Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBERDAYAAN DASAWISMA PERUMAHAN PANDEYAN PERMAI, SUKOHARJO DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI URBAN FARMING Srie Juli Rachmawatie; Adib Norma Respati; Suwardi; Sitti Mukarromah; Tri Pamujiasih; Aldi Irvan Syahputra; Widyawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat "SIDOLUHUR" Vol 1 No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat SIDOLUHUR
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.438 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian dilakukan di Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah pada bulan Juni sampai Juli 2020. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan, praktik dan pendampingan serta monitoring dan evaluasi kepada masyarakat. Penyuluhan dilakukan dengan pemberian materi mengenai urban farming. Praktek diawali dengan proses pembuatan media tanam kemudian budidaya tanaman buah dalam pot. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan warga mampu membuat tanaman dalam pot dan memanfaatkan lahan diatas selokan untuk penanaman. Pelaksanaan pengabdian mampu meningkatkan warga dalam melakukan urban farming. Hasil dari urban farming juga dapat dinikmati oleh warga dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Effects of Husk Ash Dosage and Leaf Fertilizer Concentration on the Growth and Results of Celery Plants (Apium graveolens) Ayu Puspita; Tri Pamujiasih; Libria Widiastuti
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 22 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v22i2.1860

Abstract

This research was conducted to determine the dose of husk ash and concentration of POC Nasa leaf fertilizer on the growth and yield of celery plants. This research has been carried out from August 2021 to November 2021, in Karangasem Village, Kel. Sraten, Kac. Gatak, Kab. Sukoharjo with an altitude of 129 m above sea level. This study used the factorial method with a completely randomized design (CRD) pattern consisting of two treatment factors. The treatment factor was the administration of husk ash dose A (A? = without husk ash, A? = 40 grams, A? = 50 grams). Concentration of foliar fertilizer POC Nasa P (P? = without POC Nasa, P? = 2 cc/ltr, P? = 3 cc/ltr). The data obtained were analyzed with 5% variance if it had a significant effect, then it was continued with the 5% DMRT test. The results showed that the administration of a combination treatment of husk ash dose and concentration of POC Nasa (AxP) leaf fertilizer was significantly different to the number of leaves per strand. The treatments of various doses of husk ash were not significantly different to the six observation parameters and the concentration treatment of POC Nasa leaf fertilizer was not significantly different to the six observation parameters. The highest number of plant leaves 78 g was obtained in the combination of A?P? (husk ash 50 g and concentration of POC Nasa leaf fertilizer 2cc/?). The lowest number of plant leaves 22 g was obtained in the combination of A?P? (Husk Ash 50 g and concentration of POC Nasa Leaf Fertilizer 3cc/?).
KONSENTRASI POC KULIT PISANG DAN DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa) SECARA HIDROPONIK Renaldi Adi Prasetyo; Mohamad Ihsan; Tri Pamujiasih
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2542

Abstract

Penelitianxini dilakukan untukxmengetahui pengaruh konsentrasi POC kulit pisang dan daun kelor terhadap hasil tanaman selada pada sistem  hidroponik.xPenelitian ini menggunakanxRancangan AcakxLengkap (RAL)xterdiri atas 2xmacam factor perlakuan denganx4 ulangan.xFaktor pertama yangxditeliti adalahx beberapaxmacam pupuk organikxcair (M) yangxterdiri dari M1: POCxDaun Kelor, dan M2: POCxKulit xpisang. Faktor perlakuan kedua berupaxbeberapa macamxkonsentrasi (K) yangx terdiri dari K1: 40 ml/L,xK2: 50 ml/L, K3:x60ml/L dan K4:x70ml/L. Data yangxdiperoleh dianalisisxmenggunakan uji sidikxragam One-WayxANOVA (Uji F)xpada taraf 5%xdan 1%. xPengujian kemudianxdilanjutkan denganxuji jarakxberganda DuncanxMultiple RangexTest (DMRT)xpada tarafx5% untukxmengetahui perlakuanxmana yang terbaikxdan berpengaruhxnyata terhadapxrespon parameter.xHasil penelitianxmenunjukkan bahwaxxPemberian POCxkulit pisang denganxkonsentrasi 50xml/L (M2K2) memberikanxhasil terbaikxpada parameterxjumlah daunxdan beratxkonsumsi.
