Chairul Aftah
Universitas Mulawarman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Australia Mengakomodir Politik Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok dalam Australian White Paper 2017 Ni Made Amella Leuca; Chairul Aftah; Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.889 KB) | DOI: 10.54144/ijis.v2i2.39

Abstract

Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok menimbulkan dilema kepada Australia, sebab Amerika Serikat adalah mitra utama Australia di bidang pertahanan dan keamanan dan Tiongkok merupakan mitra dagang utama Australia. Respon Amerika Serikat terhadap Kebangkitan Tiongkok menimbulkan rivalitas, Amerika Serikat berupaya mempertahankan pengaruhnya di Asia Pasifik dengan menghasilkan kebijakan Pivot to Asia dan Free and Open Indo Pacific. Sebagai mitra dari kedua negara kekuatan besar, rivalitas dari kedua negara tersebut berdampak pada terganggunya kepentingan Australia, sebab Australia berada ditengah diantara kedua negara yang bersitegang. Kekhawatiran Australia akan terancamnya kepentingan Australia dengan kedua mitra penting tersebut membuat Australia untuk menghasilkan kebijakan Australian White Paper 2017 yaitu kebijakan yang berisikan strategi untuk mengakomodir hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.
Economic Threats at The Border Sebatik Island, North Kalimantan Chairul Aftah; Rahmah Daniah; Aisyah Aisyah; Dinda Shafa Na; Edith Greysia; Ibnu Mulkani; Hudair Mattawang; Ahda Mujahidah
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 21, No 3 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v21i3.6637

Abstract

Masalah perbatasan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia, dan Malaysia menjadi masalah yang terus berlanjut. Orang Sebatik menganggap ini sangat masuk akal mengingat kedekatan geografis dengan wilayah Malaysia dan kurangnya perhatian pemerintah. Hubungan dengan Malaysia adalah solusi untuk masalah sehari-hari. Sementara dari sudut pandang pemerintah, hubungan yang terjadi di perbatasan dapat dianggap merah sebagai ancaman bagi kehidupan negara karena menyangkut integritas teritorial. Ini adalah penelitian kepustakaan, yang mengambil data sekunder yang menghasilkan perspektif dalam melihat masalah, terutama dari perspektif ekonomi. Bahwa hubungan erat antara kedua komunitas tersebut dapat dilihat sebagai sumber masalah, terutama di sektor ekonomi bagi kedua komunitas tersebut. Namun, penelitian ini hanya berfokus pada komunitas Sebatik. Dalam bidang ekonomi hubungan ini akan memberikan konsekuensi bagi masyarakat Sebatik yaitu, pengangguran, kemiskinan, keterbatasan sumber daya yang akan dikembangkan dan perdagangan akibat munculnya ketergantungan terhadap Malaysia
Peran UNHCR Dalam Menangani Masalah Pengungsi Ethiopia di Sudan tahun 2020-2021 Lisvia Lisvia; Chairul Aftah
Interdependence Journal of International Studies Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54144/ijis.v4i1.60

Abstract

The influx of Ethiopia refugees into Sudan is the result of a civil war involving the Ethiopian federal government and the Tigray political party. The drastic increase in the number of Ethiopian refugees with the condition Sudan is facing an economic cricis has caused Sudan need help from international actors. For this reason, in dealing with Ethiopian refugees the Sudanese government through the CoR invited UNHCR as an international refugee organization to assist Sudan in solving the problem of Ethiopian Refugees.
SECURING THE WORLD LOCALLY: UNVEILING CHINA'S COUNTERTERRORISM POLICY Arif Wicaksa; Chairul Aftah
BHUVANA: Journal of Global Studies Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Department of International Relations Universitas Satya Negara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/bjgs.v1i2.68

Abstract

Terrorism has become a critical worldwide security concern in the aftermath of the 9/11 tragedy, provoking varying reactions from various states. This research focuses on the distinguishing features of China's counterterrorism policy. The study methodically unravels China's multifaceted perspective on terrorism through interpretative research supported by qualitative analysis. The glocalization lens sheds light on the dynamic interaction of China's local context within the larger global discourse. Within this context, terrorism within China's borders is recast as separatist, a notion intrinsically tied to China's entire understanding of the threat. China effectively turns global terrorist worries into a rationale for its region-focused counterterrorism efforts, which are localized in Xinjiang and Tibet. Furthermore, China's technique departs from Western paradigms by adding socioeconomic factors as crucial components, resulting in a complex and distinctively Chinese approach. In addition, China deliberately utilizes its Belt and Road Initiative (BRI) projects to spread its counterterrorism narrative worldwide while simultaneously legitimizing its internal measures. The paper thoroughly explains China's counterterrorism policy through this analysis to highlight the roots of its unique interpretation, localized remedies, socioeconomic integration, and global outreach strategies.