Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Daya Terima Dan Kandungan Gizi Snack Bar Tepung Tempe Dan Tepung Pisang Ambon Rahmaniah Crisan; Ayu Rafiony, S.Gz, MPH; Jonny Syah R Purba; Mulyanita Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v5i1.965

Abstract

Atlet merupakan individu atau seseorang terlatih dan mahir dalam suatu olahraga tertentu, yang memiliki tingkat kebutuhan energi yang lebih dibandingkan orang biasa. Penggunaan produk snack bar terutama ditujukan untuk meningkatkan performa atlet, serta meningkatkan stamina dan kesehatan. Pembuatan produk dengan pemanfaatan sumber pangan lokal pada pembuatan snack bar ini yaitu berbasis tepung tempe dan pisang ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan nilai kandungan gizi snack bar berbasis tepung tempe dan tepung pisang ambon sebagai alternatif makanan selingan bagi atlet. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Adapun perlakuan yang digunakan tepung tempe dan tepung pisang ambon adalah F1 = 90%:10%, F2 = 80%:20%, F3 = 70%:30%. Uji yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu uji organoleptik untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap snack bar dan uji proksimat. Berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur menunjukkan pada perlakuan F3 70% tepung tempe dan 30% tepung tepung pisang ambon, dengan jumlah 184. Untuk hasil uji proksimat, dari 100 gram snack bar mengandung karbohidrat sebesar 52,93%, protein sebesar 12,10%, lemak sebesar 9,66%, serat sebesar 2,55 %.
GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH SINGKAWANG Syifa Humaira; Shelly Festilia Agusanti; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v5i2.1038

Abstract

Penyelenggaran makan institusi khususnya di pondok pesantren merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi para santri. Pendidikan pondok pesantren memiliki kurikulum yang mewajibkan santri bertempat tinggal tetap di pondok pesantren selama kegiatan pembelajaran. Artinya, para santri tinggal dan makan di pondok pesantren, dalam situasi ini pondok pesantren harus memberikan pelayanan makanan terbaik kepada santrinya, memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi sehingga proses belajar mengajarnya berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif yang menggunakan tehnik wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam penyelenggaran makanan serta observasi (pengamatan) untuk melihat gambaran sistem penyelenggaran makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini menunjukkan bahwa unit penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang tidak memberlakukan peraturan pemberian makanan, tidak menetapkan standar makanan dan standar porsi. Siklus menu dilakukan namun masih belum memenuhi syarat yakni tidak bervariasi, perencanaan kebutuhan telah ditetapkan sesuai anggaran namun tidak menghitung perencanaan biaya makanan. Pengadaan bahan makanan dan pemesanan serta pembelian dilakukan namun pada penerimaan bahan makanan tidak diperiksa sesuai spesifikasi bahan makanan yakni tidak tersedianya spesifikasi bahan makanan, penyimpanan bahan makanan masih belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pengecekan suhu pada bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pedoman menu dan distribusi makanan menerapkan sistem kombinasi.Disimpulkan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al- Fatah Singkawang masih belum memenuhi standar umum penyelenggaraan makanan institusi.
DAYA TERIMA DAN ANALISIS PROTEIN SERTA ANTIOKSIDAN PADA NUGGET IKAN TOMAN DAN DAUN KEDADAI Ayu Rafiony; Mulyanita Mulyanita; Widyana Lakshmi Puspita; Jonni Syah R Purba; Desi Desi
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1107

