pemberian larutan nutrisi P3 dan P4  memberikan panjang tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan larutan nutrisi P0.
Effect of Composition Growing Media and Nutrient Solution for Growth and Yield Pakcoy (Brassica rapa L. Chinensis) in Hydroponic Substrate Koesriharti, Koesriharti; Istiqomah, Annisa
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.888 KB)

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa L. Chinensis) is a vegetable plant that can cultivated in hydroponics system. On hydroponic substrate cultivation, compotition of growing media and nutrient solution are the factors that affect growing plant and yield determinant. However, the prices of nutrient solution relatively expensive become obstacle for people. Therefore, alternative nutrient solution is required. The purpose of the research is to know the suitable compotition of growing media and nutrient solution on growth and yield pakcoy in hydroponic substrate. This research conducted in Tegalweru village Dau Malang from February until July 2016. The research was using factorial randomized block design with 3 replications. First factor were composition of growing media consist of 3 levels: (M1) sand and rice husk 1:1, (M2) sand and cocopeat 1:1, and (M3) sand, rice husk and cocopeat 1:1:1. Second factor were nutrient solution consisting of 5 levels: (P0) AB Mix 100%, (P1) T. diversifolia liquid manure 25% + cow liquid manure 75%, (P2) T. diversifolia liquid manure 50% + cow liquid manure 50%, (P3) cow liquid manure 50% + AB Mix 50%, and (P4) T. diversifolia liquid manure 25% + cow liquid manure 25% + AB Mix 50%. The result of this research showed that using composition of growing media M1 had higher result to lenght of plant and stem diameter than growing media M2. Using composition of the growing media M1 showed higher result to number of leaf, than growing media M3. Nutrient solution P3 and P4 significantly affect to lenght of plant higher than nutrient solution P0. 
INDEKS GLIKEMIK, BEBAN GLIKEMIK, KADAR PROTEIN, SERAT, DAN TINGKAT KESUKAAN KUE KERING TEPUNG GARUT DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH Istiqomah, Annisa; Rustanti, Ninik
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.811 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10171

Abstract

Latar belakang: Diabetes Melitus Tipe 2 berkaitan erat dengan pola hidup. Dalam penatalaksanaannya diperlukan kontrol gula darah untuk mengurangi risiko komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui pemilihan makanan ber-indeks glikemik (IG) rendah. Garut dan kacang merah mengandung tinggi serat, amilosa, pati resisten dan indeks glikemik rendah. Pemanfaatan garut dan kacang merah yang diolah menjadi kue kering diharapkan menghasilkan makanan selingan ber-IG rendah.Tujuan: Menganalisis indeks glikemik, beban glikemik, kadar protein, serat, dan tingkat kesukaan kue kering garut dengan substitusi tepung kacang merah.Metode: Penelitian eksperimental acak lengkap satu faktor yaitu empat variasi kadar tepung kacang merah (0%, 15%, 25%, and 35%) yang disubstitusikan pada kue kering. Data indeks glikemik, beban glikemik, kadar protein, dan serat dianalisis menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan uji Tukey, sedangkan tingkat kesukaan dianalisis menggunakan uji Friedman.Hasil: IG kue kering terendah yaitu pada substitusi tepung kacang merah 35% (11,42). Sedangkan BG terendah pada substitusi tepung kacang merah 0% (2,54). Substitusi tepung kacang merah berpengaruh nyata terhadap kadar protein, serat dan tingkat kesukaan warna, aroma, dan rasa, namun tidak berpengaruh terhadap tekstur.Kesimpulan: Keempat formulasi kue kering memiliki IG dan BG rendah. Semakin banyak kadar tepung kacang merah, kadar protein dan serat semakin meningkat. Kue kering yang paling disukai berdasarkan uji kesukaan adalah kue kering dengan substitusi tepung kacang merah 25%.
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA MELALUI BUDAYA SEKOLAH Widiyanto, Delfiyan; Istiqomah, Annisa
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.967 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1436