Pengaruh Pemotongan Bibit Dan Pemberian Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) : Pengaruh Pemotongan Bibit Dan Pemberian Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Vifitalloka Dewi; Pramono Hadi; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 2 (2021): JURNAL AGRONOMIKA AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh pemotongan bibi dan pemberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) telah dilaksanakan bulan Oktober sampai bulan Desember 2019. Penelitian dilaksanakan dii Desa Sekrikil, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, (RAL) dengan pola faktorial 3x3, masing-masing kombinasi perlakuan, diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah pemotongan bibit (P) yang terdiri atas 3 taraf yaitu: tanpa pemotongan pada bibit (p1), dipotong 1/3 bagian dari ujung tanaman (p2); dan dipotong 2/3 bagian dari ujung tanaman (p3). Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing (K) yang terdiri atas 3 taraf yaitu: 40 gram/polybagi atau setara dengan 10 ton/ha (k1); 80 gram/polybag atau setara dengan 20 ton/ha (k2); 120 gram/polybag atau setara dengan 30 ton/ha (k3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemotongan bibit berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman, berat segar konsumsi dan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Perlakuan pemberian pupuk kandang kambing sangat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, berat segar tanaman, berat segar, konsumsi, dan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Interaksi pemotongan bibit dan pemberian pupuk kandang kambing menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat sega tanaman, dan berat segar konsumsi. Pengaruh pemotongan bibit dan pemberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun ditunjukkan pada berat segar konsumsi tertinggi (105,22 g) diperoleh pada kombinasi perlakuan P3K3 (dipotong 2/3 bagian dari ujung tanaman, Dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha atau 120 gram/polybag). Berat segar konsumsi terendah (76,27 g), diperoleh pada kombinasi perlakuan P1K1 (tanpa pemotongan, Dosis pupuk kandang kambing 10 ton/ha atau 40 gram/polybag). tinggi tanaman tertinggi (51,00 cm), diperoleh pada kombinasi perlakuan P3K3 (dipotong 2/3 bagian dari ujung tanaman, Dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha atau 120 gram/polybag). Tinggi tanaman terendah (34,67 cm), diperoleh pada kombinasi perlakuan P1K1 (tanpa pemotongan, Dosis pupuk kandang kambing 10 ton/ha atau 40 gram/polybag). Kata kunci: pemotongan bibit, pupuk kandang, daun bawang
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) DENGAN MACAM MULSA ORGANIK Muhammad Taufiq; Mohammad Ihsan; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 1 (2021): JURNAL AGRONOMIKA FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon pertumbuhanodan hasil beberapa varietas tanaman0mentimun (Cucumisosativus L.). Penelitianiini telah dilaksanakanidi Dukuh Jati, Desa Jati, KecamataniGatak, KabupateniSukoharjo, dengan ketinggianitempat 100 - 500 m dpl. Pada bulan Maret 2020 sampai Mei 2020. Penelitiaan iniomenggunakanometode faktorialldengan polalRancangan AcaklKelompok Lengkapl(RAKL) yanglterdiri dua faktor perlakuan. Faktor perlakuan yanglpertamaoyaitu macamovarietas (V) yangoterdiri darip3 macam (V1 =ovarietas Mercy F1, V2 =ovarietas Misano F1, V3 =ovarietas Zatafy F1). Faktor perlakuan kedua, Pemberian mulsa organik (M) yang terdiri atas 3 macam (M1 = mulsa jerami padi, M2 = mulsa pelepah pisang, M3 = mulsa daun jati). Analisis data menggunakan sidikoragam denganouji Fopada tarafo5% dano1% dan jika ketiga perlakuanoberbeda nyata dilanjutkanodengan ujiojarak bergandaoDuncan padaotaraf 5%. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : Perlakuan macam varietas berpengaruh sangat nyata terhadapoberat brangkasan segar, umur berbunga, berat buah per tanaman; berpengaruh nyata terhadap berat buah per petak dan berpengaruh tidak nyata pada volume buah per tanaman sangat nyata terhadap berat berangkasan segar, umur berbunga, , panjang polong, berat polong segar dan berpengaruh nyata terhadap jumlah polong. Perlakuan macam mulsa organik berpengaruh sangat nyata pada parameter berat brangkasan segar; berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, berat buah per tanaman, berat buah perpetak, dan berpengaruh tidak nyata pada parameter volume buah sedangkanoInteraksi antara perlakuanomacam varietas mentimun dan pemberian macam mulsa organik berbeda tidak nyata terhadap semua parameter.
