Annisa Rahmawati
Poltekkes Kemenkes Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Daya Terima Selai Lembaran “Kunaya” Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dengan Substitusi Lidah Buaya (Aloe Chinensis Baker) Annisa Rahmawati; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha; Yanuarti Petrika
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.076 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v8i2.1002

Abstract

Latar belakang: Kulit buah naga merah belum dimanfaatkan menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk pangan, kulit buah naga merah itu hanya dianggap sebagai limbah yang tidak dapat diolah. Kurangnya pengetahuan dan pemanfaatan buah naga merah ini juga berdampak pada nilai jual buah naga merah yang murah dipasaran. Oleh karena itu, kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan dengan diolah menjadi produk pangan yaitu selai lembaran. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada konsentrasi (25gr:17gr), (30gr:12gr), dan (35gr:7gr). Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian berupa uji coba untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker). Hasil: Hasil daya terima panelis terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada perlakuan 2 (30gr : 12gr). Kesimpulan: Disarankan kepada konsumen agar dapat memanfaatkan kulit buah naga merah dan lidah buaya menjadi selai lembaran sebagai alternatif makanan tambahan sebagai isian roti. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan zat gizi mikro lainnya yang terdapat pada selai lembaran kulit buah naga merah dengan substitusi lidah buaya.