Abstract

Tujuan artikel ini adalah memberikan analisis teoritik bahwa pembinaan kesadaran bela negara dapat dilakukan melalui budaya sekolah. Kesadaran bela negara menjadi bagian dari upaya bela negara. Kesadaran bela negara sebuah perilkau mempertahankan kelangsungan bangsa dan negara yang berlandasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan, serta kelangsungan hidup hidup bangsa dan negara Indonesia. Untuk membentuk kesadaran bela negara dapat dilakukan dengan melalui budaya sekolah. Budaya sekolah berupa nilai, norma, dan aturan yang terdapat pada kehidupan sekolah, sehingga dengan adanya budaya sekolah dapat membantu membina anak dalam kesadaran bela negara. Budaya sekolah dapat mempengaruhi perilaku dari siswa, dikarenakan budaya sekolah memiliki fungsi pembentuk perilaku siswa dan sebagai tata nilai. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dapat diimplementasikan menjadi nilai dalam kehidupan dilingkungan sekolah. Sehingga budaya sekolah dapat membina karakter siswa berupa responsibiliy dan citizenship. Perilaku siswa yang mencerminkan sadar akan bela negara, yaitu taat pada tata tertib, jujur, dan disiplin dan toleransi antar sesama.
STUDI KOMPARASI STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI TIGA PROVINSI KANADA (ONTARIO, SASKATCHEWAN, DAN BRITISH COLUMBIA) Istiqomah, Annisa
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 1, No 2 (2017): Edisi 2
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.934 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v1i2.604

Abstract

Canadian multicultural society emphasizes the form of Citizenship Education implementation whose implementation authority is assigned to each province. Each province in Canada has different jurisdictions in the implementation process of Citizenship Education. Conceptions of citizenship and Citizenship Education form the basis of policy in Canada's state school curriculum referring to activists at the end of each study. There are different perspectives of Citizenship Education in each community in different provinces such as Ontario, British Columbia and Saskatchewan. This is allegedly an implication of the policy of regional autonomy in conducting education affairs. Citizenship Education in Canada is integrated with all components of social studies. The curriculum policy of Citizenship Education considers that good Canadians are individuals who have knowledge of contemporary society and the issues it faces; work towards the common good; support pluralism; and are skilled at taking action to make their community, nation, and world a better place for everyone.
ANCAMAN BUDAYA POP (POP CULTURE) TERHADAP PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT URBAN Istiqomah, Annisa; Widiyanto, Delfiyan
JURNAL KALACAKRA: Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 1, No 1 (2020): Juli
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kalacakra.v1i1.2687

Abstract

Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi dinamis yang terbentuk dari faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya, selain itu dari faktor pembangunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi. Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya. Interaksi masyarakat dunia yang semakin mudah menyebabkan proses transmisi nilai-nilai budaya lintas negara seperti berkembangnya budaya pop di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai referensi baik sumber primer dan sekunder yang relevan dengan ancaman budaya pop terhadap penguatan identitas nasional masyarakat urban. Hasil dari kajian penelitian menunjukkan bahwa budaya pop identik dengan perilaku kebarat-baratan yang cenderung pragmatis, hedonis, dan konsumtif. Ideologi tersebut bertentangan dengan ideologi Pancasila yang mengancam bagi bangsa Indonesia dalam penguatan identitas nasional. Dengan demikian, perlu upaya untuk menguatkan  identitas nasional khususnya masyarakat urban yang sudah terpapar dengan budaya pop, melalui: 1) internalisasi nilai-nilai budaya masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan; 2) upaya filterisasi berbagai budaya asing yang dianggap membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya Indonesia; 3) pendidikan multikultural untuk menguatkan pondasi setiap individu agar tidak mudah tercerabut akar budayanya.
Ancaman Budaya Pop (Pop Culture) Terhadap Penguatan Identitas Nasional Masyarakat Urban Istiqomah, Annisa
JPW (Jurnal Politik Walisongo) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.711 KB) | DOI: 10.21580/jpw.v2i1.3633

