Yohanis F. La Kahija
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

MAKNA PERILAKU MINUM OBAT PADA PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI VCT RSUP DR.KARIADI SEMARANG Sari, Faradilla; Dewi, Endah Kumala; Kahija, Yohanis F. La
Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.451 KB) | DOI: 10.14710/jpu.13.2.190-195

Abstract

AbstractFor individuals with HIV/AIDS, making a decision to take a pill brings huge consequences. Taking medicine brings not only physical and psychological consequences, but also various social reactions, particularly those from family members and community. Individuals with HIV/AIDS also encountered social pressure and conflict with their environment. One might consider the pressure on the affected individuals as a challenge to continue their lives as well as resources to support them. The impact of taking medicines led individuals to give meaning to their behavior of pill taking. This qualitative study was conducted with phenomenological approach. Two women who were patients at Dr. Kariadi Hospital Semarang participated in this study. In collecting data, in-depth interview and observation were used. The meaning of taking medicines for patients with HIV was obtained from the subjective experience of participants in coping with pain. The results showed that participants gave meaning to taking medicines as a life saving due to her wish to see her children achieve their dreams.
PENYESUAIAN DIRI DALAM BEKERJA PADA PENGASUH DI PANTI ASUHAN CACAT GANDA: STUDI FENOMENOLOGIS Febriyanti, Dinni Asih; Listiara, Anita; Kahija, Yohanis F. La
Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.612 KB) | DOI: 10.14710/jpu.14.1.69-80

Abstract

The study was aimed to describe the work adjustment experience or orphan caregivers in orphanage for multiple disabilities (Panti Asuhan Cacat Ganda/PACG) using qualitative-phenomenology approach. The subjects were three caregivers working in PACG Semarang. Data were collected through semi-structured interview and observation. Data were then transcribed and analyzed to obtain psychological meaning, meaning units, concept map, and subjects’ main experiences. The result shows that orphan caregiver work adjustment is the result of their decision to work at PACG. Work adjustment performed by those orphan caregivers consist of five form of adjustments i.e. the adjustment to caregiving, the adjustment to company’s culture, the adjustment to interact with client, the adjustment to colleagues, and the adjustment to community. Subjects’ work adjustment was influenced by some external and internal factors to build their coping strategies in order to overcome problems that arose during the adjustment. It may be concluded that caregiver’s work adjustment is the synchronization of interpersonal relationship between caregiver and directors, clients, colleagues, and community.
PENGALAMAN BERKREASI FOTOGRAFER MODEL: PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Pratama, Adhitya Rizki; Kahija, Yohanis F. La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.7 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15071

Abstract

Fotografer model merupakan profesi yang pekerjaannya adalah memotret model. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dunia pengalaman berkreasi fotografer model ketika memotret seorang model. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang fotografer model yang memiliki pemahaman mengenai fotografi dan sering memotret model. Penelitian ini mendasarkan diri pada pendekatan fenomenologis, khususnya Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya prosedur yang terinci dalam menganalisis data. Prosedur tersebut menghasilkan kedalaman terhadap pengalaman, peristiwa unik, dan pemikiran yang dimiliki subjek melalui wawancara. Peneliti menemukan bahwa dalam pengalaman berkreasi subjek terdapat tiga pokok, yaitu terdiri dari: insight menjadi fotografer, proses berkreasi dalam memotret model dan konsekuensi positif dari memotret. Peneliti menemukan bahwa pengalaman berkreasi memotret tidak terpisah dari awal masuk menjadi fotografer, sehingga mempengaruhi proses berkreasi memotret yang berbeda-beda saat memotret seorang model, sehingga karya-karya yang dihasilkan memiliki keunikan masing-masing. Dari pengalaman berkreasi itu subjek memperoleh konsekuensi nilai-nilai yang positif untuk menjalani kehidupan.
PENGALAMAN MENJADI DISC JOCKEY PEREMPUAN SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Ningrum, Sari Wulan; Kahija, Yohanis Franz La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.28 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15006

Abstract

Tujuan penelitian dengan studi fenomenologis ini adalah untuk memahami pengalaman menjadi seorang DJ perempuan. Dalam penelitian ini, DJ perempuan didefinisikan sebagai wanita yang memiliki kemampuan untuk mengaransement dan memainkan lagu lewat piringan hitam atau turntable selayaknya juga dilakukan oleh laki-laki yang berprofesi sebagai disc jockey.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya prosedur yang rinci dalam menganalisis data. Prosedur yang detail tersebut membuahkan kedalaman makna terhadap berbagai latar belakang, pengalaman, peristiwa unik, dan pemikiran yang dimiliki subjek melalui wawancara.Peneliti menemukan bahwa menjadi DJ merupakan bentuk penyaluran dari hobi dan minat bermusik yang kemudian menjadi passion dalam diri. Temuan ini didasari atas dinamika menjadi DJ perempuan dan pembentukan diri sebagai DJ perempuan merupakan bagian-bagian yang tidak bisa dipisahkan. Tema-tema tersebut telah menjadi kesatuan dalam memahami pengalaman menjadi DJ perempuan.Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang sosial, musik dan wanita.
PENDEKATAN VIRTUAL REALITY HYPNOSIS DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA BARU Ardhanaputra, Norhendra; Kahija, Yohanis Franz La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.609 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.26495

