I Made Seken
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Gerak dan Lagu “Bangun Pagi” dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Negeri Pembina 5 Malang Riza Aprilia Kusuma Wardani; I Made Seken; Rosyi Damayani Twinsari Maningtyas
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.56 KB) | DOI: 10.17977/um065v1i22021p84-90

Abstract

Abstract: This study aims to find out how much the Motion and Song Application in increasing Rough Motoric Ability of Children aged 4-5 years. this study consisted of two variables, namely: Motion and Song and Rough Motorics. This study uses a classroom action research model from Kemmis and Mc. Taggart with stages of planning, action and observation, reflection and improvement plans. The hypothesis proposed in this study is the Application of Motion and Songs can Improve Rough Motoric Ability of Children Aged 4-5 Years in TK 5 Builder of Malang. The results of the study of the application of motion and song showed that through movement and song activity the development of gross motoric abilities of children aged 4-5 years increased. This is evident from the acquisition of the value of the first cycle of 6.25 percent, 18.75 percent, 37.5 percent in three meetings. Cycle II obtained a value of 56.25 percent, 81.25 percent, 87.5 percent in three meetings. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Penerapan Gerak dan Lagu dalam meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 tahun. penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: Gerak dan Lagu dan Motorik Kasar. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Mc. Taggart dengan tahapan perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi dan perbaikan rencana. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Penerapan Gerak dan Lagu dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun di TK NegeriPembina 5 Malang. Hasil penelitian penerapan gerak dan lagu menunjukkan bahwa melalui kehgiatan gerak dan lagu maka perkembangan kemampuan motorik kasar anak usia4-5 tahun meningkat. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai siklus I yaitu 6,25 persen, 18,75 persen, 37,5 persen dalam tiga kali pertemuan. Siklus II diperoleh nilai 56,25 persen, 81,25 persen, 87,5 persen dalam tiga kali pertemuan.
Peningkatan Keterampilan Motorik Halus melalui Kegiatan Mozaik menggunakan Bahan Biji-Bijian Untuk Kelompok B di TK Al-Husna Buring Kota Malang Emmalia Marta Hapsari; I Made Seken; Wuri Astuti
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.449 KB) | DOI: 10.17977/um065v1i22021p91-100

Abstract

Abstract: The observations on group B2 in Al-Husna Buring Malang Kindergarten showed that children's fine motor skills had not developed optimally. Children have not been able to move their hands and eye coordination carefully. 12 and 16 children of fine motor skills have not developed well in mosaic activities with free tearing techniques. Mosaic activities using grain ingredients are expected to develop children's fine motor skills. Mosaic activities using grain materials are done by applying glue using a brush on the drawing pattern then the child is asked to squeeze using two fingers (thumb and index finger) after that, sticking the seeds according to the instructions given. When squeezing and pasting the seeds, children can coordinate their eyes and hands and be skilled at using the fingers. This study uses a class action research design (PTK). The data analysis technique used in this study is descriptive qualitative and quantitative. The study was conducted in two cycles, one cycle carried out 2 meetings. The subject of this study was the B2 group TK Al-Husna Buring. Based on the results of observations of an increase in the results of this study indicate that there was an increase in fine motor skills ranging from pre-action, cycle I to cycle II. The results of observing the fine motor skills of children in pre-action were 25 percent increased to 31.25 percent in cycle I. The fine motor skills of children increased again in the second cycle very well, reaching 81.25 percent or increasing by 50 percent from cycle I. Researchers provide advice for teachers to improve fine motor skills through various activities that attract and motivate children to develop their fine motor skills optimally. Abstrak: Hasil pengamatan pada kelompok B2 di TK Al-Husna Buring Malang menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus anak belum berkembang dengan optimal. Anak belum mampu menggerakkan tangan dan koordinasi mata dengan cermat. 12 dan 16 anak keterampilan motorik halusnya belum berkembang dengan baik pada kegiatan mozaik dengan teknik merobek bebas. Kegiatan mozaik menggunakan bahan biji-bijian diharapkan dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak. Kegiatan mozaik menggunakan bahan biji-bijian dilakukan dengan mengoles lem menggunakan kuas pada pola gambar kemudian anak diminta untuk menjimpit menggunakan dua jari (ibu jari dan jari telunjuk) setelah itu, menempelkan biji-bijian sesuai instruksi yang diberikan. Pada saat menjimpit dan menempelkan biji-bijian anak dapat mengkoordinasi mata dan tangan serta terampil menggunakan jari-jari. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, satu siklus dilaksanakan 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B2 TK Al-Husna Buring. Berdasarkan hasil pengamatan terjadi peningkatan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan motorik halus mulai dari pra tindakan, siklus I sampai siklus II. Hasil pengamatan keterampilan motorik halus anak pada pra tindakan adalah 25 persen meningkat menjadi 31,25 persen pada siklus I. Keterampilan motorik halus anak kembali meningkat pada siklus II dengan sangat baik yaitu mencapai 81,25 persen atau meningkat sebanyak 50 persen dari siklus I. Peneliti memberikan saran bagi guru untuk meningkatkan motorik halus melalui berbagai kegiatan yang menarik dan memotivasi anak dalam mengembangkan keterampilan motorik halusnya secara optimal.
Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Menganyam Menggunakan Eceng Gondok dengan Teknik Kepang Dian Ayu Hidayani; I Made Seken; Nur Anisa
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.125 KB) | DOI: 10.17977/um065v1i22021p101-108

Abstract

Abstract: This study aims to improve the fine motor skills of children in group B kindegarten Mekarsari Lamongan. Activities that will be carried out to improve the fine motor skills of children in group B of Mekarsari kindergarten Lamongan are by weaving using water hyacinth with braid techniques. The type of research used is classroom action research (PTK). The type of data used in the research is quantitative and qualitative data. Research weaving using water hyacinth with this braid technique results that are started from pre-action activities with a score of 41.8 with 12 percent percentage while the first cycle gets a score of 49.6 with a percentage of 18 percent and the second cycle scores 86.16 with a percentage of 84 percent. Research on improving children's fine motor skills through weaving using water hyacinth is increasing well and the teacher can use the surrounding plants to weave the child's fine motor skills. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Mekarsari Lamongan. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Mekarsari Lamongan yaitu dengan kegiatan menganyam menggunakan eceng gondok dengan teknik kepang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian menganyam menggunakan eceng gondok dengan teknik kepang ini hasil yang dimulai dari kegiatan pratindakan dengan skor 41,8 dengan 12 persentase sedangkan siklus I memperoleh skor 49,6 dengan persentase 18 persen dan siklus II memperoleh skor 86,16 dengan persentase 84 persen. Penelitian peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam menggunakan eceng gondok ini meningkat dengan baik dan guru bisa memanfaatkan tanaman yang ada disekitar untuk menganyam melatih kemampuan motorik halus anak.