Abstract

Latar Belakang : Stunting pada anak mengakibatkan penurunan sistem imunitas tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi. Suplementasi gizi dalam bentuk makanan tambahan dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus. Nugget ikan toman dengan penambahan daun kedadai merupakan sumber protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang, membangun serta mengganti se-sel jaringan yang rusak dan sebagai antioksidan yang dapat menjadi penahan radikal bebas bagi anak stunting.Tujuan penelitan : Mengetahui daya terima dan analisis kandungan protein serta antioksidan pada nugget ikan toman (channa micropeltes) dengan penambahan daun kedadai (ficus variegata (blume)) sebagai makanan tambahan untuk anak stunting.Metode Penelitian : eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu jenis formula. Formula produk terdiri atas tiga taraf dengan masing-masing tiga kali pengulangan. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Poltekkes Kemenkes Pontianak dan Laboratorium Kimia TPHP Poloteknik Negeri Pontianak. Penentuan daya terima diperoleh dari formulir yang diisi oleh panelis agak terlatih sebanyak 25 orang dan penilaian ini menggunakan skala hedonik. Data dianalisis dengan menggunakan uji friedman. Penetapan kadar protein dilakukan dengan mikrokjeldahl. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).Hasil Penelitian : Penilaian secara keseluruhan menunjukan hasil uji daya terima berdasarkan jumlah pangkat menurut warna, aroma, tekstur dan rasa nugget ikan toman dengan penambahan tepung kededai yang secara keseluruhan diproleh hasil tertinggi pada perlakuan 2 dengan jumlah sebesar 222 yang berarti perlakuan ini lebih diterima secara warna, aroma, tekstur dan rasa oleh panelis.
ANALISIS KANDIDAT PANGAN LOKAL BUAH JAMBU HUTAN (Bellucia Pentamera Naudin) SEBAGAI SUMBER PREBIOTIK Shelly Festilia Agusanty; Mulyanita Mulyanita; Suaebah Suaebah
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1140

Abstract

Buah jambu monyet hutan istilah penyebutan yang digunakan oleh masyarakat di Kapuas Hulu Kalimantan Barat atau Bellucia pentamera Naudin. Tanaman ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh di hutan dan yang paling banyak di wilayah Kapuas Hulu Kab.Putusibau Kalimantan Barat. Pemanfaatan buah tersebut sebagai sumber prebiotik masih belum ada penelitiannya. Sebagai kandidat prebiotik harus memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai sumber prebiotik adalah 1) resistensi asam lambung, hidrolisis oleh enzim mamalia dan absorbsi gastrointestinal, 2) difermentasi oleh microflora usus, 3) secara selektif merangsang pertumbuhan dan/ atau aktivitas bakteri usus yang terkait dengan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) sebagai kandidat prebitoik secara in vitro dengan mengetahui pertumbuhan bakteri Bifidobacterium longum dan Lactobacillus casei pada substrat buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) dan aktivitas skor prebiotik. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan menguji substrat buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) dan kontrolnya ditambahkan Inulin dan Dextrin. Kemudian pada media-media tersebut di inokulasikan probiotik yakni Bifidobacterium dan Lactobacillus, lalu diinkubasi pada suhu 37oC. Selanjutnya dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh dengan metode count plate dan skor aktifitas prebiotik.
Daya Terima Dan Kandungan Gizi Snack Bar Tepung Tempe Dan Tepung Pisang Ambon Rahmaniah Crisan; Ayu Rafiony, S.Gz, MPH; Jonny Syah R Purba; Mulyanita Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.355 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v5i1.965

Abstract

Atlet merupakan individu atau seseorang terlatih dan mahir dalam suatu olahraga tertentu, yang memiliki tingkat kebutuhan energi yang lebih dibandingkan orang biasa. Penggunaan produk snack bar terutama ditujukan untuk meningkatkan performa atlet, serta meningkatkan stamina dan kesehatan. Pembuatan produk dengan pemanfaatan sumber pangan lokal pada pembuatan snack bar ini yaitu berbasis tepung tempe dan pisang ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan nilai kandungan gizi snack bar berbasis tepung tempe dan tepung pisang ambon sebagai alternatif makanan selingan bagi atlet. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Adapun perlakuan yang digunakan tepung tempe dan tepung pisang ambon adalah F1 = 90%:10%, F2 = 80%:20%, F3 = 70%:30%. Uji yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu uji organoleptik untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap snack bar dan uji proksimat. Berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur menunjukkan pada perlakuan F3 70% tepung tempe dan 30% tepung tepung pisang ambon, dengan jumlah 184. Untuk hasil uji proksimat, dari 100 gram snack bar mengandung karbohidrat sebesar 52,93%, protein sebesar 12,10%, lemak sebesar 9,66%, serat sebesar 2,55 %.
ANALISIS KANDIDAT PANGAN LOKAL BUAH JAMBU HUTAN (Bellucia Pentamera Naudin) SEBAGAI SUMBER PREBIOTIK Shelly Festilia Agusanty; Mulyanita Mulyanita; Suaebah Suaebah
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.409 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1140

