Sidanatul Janah
Institut Agama Islam Negeri Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Tes Narkoba Sebagai Syarat Nikah Perspektif Maqashid Al-Syariah Sidanatul Janah
Legitima : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 2 No. 2 (2020): Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.028 KB) | DOI: 10.33367/legitima.v2i2.1201

Abstract

Dalam sebuah pernikahan terdapat syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Selain yang sesuai dengan ajaran Islam, terdapat juga syarat tambahan kepada calon pengantin yaitu dengan mewajibkan mereka untuk melakukan tes narkoba. Kebijakan ini mengacu pada menkingkatnya angka penyebaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Jawa Timur, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan secara merata, efisien dan terstruktur. Hasil tes urine atau tes narkoba yang dilakukan calon mempelai baik laki-laki maupun perempuan tidak akan menghalangi proses perkawinan. Akan tetapi jika diketahui salahsatu dari kedua calon mempelai terindikasi positif menggunakan narkoba, maka pihak yang terindikasi akan mendapatkan bantuan penanganan rehabilitasi secara gratis dari BNNP Jawa Timur. Dengan adanya tes narkoba bagi calon pasangan juga dapat memicu hidup menjadi lebih positif, artinya jika ada pasangan yang terindikasi narkoba maka lingkungan rehabilitasi yang positif dinilai bisa membantu membebaskan seseorang dari narkoba. Lingkungan ini pun diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku para pecandu narkoba. Menggunakan analisis Maqashid al-Syariah, menunjukkan adanya keselarasan antara tujuan pembentukan hukum Islam dengan tujuan diharuskannya tes narkoba dan sebagai penguat bahwa urgensi tes narkoba sebagai syarat nikah merupakan sebuah bentuk upaya mendapatkan keadilan dan kemaslahatan. Tujuan tes narkoba yaitu untuk memelihara akal agar tidak terkena kerusakan ini berarti sejalan dengan tujuan syariah (maqashid al-syariah) yaitu kewajiban untuk memelihara akal (hifz al-‘aql). Selain itu tujuan adanya kebijakan ini adalah untuk mencetak generasi-generasi unggul hal ini selaras juga dengan salah satu tujuan syariah yaitu memelihara keturunan (hifz al-Nasl).
Representation of Family Law in the Digital Space: A Study of Discourse Analysis on Instagram Accounts Amri Amri; Siti Aminah; Sidanatul Janah; Yopi Yudha Utama; Dwi Ratna Cinthya Dewi
AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 8, No 2 November (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jhi.v8i2.6578

Abstract

The emergence of interesting content through Instagram accounts managed by a person or a certain group representing a family law is important to discuss. One of the discourses that appears in these contents is related to the advice of husband and wife in building their household, then brings up tips for husband and wife to pay attention to each other. The husband and wife can apply the contents which are posted on the instagram account to create a harmonious household life. This paper aims to see the narratives that appear in the posts of intagram accounts through a discourse analysis approach. This research data is focused on 3 Instagram accounts with a selection of many followers on the Instagram account. The 3 Instagram accounts are @suami.istri.bahagia, @nasihatsuamiistri, @suamiistriromantis. This research leads to Netnographic studies or digital-based research. Then, because the data obtained is in the form of written content narratives, pamphlets, and videos posted on Instagram, it will be analyzed using discourse theory. The results showed that the content of the program gave rise to two studies that represented family law. First, it relates to the husband's obligation to the wife and the wife's obligation to the husband by posting content in the form of advice for the husband and wife. Second, post content about parents' obligations to children by posting narratives in the form of tips and procedures. Furthermore, the author found that the problem that occurs in these Instagram accounts is the existence of gender bias, this means that posts that represent family law are more content intended for the Wife and their content reflects the business of selling Products.