Abstract

ABSTRAKUntuk menjawab permasalahan kecemasan berbicara di depan umum (public speaking anxiety) dengan modern dan praktis di era industri 4.0. ini, peneliti mengajukan alternatif metode intervensi virtual reality hypnosis (VRH). Intervensi ini bertujuan mengantarkan seseorang pada keadaan hipnosis dengan bantuan lingkungan virtual tiga dimensi yang diciptakan peneliti untuk menghadapi berbagai pengalaman yang menimbulkan kecemasan berbicara di depan umum. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen single subjects AB design dan dilakukan pengukuran sebanyak tiga kali untuk kondisi baseline dan dua kali untuk kondisi pasca intervensi. Pengukuran tersebut menggunakan personal report of public speaking anxiety (PRPSA) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan telah diuji coba (N=30, α=0,98). Subjek penelitian berasal dari mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro program S1 angkatan 2019 yang memiliki tingkat kecemasan berbicara di depan umum yang tinggi (N=4). Hasil analisis statistik deskriptif menunjukan tampilan menurunnya skor tingkat kecemasan berbicara di depan umum pada seluruh subjek. Sedangkan pada analisis statistik inferensial menggunakan Uji Friedman menunjukan nilai Chi-Square 13,128 (Chi-Square > 9,488) dan Asymp. Sig0,011 (Asymp. Sig< 0,05). Berdasarkan kondisi tersebut maka intervensi virtual reality hypnosis dapat menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa baru.Kata kunci: virtual reality hypnosis, public speaking anxiety, single subjects design
PENGALAMAN MENGASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK SEBUAH STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Yahdiyanti, Ghina; Kahija, Yohanis Franz La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2018.23457

Abstract

Jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai lebih dari 4 juta jiwa. Anak-anak terlantar, yatim, atau yatim piatu yang tidak memiliki orang tua membutuhkan peran pengganti orang tua agar dapat merasakan kasih sayang. Salah satu peran yang dapat mengganti peran orang tua, yaitu pengasuh di rumah perlindungan/panti asuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pengasuh panti dan mencari makna pengasuhan yang dialaminya. Partisipan penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kualifikasi, yakni merupakan perempuan yang telah berpengalaman mengasuh di panti asuhan dan memiliki hubungan yang baik dengan anak panti. Metode penelitian menggunakan penelitian fenomenologis serta menggunakan metode pengumpulan data yang  dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Proses analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Terdapat tiga tema induk yang ditemukan (1) Latar belakang pengasuhan (2) Dinamika pengasuhan (3) Upaya modifikasi perilaku. Penelitian ini memberikan kesempatan bagi partisipan untuk menyampaikan pengalamannya terkait pengasuhan. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi masukan untuk dapat memahami lebih lanjut bagaimana proses pengasuhan dan pemaknaan pengasuhan di panti asuhan.
PENGALAMAN MENJADI STAND-UP COMEDIAN : SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Kristy, Olyvia Heranggi; Kahija, Yohanis Franz La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.573 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.23605

Abstract

Stand-up comedy adalah salah satu jenis seni komedi yang dibawakan secara monolog dan langsung di depan penonton. Orang yang melakukan stand-up comedy disebut sebagai comic. Biasanya comic memberikan pengamatan, pendapat, menceritakan pengalaman pribadi, dan mengutarakan keresahan, kenyataan, kehidupan sosial masayarakat, kemudian menyuguhkannya dengan jenaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan memahami pengalaman menjadi stand-up comedian yang telah melewati masa kompetisi Stand-Up Comedy Indonesia, yang bisa disebut sebagai comic nasional. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis, khususnya dengan analisis data Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya kesesuaian dengan tujuan penelitian dengan prosedur yang rinci dalam menganalisis data. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi-terstruktur pada tiga orang comic nasional. Pada penelitian ini ditemukan dua tema induk, yaitu: (1) makna menjadi comic dan (2) proses menjadi comic. Partisipan mengungkapkan keinginnya untuk menjadi comic nasional yang didasarkan oleh kebutuhan akan kasih sayang dan eksistensi diri. Pada penelitian ini juga ditemukan self-regulated learning dan aktualisasi diri. 
PENGALAMAN MELAJANG WANITA ADIYUSWA DI PANTI WREDHA MARIA SUDARSIH AMBARAWA : INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS Tampubolon, Monalisa Octavia; Kahija, Yohanis Franz La
Empati Jurnal Empati, Volume 9, Nomor 1, Februari 2020
Publisher : Empati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.353 KB)

