Munawarah Munawarah
Universitas Negeri Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM Kelompok Guru SMAN 5 Gowa dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Alimin Alimin; Army Auliah; Munawarah Munawarah
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 1: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.778 KB)

Abstract

SMAN 5 Gowa merupakan  salah satu sekolah yang berlokasi di Kecamatan Tinggimoncong, tepatnya di kelurahan Malino yang merupakan salah satu  sekolah unggulan di Sulawesi Selatan yang  dahulu dikenal dengan nama SMA Andalan yang dirintis oleh Yayasan Latimojong. Jadi SMA Negeri 5 adalah milik PEMDA Kabupaten Gowa sementara Asrama dan failitas lainnya merupakan milik Yayasan. Jarak kota Malino kurang lebih 60 KM dari Makassar ke arah timur. Sekolah ini memiliki 20 guru (10 guru laki-laki dan 10 guru perempuan), tiga orang tenaga pendidik (2 laki-laki dan 1 perempuan),  23 PTK (sebagai guru sekaligus tendik) dan 301 peserta didik (321 laki-laki dan 155 perempuan) yang tersebar dalam 9 Rombongan Belajar (Rombel). Selain itu, sekolah ini juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai yakni 13 ruang kelas, sebuah perpustakaan, lima ruang laboratorium dan dua buah sanitasi untuk peserta didik dan guru. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sering menjadi kendala bagi guru dalam menduduki jenjang kepangkatan yang lebih tinggi, terutama bagi guru yang akan menduduki golongan IV. Guru pada umumnya belum terbiasa melakukan PTK sehingga banyak guru yang mentok golongannya pada golongan III. PKM ini bertujuan untuk mensosialisasi PTK dikalangan guru-guru SMAN 5 Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Kegiatan ini meliputi sosialisasi PTK, Simulasi merencanakan PTK dan workshop pembuatan draft PTK. Dengan demikian melalui kegiatan PKM ini diharapkan guru tidak lagi terkendala PTK dalam menaiki jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Selain itu wawancara dan penyebaran angket kepada guru SMAN 5 Kecamatan Tinggimoncong dilakukan sebagai evaluasi keberhasilan kegiatan ini.
Myths of State Officials and People’s in Indonesian Political Meme on Instagram (Roland Barthes Semiotics Review) Munawarah Munawarah; Mayong Mayong; Suarni Syam Saguni
HUMAN: South Asian Journal of Social Studies Vol 1, No 2 (2021): Human: South Asean Journal of Social Studies
Publisher : HUMAN: South Asian Journal of Social Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.846 KB) | DOI: 10.26858/human.v1i2.21454

Abstract

Abstract. This study aims to identify myths in Indonesian political memes. The data in the study were processed by means of data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification. The object of this research is memes that contain politics and myths that exist in these political memes. Memes are one of the media to express opinions in a different way than usual, namely with pictures and writing. One of them is in the political field, memes become a tool for campaigning and the media for conveying criticism and suggestions. With Roland Barthes' semiotic theory, researchers will reveal the denotations, connotations and myths contained in Indonesian political memes. Therefore, this research focuses on problem formulations, namely How is the myth according to Roland Barthes in Indonesian political memes? The results of the analysis show that First, there are various myths in Indonesian political memes. one of which is about if we want to be rich we must become politicians/officials, that work as a politician/official is not the only way and way to achieve success. Keywords: Meme, Myth, Roland Barthes Semiotics, and Instagram