Handayani ., Handayani
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SKRINING MALARIA PADA REMAJA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAPUSAN DARAH ., Firdaus; ., Handayani; Alamudi, M. Yusuf
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v2i1.597

Abstract

Abstrak: Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup danberkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang semua orang: laki-laki ataupun perempuan dan pada semuagolongan umur: bayi, anak-anak atau orang dewasa. Sejak tahun 2000 kematian akibat malariasecara global telah menurun sekitar 60%, di mana 65% terjadi pada anak usia balita. Sekitar 3,2miliar penduduk (setengah dari populasi dunia) tinggal di daerah berisiko tertular malaria. Padatahun 2015, diperkirakan terdapat 214 juta kasus malaria, di mana 400 ribu kasus di antaranyamenjadi penyebab kematian. Di Indonesia sendiri terdapat 417.819 kasus positif malaria padatahun 2012 dan menurun hamper setengahnya pada tahun 2016 menjadi 218.450 kasus. Indonesiamengalami kemajuan dalam pemberantasan malaria, terlihat bahwa dari total 258,9 juta pendudukIndonesia pada tahun 2016 sejumlah 178,7 juta penduduk (69%) telah hidup di daerah bebas enularanmalaria, namun masih terdapat 16,5 juta penduduk tinggal di daerah risiko tinggi dan sedang.Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan presentasi, seiring dengan jumlah daerahkabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi pada tahun 2016 sebanyak 247 kab./kota. Malariaselama kehamilan berkonsekuensi menyebabkan kesakitan, kematian, aborsi, kelahiran dini, beratbadan lahir rendah (mengacu pada penghambatan pertumbuhan intra-uterine dan prematuritas) dantransmisi transplacental dari parasit malaria. Infeksi malaria pada ibu hamil tidak hanya dapatmeningkatkan risiko anemia yang dapat meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan, namunjuga meningkatkan risiko kematian bayi, prematuritas dan berat badan lahir rendah. Risiko terkenamalaria semakin meningkat terutama pada kehamilan trimester dua, ibu hamil memiliki risiko tigakali lebih besar untuk menderita penyakit parah lainnya bila terinfeksi malaria dibandingkan perempuan yang tidak sedang hamil. Kelompok remaja menjadi sangat penting karena mereka tidak lamalagi akan menikah dan mempunyai anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui infeksi malariapada remaja di surabaya berdasarkan metode hapusan darah tipis dan tebal. Penelitian ini dilakukandi pusat studi kesehatan pondok pesantren Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya. Sebanyak 54remaja diuji dengan menggunakan metode hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis. Dari penelitianyang dilakukan didapatkan 54 remaja di Surabaya negatif terhadap malaria dengan menggunakanmetode hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis.
STUDI KOMPARASI LAMA PERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM TIFOID YANG DISEBABKAN OLEH STRAIN SALMONELLA TYPHI NON-MDR DAN MDR TERHADAP ANTIBITIK DI RSUD dr. SOETOMO SURABAYA Wardani, Erika Martining; ., Handayani
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2017): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v1i2.598

Abstract

This analytic observational study aim was to find correlation between length of treatment oftyphoid fever patients and type of Salmonella typhi strain that are Non MDR and MDR in the period of2012–2015 at dr. Soetomo Hospital. This research using cohort retrospective design using secondarydata from medical record. The sample were 30 case non-MDR Salmonella typhi and 30 case MDRSalmonella typhi. Laboratory result were compiled from Clinical Microbiology Installation whilelength of treatment data were compiled from Medical Record Unit at dr. Soetomo Hospital. Mosttyphoid patient in dr. Sutomo hospital were under 12 years old (53,3%) and male sex (55%). Thepatients with MDR typhoid fever have hospitalized duration longer than non MDR typhoid. 83.3% ofMDR typhoid patients hospitalized duration were 7–14 days, 10% < 7 days, and 6.7% >14 days.63.3% non-MDR typhoid patients hospitalized duration were < 7 days, and 36.7% in 7–14 days. Crosstabulation analysis showed significant different in patient age (p value = 0,008), hospitalized duration (p value = 0,000) between the two groups. It could be concluded that hospitalized duration oftyphoid fever patients have correlations with the type of Salmonella typhi strain non-MDR or MDR  
SKRINING HIV PADA REMAJA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN RAPID TEST S, Thomas; A, Rahayu; ., Handayani; Alamudi, M. Yusuf
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2017): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v1i2.608