KAJIAN DOSIS MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza) Bagas Gumelar; Pramono Hadi; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 1 (2021): JURNAL AGRONOMIKA FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai bulan Januari 2020 di Dukuh Cetokan, Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Penelitian ini metode yang di gunakan adalah factorial dengan pola Rancangan Kelompok Acak Lengkap (RKAL) terdiri dua faktor perlakuan. Faktor yang pertama yaitu macam dosis (P) yang terdiri atas 3 taraf. Faktor kedua yaitu macam pupuk kandang (K) yang terdiri atas 3 perlakuan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : 1) tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah rimpang tanaman, berat rimpang tanaman, berat berangkasan segar dan berat berangkasan kering tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit temulawak. 2) Dosis pupuk kandang yang baik terhadap tanaman temulawak adalah 4 Ton. 3) Jenis pupuk kandang yang baik terhadap tanaman temulawak adalah pupuk kandang kerbau. 4) Dosis dan jenis pupuk kandang yang paling baik pertumbuhan temulawak adalah pupuk kandang kerbau dengan dosis 4 Ton
KAJIAN KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PARE (Momordica charantia L.) Makruf Wibowo; Mohamad Ihsan; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 1 (2021): JURNAL AGRONOMIKA FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pare. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman, panjang buah per tanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat brangkasan segar, berat buah per tanaman. Perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap berat brangkasan segar, jumlah buah per tanaman, berat buah pertanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang buah per tanaman. Interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Berat buat per tanaman tertinggi 180,67 g, diperoleh dari kombinasi perlakuan S3P3 (Komposisi media tanam tanah, pupuk kandang sapi, arang sekam dengan perbandingan 1:3:1 dan kosentrasi ZPT hormonik Nasa 3 cc/ l air). Berat buah per tanaman terendah 101,67 g, diperoleh pada kombinasi perlakuan S1P1 (Komposisi media tanam tanah, pupuk kandang sapi, arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 dan kosentrasi ZPT hormonik Nasa 1 cc/ l air)
Pengaruh Pola Tanam Dan Macam Mulsa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum, L.) : Pengaruh Pola Tanam Dan Macam Mulsa Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum, L.) Oky Nugroho; Pramono Hadi; Tri Pamujiasih
AGRONOMIKA Vol 19 No 2 (2021): JURNAL AGRONOMIKA AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola tanam dan macam mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian di laksanakan di Desa Sekrikil, Kecamatan Kedawung, Kabupaten. Sragen dengan jenis tanah grumosol ketinggian tempat ±116mdpl, curah hujan 2.123 mm/th dan suhu rata-rata 19o-31oc (data statistik kecamatan kedawung,2016). Penelitian di lakukan pada bulan oktober sampai dengan bulan desember 2019. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL), terdiri atas dua faktor perlakuan, adapun kedua faktor perlakuan dengan 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang (3) kali. Perlakuan pertama, perlakuan pengunaan mulsa (M) yang terdiri atas 3 taraf yaitu (M1 : Penggunaan mulsa hitam perak, M2 : Penggunaan mulsa plastik transparan, M3 : Penggunaan mulsa jerami padi). Perlakuan kedua, perlakuan dengan sistem pola tanam (P) yang terdiri atas tiga taraf (P1 : Pola tanam bentuk zigzag, P2 : Pola tanam bentuk Y, P3 : Pola tanam bentuk I). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan mulsa hitam perak terhadap hasil tanaman bawang merah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, berat umbi, berat umbi per tanaman sempel, berat umbi per petak, berat berangkas kering, dan berat berangkas segar, Perlakuan dengan sistem pola tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, berat umbi, berat umbi per tanaman sempel, dan berat umbi per petak. Tinggi tanaman terendah 22,79 cm (M1P1), sedangkan tinggi tanaman tertinggi 43,21cm (M3P2), berat umbi terendah 379,67 gram (M1P1), sedangkan berat umbi tertinggi 832,67 gram(M3P2), berat umbi per tanaman sempel terendah 34,57 gram (M1P1), sedangkan berat umbi per tanaman sempel tertinggi 69,45 gram (M3P2), berat umbi per petak terendah 792,67 gram (M1P1), sedangkan berat umbi per petak tertinggi 2398,67 gram (M3P2), berat berangkas segar terendah 82,67 gram (M1P1), sedangkan berat berangkas segar tertinggi 105,67 gram (M3P2), berat berangkas kering terendah 34,00 gram (M1P1), sedangkan berat berangkas kering tertinggi 171,00 gram (M3P2) Kombinasi antara penggunaan mulsa dan pola tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berat umbi per petak. Kata kunci: bawang merah, mulsa, pola tanam