Abstract

National identity is an understanding of people's identity in an entity that has a common destiny and purpose. National identity is understood as a dynamic condition that is formed due to ethnicity, territorial, linguistic and religious factors. One of the factors that influence the dynamics of national identity is globalization. Globalization is interpreted as the freedom of the world community to develop various aspects of life such as science, technology, values, and culture. The increasingly easy interaction of the global community has an impact on the process of transmitting cultural values across countries such as the development of pop culture in Indonesia. Based on the study of literature by the author, the development of pop culture can have a negative impact on strengthening national identity, especially among urban communities, especially at the age of adolescence. The negative impact of culture is westernized behavior which tends to be pragmatic, hedonistic, and consumptive. Such behavior is certainly very contrary to the ideology of Pancasila so that it becomes a threat to the Indonesian people in strengthening national identity based on Pancasila. Thus, efforts are needed to strengthen the national identity of urban communities especially teenagers through internalization of community cultural values (local wisdom) in various fields of life, filtering of foreign cultures, and multicultural education to strengthen the foundations of each individual so that they are not easily uprooted by their cultural roots
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA MELALUI BUDAYA SEKOLAH Widiyanto, Delfiyan; Istiqomah, Annisa
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1436

Abstract

Tujuan artikel ini adalah memberikan analisis teoritik bahwa pembinaan kesadaran bela negara dapat dilakukan melalui budaya sekolah. Kesadaran bela negara menjadi bagian dari upaya bela negara. Kesadaran bela negara sebuah perilkau mempertahankan kelangsungan bangsa dan negara yang berlandasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan, serta kelangsungan hidup hidup bangsa dan negara Indonesia. Untuk membentuk kesadaran bela negara dapat dilakukan dengan melalui budaya sekolah. Budaya sekolah berupa nilai, norma, dan aturan yang terdapat pada kehidupan sekolah, sehingga dengan adanya budaya sekolah dapat membantu membina anak dalam kesadaran bela negara. Budaya sekolah dapat mempengaruhi perilaku dari siswa, dikarenakan budaya sekolah memiliki fungsi pembentuk perilaku siswa dan sebagai tata nilai. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dapat diimplementasikan menjadi nilai dalam kehidupan dilingkungan sekolah. Sehingga budaya sekolah dapat membina karakter siswa berupa responsibiliy dan citizenship. Perilaku siswa yang mencerminkan sadar akan bela negara, yaitu taat pada tata tertib, jujur, dan disiplin dan toleransi antar sesama.
STUDI KOMPARASI STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI TIGA PROVINSI KANADA (ONTARIO, SASKATCHEWAN, DAN BRITISH COLUMBIA) Istiqomah, Annisa
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 1 Nomor 2 Edisi Desember 2017
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v1i2.604

Abstract

Canadian multicultural society emphasizes the form of Citizenship Education implementation whose implementation authority is assigned to each province. Each province in Canada has different jurisdictions in the implementation process of Citizenship Education. Conceptions of citizenship and Citizenship Education form the basis of policy in Canada's state school curriculum referring to activists at the end of each study. There are different perspectives of Citizenship Education in each community in different provinces such as Ontario, British Columbia and Saskatchewan. This is allegedly an implication of the policy of regional autonomy in conducting education affairs. Citizenship Education in Canada is integrated with all components of social studies. The curriculum policy of Citizenship Education considers that good Canadians are individuals who have knowledge of contemporary society and the issues it faces; work towards the common good; support pluralism; and are skilled at taking action to make their community, nation, and world a better place for everyone.
Implementasi Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS Istiqomah, Annisa
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.35108

Abstract

Abstrak Angka kejadian HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen dari 2012 selalu mengalami kenaikan. Prevalensi kasus pada tahun 2014 yaitu 32 per 100.000 penduduk, selalu mengalami peningkatan hingga 68 per 100.000 penduduk pada tahun 2017. Tingginya kasus HIV/AIDS dipengaruhi beberapa hal seperti tingkat pengetahuan yang rendah, partisipasi masyarakat yang kurang, tidak dilakukannya KT-HIV pada calon pengantin, serta ketersediaan data yang kurang. Puskesmas Adimulyo merupakan puskesmas dengan peningkatan kasus terbanyak yaitu 6 kasus pada 2017 menjadi 14 kasus pada 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi, birokrasi, dan dukungan masyarakat dalam implementasi kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Adimulyo. Penelitian ini dimulai bulan Agustus s.d Oktober 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam yang dipilih secara purposive. Hasil menunjukkan bahwa masih terdapat hambatan dalam kejelasan komunikasi, staf, fasilitas, serta dukungan masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahwa disposisi sudah baik, sedangkan komunikasi, sumber daya, disposisi, dan dukungan masyarakat belum optimal. Kata kunci : Kebijakan, implementasi, HIV/AIDS