Abstract

Abstrak: HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan retrovirus bersifat limfotropik khasyang menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak sel darah putihspesifik yang disebut limfosit T-helper atau limfosit pembawa faktor T4 (CD4). Virus ini diklasifikasikan dalam famili Retroviridae, subfamili Lentiviridae, genus Lentivirus. Jumlah kematianHIV/AIDS di kalangan remaja di seluruh dunia yang meningkat sebesar 50 persen antara tahun2005 dan 2012 menunjukkan tren mengkhawatirkan. Laporan badan PBB yang menangani masalahanak-anak UNICEF menyebutkan sekitar 71.000 remaja berusia antara 10 dan 19 tahun meninggaldunia karena virus HIV pada tahun 2005. Jumlah itu meningkat menjadi 110.000 jiwa pada tahun2012. Unit Perawatan Intermediet dan Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD dr. Soetomo Surabaya. 1.780pasien yang rutin berobat di UPIPI, sedangkan jumlah pengunjung setiap bulannya mencapai 2.000orang, yakni 50 di antaranya adalah pasien anak-anak dan sisanya dewasa. Kebanyakan pasienberumur antara 20 hingga 30 tahun dari berbagai wilayah yang tersebar di Jatim, seperti Surabaya,Sidoarjo, Gresik, Jember, maupun Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini mendeteksi virus HIV padaremaja di Surabaya dengan menggunakan rapid test. Sebanyak 54 orang remaja di Surabaya diambildarahnya, dipisahkan dan dicek dengan menggunakan rapid test. Prosedur mengikuti manual rapidtest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 sampel dengan menggunakan rapid testmenunjukkan hasil negatif terhadap HIV.
WASPADA EPIDEMI HIV-AIDS DI INDONESIA ., Handayani
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2017): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v1i1.610

Abstract

One of the major health problem in Indonesia is the spreading of Acuquired Immune Deficiency Sidrome(AIDS) and Human Immuno Deficiency Virus(HIV). The development of HIV-AIDS in Indonesia is veryalarming. The high number of people living with HIV-AIDS will affect on demography structure, health caresystems, national economic and social order. Combating HIV-AIDS face a variety of complex challenges,requiring both a policy and action at the national, regional, and global. How to coverage prevention andtreatment of HIV-AIDS, strengthening the quality of health services, assurance of drug availability,appropriate and effective regulation, elimination of stigma and discrimination, as well as tests and treatmentsfor patients. Indonesian government have to involve various parties in HIV-AIDS, especially from the fieldof socio-cultural, educational, and religious for the prevention and improvement of patient care need tochange people's behavior.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN KEBIASAAN OLAHRAGA YANG BAIK DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSI JEMURSARI Rachmawati, Marlia Alief; ., Handayani; Donastin, Adyan
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Diabetes Mellitus tipe II adalah penyakit kronis mengalami resistansi terhadap aksi insulindan ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan cukup insulin. DM tipe II sendiri mendudukiperingkat ke-2 di dunia dengan penderita terbanyak Pola makan yang buruk dan kurangnya olahragadapat memengaruhi terjadinya DM tipe II. Perkembangan pola makan yang salah arah saat inimempercepat peningkatan jumlah penderita DM di Indonesia. Pada saat tubuh melakukan gerakan,maka sejumlah gula akan dibakar untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga sejumlah gula dalamtubuh akan berkurang dan kebutuhan akan hormon insulin juga akan berkurang. Penelitian inibertujuan adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan kebiasaan olahraga dengan kadargula penderita Diabetes Mellitus II pada penderita Diabetes Mellitus II di RSI Jemursari Penelitianini dilakukan dengan metode survey atau observasional dengan pendekatan crosssectional. Sampelyang diambil sebanyak 24 pasien. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien DiabetesMellitus Tipe 2 yang menjalani rawat jalan pada poli penyakit dalam, namun dibatasi dengankriteria inklusi dan eksklusi yang penulis buat. Dari 24 pasien, pada hubungan pola makan dengankadar gula darah sebanyak 13 pasien (54,2%) mempunyai kadar gula tidak tinggi. 11 pasien (45,8%)mempunyai kadar gula tinggi. Dengan hasil uji statistik didapatkan nilai p=1,000 (p>0,05). Makadapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pola makan dan kadargula. Serta hubungan olahraga dengan kadar gula darah sebanyak 13 pasien (54,2%) mempunyaikadar gula tidak tinggi. 11 pasien (45,8%) mempunyai kadar gula tinggi. Dengan hasil uji statistikdidapatkan nilai p=0,432 (p>0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidaksignifikan antara olahraga dan kadar gula.