Rivoni Melati
STKIP PGRI Sumatera Barat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Orang Tua Single Parent Terhadap Anak Down Syndrome di Bypass Kecamatan Lubuk Begalung: (Studi Kasus Pada Ayah yang Memiliki Anak Down Syndrome) Rivoni Melati; Rilla Rahma Mulyani; Triyono Triyono
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021): Februari-Mei 2021
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.767 KB) | DOI: 10.56832/edu.v1i1.16

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya single parent yang kurang berperan dalam mengasuh, membimbing dan merawat anak down syndrome tanpa didampingi oleh istri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran orang tua single parent terhadap anak down syndrome dilihat dari 1) Mengambil keputusan, 2) Tanggung jawab sebagai orang tua, 3) Tanggung jawab sebagai guru, 4) Penasehat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan data yang bersifat deskriptif. Informan kunci dalam penelitian yaitu Bapak AL, dan tiga orang informan tambahan yaitu, RN putri Bapak AL, IDR kerabat Bapak AL, dan SLM tetangga Bapak AL. Instrumen yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian peran orang tua single parent terhadap anak down syndrome dalam Mengambil keputusan yaitu memutuskan untuk membesarkan kedua anak tanpa didampingi seorang istri, dalam tanggung jawab sebagai orang tua dapat menyesuaikan diri dengan kedua anak yang mengalami down syndrome, untuk tanggung jawab sebagai guru kurang berperan dalam mengajarkan anak tentang pendidikan atau mengajarkan agar bisa melakukan aktifitas sehari-hari untuk mandiri dan sebagai penasehat, mengarahkan anak untuk bisa mandiri dalam aktifitas sehari-hari. Penelitian ini disarankan kepada orang tua single parent agar lebih memaksimalkan peranan untuk membantu perkembangan anak down syndrome.
Peran Orangtua Tunggal terhadap Perkembangan Anak Down Syndrome (Studi pada Single Mother dan Single Father) Rila Rahma Mulyani; Rivoni Melati; Rahayu Khoirunnisa
Jurnal Counseling Care Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Counseling Care, [Terakreditasi Sinta 4] No: 225/E/KPT/2022
Publisher : Universitas PGRI SUMATERA BARAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.921 KB) | DOI: 10.22202/jcc.2021.v5i1.5371

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by the existence of single parents (single mother and single father) who have down syndrome children in nurturing, guiding, and caring for children without being accompanied by a partner. The purpose of this study is to describe the role of single parents on the development of children with down syndrome seen from 1) decision-makers, 2) responsibilities as parents, 3) responsibilities as teachers, and 4) advisors. This research was conducted using qualitative methods. The key informants in this study consisted of two people, one single mother and one single father who had a child with Down syndrome. While the additional informants are three people each from a single parent. The instruments used are interviews and observations. As for the data analysis technique using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that 1) Single parents as decision-makers were seen from single mothers who decided to take care of their children by themselves by providing physical therapy and speech therapy according to the doctor's advice, while single fathers also consulted with doctors to monitor their child's development and asked for help from the eldest child to take care of his sister. 2) The responsibility as a parent of a single mother is shown by sending their children to school to be independent and practicing communication with others as well as actively sharing information with other parents who also have Down syndrome children, while single fathers feel responsible for helping their children adjust by not feeling bad. ashamed to have a child with down syndrome. 3) The responsibility as a teacher of a single mother is shown by assisting children in doing assignments and directing them to be independent in carrying out daily activities, while single fathers do not have much time to accompany children's activities at home because of busywork. 4) The single parent as an advisor is seen from the single mother, namely giving directions slowly to the child in daily activities, while the single father understands the limitations of the child by being patient and accepting the mistakes made by the child. Keyword:Role, Single Mather, Single Father, Down Syndrome  ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya orangtua tunggal (single mother dan single father) yang memiliki anak down sndrome dalam mengasuh, membimbing dan merawat anak tanpa didampingi pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran orang tua tunggal terhadap perkembangan anak down syndrome dilihat dari: 1) Pengambil keputusan, 2) Tanggung jawab sebagai orang tua, 3) Tanggung jawab sebagai guru, dan 4) Penasehat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari dua orang yaitu satu single mother dan satu single father yang memiliki anak down syndrome. Sedangkan informan tambahan masing-masing tiga orang dari single parent.Instrumen yang digunakan yaitu wawancara dan observasi.Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Orangtua tunggal sebagai pengambil keputusan dilihat dari single mother yaitu memutuskan untuk merawat sendiri anaknya dengan memberikan terapi fisik serta terapi berbicara sesuai saran dokter, sedangkan single father juga berkonsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangan anaknya dan meminta bantuan dari anak tertua untuk merawat adiknya.2) Tanggung jawab sebagai orangtua dari single mother ditunjukkan dengan menyekolahkan anak untuk bisa mandiri serta melatih komunikasi dengan orang lain disamping juga aktif berbagi informasi dengan orangtua lain yang juga memiliki anak down syndrome sedangkan single father merasa bertanggung jawab dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan tidak merasa malu memiliki anak down syndrome. 3) Tanggung jawab sebagai guru dari single mother ditunjukkan dengan mendampingi anak mengerjakan tugas serta mengarahkan untuk bisa mandiri dalam melakukan aktifitas sehari-hari sedangkan single father kurang memiliki banyak waktu untuk mendampingi kegiatan anak di rumah karena kesibukan bekerja. 4) Orangtua tunggal sebagai penasehat dilihat dari single mother yaitu memberitahu arahan secara perlahan kepada anak dalam kegiatan sehari-hari, sedangkan single father memahami dengan keterbatasan yang dimiliki anak dengan bersabar dan menerima kesalahan yang dilakukan anak. Kata Kunci: Peran, Single Mother, Single Father, Down Syndrome
Peran Orangtua Tunggal terhadap Perkembangan Anak Down Syndrome (Studi pada Single Mother dan Single Father) Rila Rahma Mulyani; Rivoni Melati; Rahayu Khoirunnisa
Jurnal Counseling Care Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Counseling Care, [Terakreditasi Sinta 4] No: 225/E/KPT/2022
Publisher : Universitas PGRI SUMATERA BARAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/jcc.2021.v5i1.5371

