Muhammad Ardi Afriansyah
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Suradadi Agnes Rizka Widyana; Muhammad Ardi Afriansyah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.207 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.23

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik progresif yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Sehingga penderita diabetes mellitus tipe 2 perlu menjaga pola hidup sehat. Upaya dalam mencegah dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu dengan memeriksakan kadar HbA1c secara rutin untuk mengontrol kadar glikemik sehingga dapat diketahui bagaimana pengaturan kontrol glikemik selama 2-3 bulan terakhir, selain itu dapat menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Tujuan: Memberikan pengetahuan tentang pemeriksaan kadar HbA1c kepada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Laboratorium RSUD Suradadi yang diikuti oleh penderita diabetes mellitus tipe 2 yang sedang menjalani kontrol rutin di rawat jalan. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar HbA1c dan pemberian materi tentang pencegahan diabetes mellitus menggunakan media poster dan leaflet. kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test kepada responden. Hasil: Ada perbedaan pada hasil pre-test dan post-test peserta penyuluhan dengan dengan rata-rata nilai post- test lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test peserta. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan diabetes mellitus pada pasien diabetes meliitus tipe 2 di RSUD Suradadi. Sebanyak 7 orang memiliki kadar HbA1c lebih dari 5.5%. _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Diabetes mellitus is a progressive metabolic disease that can cause various complications. People with type 2 diabetes mellitus need to maintain a healthy lifestyle. Efforts to prevent and improve the quality of life of people with type 2 diabetes mellitus are by checking HbA1c levels regularly to control glycemic levels so that it can be seen how glycemic control has been managed for the last 2-3 months, in addition to assessing the risk of tissue damage caused by high levels of glycemic control. blood sugar. Objective: To provide knowledge about the prevention of diabetes mellitus to patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: Counseling activities were carried out at the Suradadi Hospital Laboratory, attended by type 2 diabetes mellitus patients undergoing routine control. The pre-test was given before the counseling followed by an examination of HbA1c levels and counseling about diabetes mellitus prevention using posters and leaflets. the activity ended with giving a post-test to the respondents. Results: There are differences in the pre-test and post-test results of the participants with the average post-test score higher than the average pre-test score. Conclusion: the knowledge of diabetes mellitus patients in Suradadi Hospital has increased. A total of 7 people had HbA1c levels > 5.5%. Keywords: counseling, HbA1c levels, type 2 diabetes mellitus
Sosialisasi Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik Pada Kelompok Remaja: Sebuah Kewaspadaan Dini Penyakit Ginjal Teresya Reaginta; Muhammad Ardi Afriansyah; Stalis Norma Ethica; Agnes Rizka Widyana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.56

Abstract

Latar belakang: Ginjal merupakan organ yang berfungsi menjaga komposisi darah, mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan produksi hormon serta enzim yang mengendalikan tekanan darah. Deteksi dan pencegahan penyakit gagal ginjal kronis (PGK) penting dilakukan sejak dini karena PGK pada anak dan remaja dapat berdampak buruk bagi hidup kedepannya. Tujuan: Memberikan pengetahuan dan penyuluhan tentang penyebab dan pencegahan PGK kepada kelompok remaja. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Uluta Eco Sanctuary Kabupaten Deli Serdang yang diikuti oleh kelompok remaja Sadakata. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronik menggunakan media poster. Kegiatan diakhiri dengan pemberian pos-test kepada responden. Hasil: Seluruh anggota kelompok remaja Sadakata mendapatkan peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pre-test dan pos-test dengan rata-rata nilai pos-test lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test peserta. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronis pada kelompok remaja Sadakata. Kata Kunci: kelompok remaja, penyakit gagal ginjal kronik, penyuluhan __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Kidneys are organs that function to maintain blood composition, control the body's fluid and electrolyte balance and the production of hormones and enzymes that control blood pressure. It is important to prevent and detect chronic kidney failure (CKD) early on because CKD in children can have a negative impact in adult life. Objective: To provide knowledge about the causes and prevention of CKD to youth group. Methods: Counseling activity was carried out at Uluta Eco Sanctuary, Deli Serdang district, which was attended by the Sadakata youth group. The pre-test was given before the counseling and then continued with the provision of material on the prevention of chronic kidney failure using poster media. The activity ended with giving post-test to the respondents. Results: All members of the Sadakata youth group got an increase in knowledge based on the results of the pre-test and post-test with the average post-test score higher than the average pre-test score of the participants. Conclusion: The knowledge of Sadakata youth group has increase. Keywords: youth group, chronic kidney disease, counseling
Penyuluhan dan Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Ibu PKK Perumahan Batursari Asri Demak Amartya Desta Viandy; Roma Dhona Beauty Zakiya; Tinezia Rivan Cendani; Stalis Norma Ethica; Nurannisa Fitria Aprianti; Annisa Nurul Hikmah; Muhammad Ardi Afriansyah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i3.119

