Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDAMPINGAN DESA LITERASI KREATIF DI DESA BERINGIN AGUNG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Rendy Wirawan; Rinnelya Agustien; Irsan Fikri
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.14939

Abstract

The poor literacy level in Indonesia eventually generates various social problems within society. Not only generate problems in the educational sector, the poor literacy level also affects other sectors such as economics, social even citizenship issue. Departing from this point, the government attempts to promote public awareness of literacy through 6 (six) basic literacy skills: language, numeracy, science, financial, digital, and culture. Those six basic literacy skills then manifested into a project called Creative Literacy Village, in which Beringin Agung village was selected as the pilot project for its implementation. This project is an initiative from Teman Kita Foundation working collaboratively with local government. It is fully suported by Pertamina Hulu Sanga for its implementation as a CSR variant that advocates sustainability and comprehensiveness. The development of this Creative Literacy Village aims to disseminate information and develop a literacy culture through the expansion of the community library, training for upgrading teachers’ competence, training on digital literacy for youth, and introduction to English for local kids. --- Rendahnya tingkat literasi di Indonesia pada muaranya menciptakan berbagai masalah dalam kehidupan. Tidak hanya menjadi masalah dalam sektor pendidikan, minimnya literasi juga berdampak pada sektor ekonomi, sosial, bahkan kewarganegaraan. Berangkat dari rendahnya tingkat literasi tersebut, pemerintah mencoba mendorong kesadaran dalam literasi di masyarakat melalui 6 (enam) pilar literasi dasar, yaitu: baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, dan budaya. Dari 6 literasi dasar tersebut kemudian diejawantahkan menjadi sebuah program yang disebut sebagai Desa Literasi Kreatif yang pada pelaksanaannya dipilih Desa Beringin Agung sebagai pilot project. Program ini merupakan inisiasi dari Yayasan Teman Kita bekerjasama dengan Pemerintah Desa dan didukung penuh peyelenggaraannya oleh PT. Pertamina Hulu Sanga Sanga sebagai model Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang bersifat berkesinambungan dan komprehensif. Program Pengembangan Desa Literasi Kreatif ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan menumbuh kembangkan budaya literasi melalui pembangunan fisik taman baca, pelatihan peningkatan kompetensi guru di desa, pelatihan literasi digital pada remaja dan pengenalan bahasa Inggris untuk anak.
Jihadi in Southeast Asia: A Comparative Deradicalisation Processbetween Indonesia and the Philippines Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.021 KB) | DOI: 10.54144/ijis.v1i2.19

Abstract

Southeast Asia has been a fertile region for the homegrown terrorist groups and lone-wolf terrorists. Some are independently operated, while the others are affiliated with global terrorist network. With many attacks omnipresent in most of Southeast Asian countries, terrorist networks are gradually get revealed and members are arrested with various punishment even to death penalty. During detention, many terrorists, or jihadis, perform progressive development toward moderate understanding of Islam, while others remain unchanged. This article attempts to discover how some jihadis convert their orthodox belief and uncover their motivation to do so. To explore this inquiry, the article will specifically investigate two countries in Southeast Asia where terrorist groups are pervasive, they are Indonesia and the Philippines. The analysis will focus on deradicalisation process that these two countries have designed for their detained jihadis. At the end, we will find that deradicalisation works in Indonesia but not for the Philippines.
Strategi Australia Mengakomodir Politik Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok dalam Australian White Paper 2017 Ni Made Amella Leuca; Chairul Aftah; Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.889 KB) | DOI: 10.54144/ijis.v2i2.39

Abstract

Rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok menimbulkan dilema kepada Australia, sebab Amerika Serikat adalah mitra utama Australia di bidang pertahanan dan keamanan dan Tiongkok merupakan mitra dagang utama Australia. Respon Amerika Serikat terhadap Kebangkitan Tiongkok menimbulkan rivalitas, Amerika Serikat berupaya mempertahankan pengaruhnya di Asia Pasifik dengan menghasilkan kebijakan Pivot to Asia dan Free and Open Indo Pacific. Sebagai mitra dari kedua negara kekuatan besar, rivalitas dari kedua negara tersebut berdampak pada terganggunya kepentingan Australia, sebab Australia berada ditengah diantara kedua negara yang bersitegang. Kekhawatiran Australia akan terancamnya kepentingan Australia dengan kedua mitra penting tersebut membuat Australia untuk menghasilkan kebijakan Australian White Paper 2017 yaitu kebijakan yang berisikan strategi untuk mengakomodir hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.
Concert of Asia: How the World Should Deal with the Rise of China Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.388 KB) | DOI: 10.54144/ijis.v2i1.44