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by the existence of single parents (single mother and single father) who have down syndrome children in nurturing, guiding, and caring for children without being accompanied by a partner. The purpose of this study is to describe the role of single parents on the development of children with down syndrome seen from 1) decision-makers, 2) responsibilities as parents, 3) responsibilities as teachers, and 4) advisors. This research was conducted using qualitative methods. The key informants in this study consisted of two people, one single mother and one single father who had a child with Down syndrome. While the additional informants are three people each from a single parent. The instruments used are interviews and observations. As for the data analysis technique using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that 1) Single parents as decision-makers were seen from single mothers who decided to take care of their children by themselves by providing physical therapy and speech therapy according to the doctor's advice, while single fathers also consulted with doctors to monitor their child's development and asked for help from the eldest child to take care of his sister. 2) The responsibility as a parent of a single mother is shown by sending their children to school to be independent and practicing communication with others as well as actively sharing information with other parents who also have Down syndrome children, while single fathers feel responsible for helping their children adjust by not feeling bad. ashamed to have a child with down syndrome. 3) The responsibility as a teacher of a single mother is shown by assisting children in doing assignments and directing them to be independent in carrying out daily activities, while single fathers do not have much time to accompany children's activities at home because of busywork. 4) The single parent as an advisor is seen from the single mother, namely giving directions slowly to the child in daily activities, while the single father understands the limitations of the child by being patient and accepting the mistakes made by the child. Keyword:Role, Single Mather, Single Father, Down Syndrome  ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya orangtua tunggal (single mother dan single father) yang memiliki anak down sndrome dalam mengasuh, membimbing dan merawat anak tanpa didampingi pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran orang tua tunggal terhadap perkembangan anak down syndrome dilihat dari: 1) Pengambil keputusan, 2) Tanggung jawab sebagai orang tua, 3) Tanggung jawab sebagai guru, dan 4) Penasehat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari dua orang yaitu satu single mother dan satu single father yang memiliki anak down syndrome. Sedangkan informan tambahan masing-masing tiga orang dari single parent.Instrumen yang digunakan yaitu wawancara dan observasi.Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Orangtua tunggal sebagai pengambil keputusan dilihat dari single mother yaitu memutuskan untuk merawat sendiri anaknya dengan memberikan terapi fisik serta terapi berbicara sesuai saran dokter, sedangkan single father juga berkonsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangan anaknya dan meminta bantuan dari anak tertua untuk merawat adiknya.2) Tanggung jawab sebagai orangtua dari single mother ditunjukkan dengan menyekolahkan anak untuk bisa mandiri serta melatih komunikasi dengan orang lain disamping juga aktif berbagi informasi dengan orangtua lain yang juga memiliki anak down syndrome sedangkan single father merasa bertanggung jawab dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan tidak merasa malu memiliki anak down syndrome. 3) Tanggung jawab sebagai guru dari single mother ditunjukkan dengan mendampingi anak mengerjakan tugas serta mengarahkan untuk bisa mandiri dalam melakukan aktifitas sehari-hari sedangkan single father kurang memiliki banyak waktu untuk mendampingi kegiatan anak di rumah karena kesibukan bekerja. 4) Orangtua tunggal sebagai penasehat dilihat dari single mother yaitu memberitahu arahan secara perlahan kepada anak dalam kegiatan sehari-hari, sedangkan single father memahami dengan keterbatasan yang dimiliki anak dengan bersabar dan menerima kesalahan yang dilakukan anak. Kata Kunci: Peran, Single Mother, Single Father, Down Syndrome