Abstract

Buah jambu monyet hutan istilah penyebutan yang digunakan oleh masyarakat di Kapuas Hulu Kalimantan Barat atau Bellucia pentamera Naudin. Tanaman ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh di hutan dan yang paling banyak di wilayah Kapuas Hulu Kab.Putusibau Kalimantan Barat. Pemanfaatan buah tersebut sebagai sumber prebiotik masih belum ada penelitiannya. Sebagai kandidat prebiotik harus memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai sumber prebiotik adalah 1) resistensi asam lambung, hidrolisis oleh enzim mamalia dan absorbsi gastrointestinal, 2) difermentasi oleh microflora usus, 3) secara selektif merangsang pertumbuhan dan/ atau aktivitas bakteri usus yang terkait dengan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) sebagai kandidat prebitoik secara in vitro dengan mengetahui pertumbuhan bakteri Bifidobacterium longum dan Lactobacillus casei pada substrat buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) dan aktivitas skor prebiotik. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan menguji substrat buah jambu hutan (Bellucia pentamera Naudin) dan kontrolnya ditambahkan Inulin dan Dextrin. Kemudian pada media-media tersebut di inokulasikan probiotik yakni Bifidobacterium dan Lactobacillus, lalu diinkubasi pada suhu 37oC. Selanjutnya dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh dengan metode count plate dan skor aktifitas prebiotik.
GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH SINGKAWANG Syifa Humaira; Shelly Festilia Agusanti; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.039 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v5i2.1038

Abstract

Penyelenggaran makan institusi khususnya di pondok pesantren merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi para santri. Pendidikan pondok pesantren memiliki kurikulum yang mewajibkan santri bertempat tinggal tetap di pondok pesantren selama kegiatan pembelajaran. Artinya, para santri tinggal dan makan di pondok pesantren, dalam situasi ini pondok pesantren harus memberikan pelayanan makanan terbaik kepada santrinya, memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi sehingga proses belajar mengajarnya berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif yang menggunakan tehnik wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam penyelenggaran makanan serta observasi (pengamatan) untuk melihat gambaran sistem penyelenggaran makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini menunjukkan bahwa unit penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang tidak memberlakukan peraturan pemberian makanan, tidak menetapkan standar makanan dan standar porsi. Siklus menu dilakukan namun masih belum memenuhi syarat yakni tidak bervariasi, perencanaan kebutuhan telah ditetapkan sesuai anggaran namun tidak menghitung perencanaan biaya makanan. Pengadaan bahan makanan dan pemesanan serta pembelian dilakukan namun pada penerimaan bahan makanan tidak diperiksa sesuai spesifikasi bahan makanan yakni tidak tersedianya spesifikasi bahan makanan, penyimpanan bahan makanan masih belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pengecekan suhu pada bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pedoman menu dan distribusi makanan menerapkan sistem kombinasi.Disimpulkan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al- Fatah Singkawang masih belum memenuhi standar umum penyelenggaraan makanan institusi.
DAYA TERIMA DAN ANALISIS PROTEIN SERTA ANTIOKSIDAN PADA NUGGET IKAN TOMAN DAN DAUN KEDADAI Ayu Rafiony; Mulyanita Mulyanita; Widyana Lakshmi Puspita; Jonni Syah R Purba
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.852 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1107