Abstract

Latar belakang: Hipertensi dapat menjadi penyebab utama gagal jantung, stoke, dan gagal ginjal. Peningkatan tekanan darah sistolik menunjukan resiko yang lebih penting daripada peningkatan tekanan darah diastolik. Kemungkinan seseorang mengalami hipertensi akan semakin tinggi saat usia semakin bertambah. Tujuan: memberikan penjelasan mengenai pencegahan terjadinya Hipertensi dan Hipotensi. Pelaksanaan PKMD di perumahan Batursari Asri Blok B.87 RT.04 RW.05, Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak berdasarkan survey belum pernah dipakai oleh pelajar atau mahasiswa dalam melakukan kegiatan PKMD. Metode: Penyuluhan tentang tekanan darah diberikan secara langsung melalui poster. Evaluasi hasil kegiatan melalui pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum penyuluhan dan posttest serta pemeriksaan tekanan darah diberikan setelah penyuluhan. Hasil: Rerata nilai pretest peserta penyuluhan adalah 80 dengan nilai terendah adalah 60 yang diperoleh satu peserta dan tertinggi adalah 90 yang diperoleh dari enam peserta. Setelah diberikan penyuluhan peserta mendapatkan 10 pertanyaan yang sama seperti sebelumnya dan diperoleh nilai rerata posttest adalah 87,5 dengan nilai terendah 70 dan tertinggi adalah 100. Berdasarkan nilai pretest dan posttest menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan pada peserta setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulan: Peserta penyuluhan diperumaha Batursasri Asri mengalami peningkatan pengetahuan tentang resiko dan pencegahan hipertensi. Kata kunci: hipertensi, penyuluhan, tekanan darah ___________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension can be a major cause of heart failure, stoke, and kidney failure. Elevated systolic blood pressure indicates a more important risk than increased diastolic blood pressure. The possibility of someone experiencing hypertension will be higher as age increases. Objective: provide an explanation of the prevention of Hypertension and Hypotension. The implementation of PKMD in Batursari Asri housing RT.04 RW.05, Batursari Village, Mranggen District, Demak Regency based on surveys has never been used by students or students in carrying out PKMD activities. Method: Counseling on blood pressure is given directly through posters. Evaluation of activity results through pretest and posttest. Pretest is given before counseling and a posttest and blood pressure check is given after counseling. Result: The average pretest score of counseling participants was 80 with the lowest score being 60 obtained by one participant and the highest was 90 obtained from six participants. After being given counseling, participants received the same 10 questions as before and obtained the average posttest score was 87.5 with the lowest score of 70 and the highest was 100. Based on pretest and post-test scores, it shows an increase in knowledge in participants after being given counseling. Conclusion: Counseling participants in Batursasri Asri housing experienced increased knowledge about the risks and prevention of hypertension. Keywords: hypertension, counseling, blood pressure