Mo'tasim Mo'tasim
STIT Al-Ibrohimy Bangkalan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Full Day School dalam Membentuk Karakter Religius Siswa Juli Amaliya Nasucha; Ulfun Khoirotun; Elly Rachmawati; Moch. Kalam Mollah; Mo'tasim Mo'tasim
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 12 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/elbanat.2022.12.1.35-51

Abstract

Nowadays, the phenomenon of the full day school program is quite attractive to the public. Full day school seems to answer all the concerns of parents who are no longer able to protect their children from negative behavior such as juvenile delinquency, drugs, brawls, and gadget addiction. This study aims to analyze the application of full day school in shaping the religious character of students at Raudhatul Jannah Pepelegi Junior High School, Waru Sidoarjo. This qualitative research found that the full day school program at the institution not only offers a system that combines general science and religious knowledge, but also includes additional study hours. Full day school tries to shape the religious character of students both in their devotion to God Almighty and in the practice of their social life. Full Day School is in line with the Islamic epistemology of Bayani, Irfani, and Burhani about the combination of intellectual and spiritual intelligence. Raudhatul Jannah Junior High School as an institution that implements a full day school program so far has been able to shape the religious character of its students through habituation activities as well as in religious activities held in schools. This success is due to the role of teachers as good role models and the cooperation of parents.
Tuhfah Al Mawdud bi Ahkam al Mawlud: Seni Mendidik Anak ala Ibn Qayyim al Jauziyah Zaini Tamin AR; Moch. Kalam Mollah; Mo'tasim Mo'tasim
JOIES (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/joies.2022.7.2.143-158

Abstract

“Seni mendidik anak”, sebagai sebuah istilah, mewakili urgensi pendidikan di lingkungan keluarga yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Terbukti bahwa dalam lingkungan keluarga, anak memang memperoleh berbagai pengetahuan, pengalaman, aktivitas dan mendapatkan pengasuhan dari orang tua. Dalam tulisan ini akan dianalisis seni mendidik anak dalam pandangan Ibn al Qayyim al Jauziyah yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Penelitian pustaka ini menemukan bahwa, menurut Ibn al Qayyim, mendidik anak harus sejak dini, dimulai dengan memahami fitrah anak, pemberian ASI eksklusif, melatih berbicara, mengatur pola makan, hingga menanamkan pendidikan akhlak. Dari pendapat tersebut, dapat disarikan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam mendidik anak: pertama, biologis, dilakukan dengan memandang anak sebagai untuk entitas yang tumbuh. Sehingga beberapa upaya dilakukan untuk menopang pertumbuhannya. Kedua, psikologis, meniscayakan bahwa anak adalah manusia yang berkembang. Itu sebabnya anak harus diberikan stimulus positif untuk perkembangannya. Ketiga, pendekatan teologis, yang merupakan pangkal dari dua pendekatan sebelumnya. Melalui pendekatan ini, setiap anak harus dikenalkan dengan tauhid, disinari dengan ajaran agama dan diajarkan nilai-nilai akhlak. Maka, mendidik anak tidaklah mudah, tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ia membutuhkan proses yang harus dilalui secara bertahap, sinergis dan berkelanjutan.