Abstract

Melajang merupakan kondisi dimana seseorang belum dan tidak melangsungkan pernikahan. Penelitian ini adalah penelitian fenomenologis yang bertujuan untuk memahami pengalaman melajang wanita adiyuswa. Pemilihan partisipan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria wanita berusia 60 tahun ke atas dan belum menikah atau memutuskan untuk tidak menikah. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data dan Interpretative Phenomenological Analysis digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menghasilkan tiga tema induk, yaitu (1) Kemantapan hidup melajang yang terdiri dari melajang akibat rasa sakit di masa lalu dan keputusan hidup melajang, (2) Upaya penyesuaian hidup melajang yang terdiri dari upaya menikmati hidup melajang dan pemenuhan kebutuhan hidup oleh keluarga, dan (3) Pengalaman bersama pria yang terdiri dari pendekatan oleh pria dan pengalaman berpacaran. Terdapat satu tema khusus yang hanya muncul pada partisipan CT, yaitu kepedulian sosial yang berkembang yang terdiri dari kebahagiaan berbagi, kecintaan pada anak-anak, dan kecintaan pada orang jalanan yang mempengaruhi upaya partisipan dalam menikmati hidup melajang. Penelitian ini memberi informasi penting tentang dinamika psikologis pada kondisi lajang di usia lanjut.
Gambaran Depresi Warga Binaan Pemasyarakatan X Dian Veronika Sakti Kaloeti; Amalia Rahmandani; Salma Salma; Yohanis F. La Kahija; Hastaning Sakti
JURNAL PSIKOLOGI Vol 13, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v13i2.4156

Abstract

Penjara rentan memunculkan masalah-masalah kesehatan mental termasuk depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemenjaraan terhadap kondisi depresi pada Warga Binaan Pemasyarakatan X di Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 27 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi partisipan penelitian. Partisipan mengisi Beck Depression Inventory II (BDI-II) yang mengukur tingkat depresi yang dialami oleh individu. Hasil menunjukkan partisipan dalam penelitian ini memiliki kondisi depresi ringan (M=15.59, SD =8.26). Lebih lanjut, ada perbedaan tingkat depresi dilihat dari lama hukuman (t = 6.44, p< 0.05) dimana WBP dengan vonis di atas 5 tahun cenderung mengalami depresi lebih tinggi (M= 18, SD= 11.85) dibandingkan dengan WBP dengan vonis di bawah 5 tahun (M= 14.39, SD= 5.79). Program pembinaan seperti kegiatan kerohanian, kondisi lingkungan Lapas yang termasuk kondusif dalam menumbuhkan perasaan nyaman WBP, serta status subjek yang sudah dijatuhi putusan hukuman oleh pengadilan merupakan penyebab kondisi depresi ringan. Program rehabilitasi psikologis yang terintegrasi dalam program rehabillitasi di Lapas didiskusikan lebih lanjut.
Validation of Indonesian Version of Offence-Related Feelings of Guilt and Shame: A Rasch Model Analysis Salma Salma; Dian Veronika Sakti Kaloeti; Yohanis Franz La Kahija
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 11, No 1 (2022): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v11i1.19923

Abstract

This study aims to conduct an adaptation and validation of the Offence-Related Feelings of Shame and Guilt Scale (ORSGS) in the Indonesian language. ORGS was translated into the Indonesian language using a forward translation method by a bilingual psychology expert. Five hundred ten male prisoners from three correctional institutions in Indonesia were recruited and completed the Indonesian version of ORSGS in paper-and-pencil. A Rasch model approach was applied to evaluate the psychometric properties and validity of the adapted scale. The results showed that the Indonesian version of ORSGS had moderate Cronbach’s Alpha reliability (α= .65) and excellent item reliability (.99). Item logit ranged from -1.08 to .72 with a separation value of 8.79, showing that items were grouped into 12 groups. The unidimensionality was found as acceptable/ moderate by 30.4% total variance explained from Principal Component Analysis but still needs further confirmatory analysis. Item 1 and 2 were found to be misfit and need to be evaluated. According to the Rasch model result, it can be concluded that the Indonesian version of ORSGS was valid (10 out of 12 items were fit) and reliable (Item reliability: .99) to be used in the prisoner population. However, further investigation about its multidimensionality and criterion validity still needs to be conducted