Abstract

As the China rise rapidly and aggressively, the world continues to be vulnerable due to the uncertain geopolitical environment and detrimental great powers gesture. This happens roughly at the global stage but more ominous to the regional politics in Asia Pacific. The region needs to spend more effort to deal with the rising China and somehow also required to alter the US primacy in global politics. To assure regional stability and security, this article proposes the model of the ‘concert of power’ inspired by the Concert of Europe to be carried out in Asia, precisely in Asia Pacific. The Concert of Asia enables more powers, great or mediocre, who are keys to the regional stability to perform checks and balances to one another, not only China itself. There are at least two great powers involve, China and the US. Also, there are few key players in the region that needs to be considered, not so powerful, but still have significant role, namely ASEAN and Japan. With this model, none of great powers could dominate the region and allowing states to secure themselves. Otherwise, great power rivalry is at stake.
Amerika Serikat dalam Rivalitas Ukraina-Rusia: Intervensi pada Konflik Krimea dan Laut Azov Lingga Ayudhia; Yuniarti Yuniarti; Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.349 KB) | DOI: 10.54144/ijis.v3i1.50

Abstract

Konflik Krimea dan laut Azov semakin memperburuk hubungan antara Ukraina dan Rusia. Konflik tersebut bukan hanya membawa Ukraina dan Rusia sebagai pemain, namun turut serta menyita perhatian dunia, termasuk Amerika Serikat yang turut andil sejak 2015 hingga 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keikutsertaan Amerika Serikat dalam konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.  Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Ukraina-Rusia pada tahun 2015-2021 terlihat dalam beberapa bentuk seperti sanksi ekonomi, intervensi melalui kanal diplomatik, bantuan kemanusiaan, bantuan pendanaan militer, dan pengiriman kapal AS di laut Azov. Bantuan yang diberikan oleh Amerika Serikat ini merupakan komitmen AS untuk menjaga integritas wilayah Ukraina, termasuk untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan internal Ukraina dari agresivitas Rusia. Meski begitu, keterlibatan Amerika Serikat tidak mampu menyelesaikan masalah antara Ukraina dan Rusia, hal ini karena AS hanya berpihak pada Ukraina saja.
Kerjasama Jepang dan Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan dalam Program Tokutei Ginou tahun 2019 Nur Fadhilla Tombalisa; Enny Fathurahmi; Rendy Wirawan
Interdependence Journal of International Studies Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54144/ijis.v3i2.56

Abstract

This study aims to analyze cooperation between Japan and Indonesia in the Tokutei Ginou program, as well as to describe the history of the formation of the employment program created by the Japanese government. The research method used is descriptive with secondary data types. The analysis technique used is qualitative. The concepts used are the National Interest and National Health Worker concept. The results of this shows that both Indonesia and Japan benefitted from Tokutei Ginou program such increasing Japanese workers’ welfare, creating opportunities for Indonesian specified skilled workers, maintaining smooth economic productivity for Japan and Indonesia, enchancing cooperative relations between Japan and Indonesia.
Model Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi Pada Perguruan Tinggi di Samarinda Enny Fathurachmi; Rendy Wirawan
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 21, No 3 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v21i3.6632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran Pendidikan anti Korupsi dengan lokasi yang telah ditentukan dan mengukur keefektifan model pembelajarannya. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan angket serta studi kepustakaan. Observasi dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi di empat Perguruan Tinggi yang dipilih. Teknik analisis data dilakukan dengan metode kualitatif naratif-interpretatif dimana data-data yang diperoleh akan dinarasikan dan diinterpretasikan dengan alat ukur teori dan konsep yang dipergunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dikti sebagai institusi yang memiliki kewenangan akan hal tersebut telah mempersiapkan landasannya.  Hal ini merupakan bentuk komitmen kuat pada bangsa akan fenomena korupsi di Indonesia.  Meskipun belum semua Perguruan Tinggi menjadikan Mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi sebagai satu mata kuliah tersediri di institusinya, namun muatan Pendidikan Anti Korupsi sendiri telah lama dimasukan dalam mata kuliah tertentu.  Berbagai Perguruan tinggi lewat Program Studinya memiliki interpretasi terhadap modul Pendidikan Anti Korupsi.  Dari Program Studi di Perguruan Tinggi di Samarinda salah satunya Program Studi Hubungan Internasional Unmul menekankan pada model participatory approach dimana secara teknis banyak memberikan project dalam penyampaian mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi
Tourism Development Through Indonesia – France Cooperation 2011-2016: Pembangunan Pariwisata Melalui Kerjasama Indonesia - Perancis Tahun 2011-2016 Bambang Segarmas; Yuniarti Yuniarti; Rendy Wirawan
Progress In Social Development Vol. 4 No. 1 (2023): Janaury 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psd.v4i1.50

