Annisa Istiqomah, Annisa
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kalacakra

ANCAMAN BUDAYA POP (POP CULTURE) TERHADAP PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL MASYARAKAT URBAN Istiqomah, Annisa; Widiyanto, Delfiyan
JURNAL KALACAKRA: Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 1, No 1 (2020): Juli
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kalacakra.v1i1.2687

Abstract

Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi dinamis yang terbentuk dari faktor etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya, selain itu dari faktor pembangunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi. Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya. Interaksi masyarakat dunia yang semakin mudah menyebabkan proses transmisi nilai-nilai budaya lintas negara seperti berkembangnya budaya pop di Indonesia. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai referensi baik sumber primer dan sekunder yang relevan dengan ancaman budaya pop terhadap penguatan identitas nasional masyarakat urban. Hasil dari kajian penelitian menunjukkan bahwa budaya pop identik dengan perilaku kebarat-baratan yang cenderung pragmatis, hedonis, dan konsumtif. Ideologi tersebut bertentangan dengan ideologi Pancasila yang mengancam bagi bangsa Indonesia dalam penguatan identitas nasional. Dengan demikian, perlu upaya untuk menguatkan  identitas nasional khususnya masyarakat urban yang sudah terpapar dengan budaya pop, melalui: 1) internalisasi nilai-nilai budaya masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan; 2) upaya filterisasi berbagai budaya asing yang dianggap membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya Indonesia; 3) pendidikan multikultural untuk menguatkan pondasi setiap individu agar tidak mudah tercerabut akar budayanya.