Abstract

Latar Belakang : Stunting pada anak mengakibatkan penurunan sistem imunitas tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi. Suplementasi gizi dalam bentuk makanan tambahan dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus. Nugget ikan toman dengan penambahan daun kedadai merupakan sumber protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang, membangun serta mengganti se-sel jaringan yang rusak dan sebagai antioksidan yang dapat menjadi penahan radikal bebas bagi anak stunting.Tujuan penelitan : Mengetahui daya terima dan analisis kandungan protein serta antioksidan pada nugget ikan toman (channa micropeltes) dengan penambahan daun kedadai (ficus variegata (blume)) sebagai makanan tambahan untuk anak stunting.Metode Penelitian : eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu jenis formula. Formula produk terdiri atas tiga taraf dengan masing-masing tiga kali pengulangan. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Poltekkes Kemenkes Pontianak dan Laboratorium Kimia TPHP Poloteknik Negeri Pontianak. Penentuan daya terima diperoleh dari formulir yang diisi oleh panelis agak terlatih sebanyak 25 orang dan penilaian ini menggunakan skala hedonik. Data dianalisis dengan menggunakan uji friedman. Penetapan kadar protein dilakukan dengan mikrokjeldahl. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).Hasil Penelitian : Penilaian secara keseluruhan menunjukan hasil uji daya terima berdasarkan jumlah pangkat menurut warna, aroma, tekstur dan rasa nugget ikan toman dengan penambahan tepung kededai yang secara keseluruhan diproleh hasil tertinggi pada perlakuan 2 dengan jumlah sebesar 222 yang berarti perlakuan ini lebih diterima secara warna, aroma, tekstur dan rasa oleh panelis.
Daya Terima Sari Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L) Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Keju Indah Pravitasari; Didik Hariyadi; Mulyanita Mulyanita
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.932 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v3i2.696

Abstract

Keju merupakan makanan yang dihasilkan melalui proses koagulasi dengan bantuan bakteri ataupun enzim. Mahalnya bakteri dan enzim sebagai koagulan dapat digantikan dengan penggunaan sari jeruk lemon yang mengandung pektin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima keju terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur keju subtitusi sari kacang hijau dan sari jeruk lemon sebagai koagulasi dengan konsentrasi yang berbeda.Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu pembuatan keju subtitusi sari kacang hijau  untuk mengetahui daya terima panelis dengan uji friedman. Hasil penelitian uji organoleptik keju dengan subtitusi sari kacang hijau menyatakan bahwa ada pengaruh terhadap warna, rasa, aroma. Dari hasil penelitian uji organoleptik diketahui bahwa produk terpilih adalah keju subtitusi sari kacang hijau formulasi 37,5 % : 45 %. Dalam pembuatan keju subtitusi kacang hijau perlu penurunan komposisi dari sari lemon agar rasa tidak terlalu asam, serta perlu adanya peningkatan subtitusi sari kacang hijau agar kadar protein dapat tercapai dan perlu adanya pengujian zat gizi melalui uji laboratorium.
Daya Terima Selai Lembaran “Kunaya” Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dengan Substitusi Lidah Buaya (Aloe Chinensis Baker) Annisa Rahmawati; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha; Yanuarti Petrika
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.076 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v8i2.1002

Abstract

Latar belakang: Kulit buah naga merah belum dimanfaatkan menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk pangan, kulit buah naga merah itu hanya dianggap sebagai limbah yang tidak dapat diolah. Kurangnya pengetahuan dan pemanfaatan buah naga merah ini juga berdampak pada nilai jual buah naga merah yang murah dipasaran. Oleh karena itu, kulit buah naga merah dapat dimanfaatkan dengan diolah menjadi produk pangan yaitu selai lembaran. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada konsentrasi (25gr:17gr), (30gr:12gr), dan (35gr:7gr). Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian berupa uji coba untuk mengetahui daya terima selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker). Hasil: Hasil daya terima panelis terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur selai lembaran kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan substitusi lidah buaya (Aloe chinensis Baker) pada perlakuan 2 (30gr : 12gr). Kesimpulan: Disarankan kepada konsumen agar dapat memanfaatkan kulit buah naga merah dan lidah buaya menjadi selai lembaran sebagai alternatif makanan tambahan sebagai isian roti. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan zat gizi mikro lainnya yang terdapat pada selai lembaran kulit buah naga merah dengan substitusi lidah buaya.