Abstract

As one of the most significant sectors in supporting the economy of a state, tourism sector is constantly advanced through cooperation with other states. The huge amount of economic distribution makes this sector essential in global economy. This must also affect Indonesia and France as two among many states which are quite popular as destination for overseas tourists. For Indonesia, French touristsis among the top of European travelers, though for France itself, Indonesian tourists only on placed on the fifth rank among Asians. Therefore, this circumstance drives both states to cooperate in advancing quantity and quality of tourism from Indonesia to France, vice versa. Furthermore, this research will elaborate tourism development through the cooperation between Indonesia and France in 2011-2016. This cooperation covers 6 areas which later rendered through three Joint Working Groups until 2016. The results shows that the cooperation increase the number of French tourist visit to Indonesia, and vice versa Indonesia to France. Nevertheless, in practice, there were still several points of cooperation that had previously been on the agenda in the JWG could not be implemented optimally. Sebagai salah satu sektor yang sangat penting dalam mendukung perekonomian suatu negara, sektor pariwisata terus dikembangkan melalui kerjasama dengan negara lain. Besarnya distribusi ekonomi menjadikan sektor ini penting dalam perekonomian global. Hal ini tentunya juga berimbas pada Indonesia dan Perancis sebagai dua di antara banyak negara yang cukup populer sebagai tujuan wisatawan mancanegara. Bagi Indonesia, wisatawan Prancis termasuk dalam top traveler Eropa, sedangkan untuk Prancis sendiri, wisatawan Indonesia hanya menempati peringkat kelima di antara orang Asia. Oleh karena itu, keadaan ini mendorong kedua negara untuk bekerja sama dalam memajukan kuantitas dan kualitas pariwisata dari Indonesia ke Prancis, begitu pula sebaliknya. Selanjutnya, penelitian ini akan mengelaborasi pengembangan pariwisata melalui kerjasama antara Indonesia dan Perancis pada tahun 2011-2016. Kerja sama ini mencakup 6 bidang yang kemudian disalurkan melalui tiga Joint Working Groups hingga tahun 2016. Hasil studi memperlihatkan bahwa kerjasama ini meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Perancis ke Indonesia, dan sebaliknya Indonesia ke Perancis. Meskipun demikian, dalam praktiknya, sampai dengan tahun 2016 masih ada beberapa butir kerjasama yang sebelumnya sudah diagendakan dalam JWG namun belum bisa terlaksana dengan maksimal.
Sistem Penempatan Satu Kanal sebagai Strategi Pemerintah Indonesia terhadap Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Aulia Azizah; Rendy Wirawan; Yuniarti Yuniarti; Frisca Alexandra
Interdependence Journal of International Studies Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problems related to Pekerja Migran Indonesia (PMI) or Indonesian migrant worker occurs frequently in their working countries, on of them is Saudi Arabia. The country has the highest number of problems in relations to PMI. Therefore, Indonesian government by 2015 put moratorium of sending PMI to Saudi Arabia into force. Yet, this policy generated a new problem in which more PMI flew to Saudi Arabia illegally. Thereafter, in 2018 government issued a policy called Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK). This research aims to observe how was the implementation of SPSK by looking through system theory. As the result, SPSK policy yet successful because the implementation was not quite effective due to several impediments.