Suharno Suharno
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Aspek Tata Guna Tanah dalam Pertimbangan Teknis Pertanahan untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Hepi Ratna Wulan Nur Habibah; Suharno Suharno; Slamet Muryono
Tunas Agraria Vol. 2 No. 1 (2019): Jan-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.077 KB) | DOI: 10.31292/jta.v2i1.18

Abstract

Abstract: The rapid development in Tasikmalaya City can make people prosperous or miserable. Therefore, planned development should be a sustainable development. Land Technical Consideration plays an im-portant role in realizing sustainable development so that in its implementation it is necessary to pay attention to the aspects of land use. The purpose of this research is to know and describe how land use aspect in giving technical consideration of land in order to realize sustainable development. The method used in this research is descriptive qualitative method with spatial approach. Aspects of land use that need to be considered in the Land Technical Consideration are land Capability, land availability, spatial planning, and area of Food Sus-tainable Agriculture. Tasikmalaya City Region according to the land use aspect which is suitable for 20,529 km ² of housing directive intended for Land Technical Consideration in the framework of Permit for Housing Location, while for food agriculture area of 7.584 km ² is intended to not be given Land Technical Considera-tion for Land Use Change Permit. In order to realize sustainable development, Land Technical Consideration can be used as a means of controlling land use.Keywords: land use, sustainable developmentIntisari: Pesatnya pembangunan di Kota Tasikmalaya dapat mensejahterakan atau menyengsarakan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan yang direncanakan hendaknya merupakan pembangunan berke-lanjutan. Pertimbangan Teknis Pertanahan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan sehingga dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan aspek-aspek tata guna tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan bagaimana aspek tata guna tanah dalam pem-berian pertimbangan teknis pertanahan agar dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan (Spatial Approach). Aspek tata guna tanah yang perlu diperhatikan dalam Pertimbangan Teknis Pertanahan dian-taranya adalah kemampuan tanah, ketersediaan tanah, tata ruang, dan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Wilayah Kota Tasikmalaya menurut aspek tata guna tanah yang sesuai untuk ara-han perumahan seluas 20,529 km² ditujukan untuk Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rang-ka Izin Lokasi Perumahan sedangkan untuk pertanian pangan seluas 7,584 km² ditujukan agar tidak diberikan Pertimbangan Teknis Pertanahan untuk Izin Perubahan Penggunaan Tanah. Da-lam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Pertimbangan Teknis Pertanahan dapat dijadikan sebagai alat pengendalian pemanfaatan tanah.Kata Kunci: tata guna tanah, pembangunan berkelanjutan
Korelasi Kinerja Pegawai Terhadap Keberhasilan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Tahun 2017 (Studi Kasus di Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang) Waode Rima Pratiwi; Suharno Suharno; Dwi Wulan Titik Andari
Tunas Agraria Vol. 2 No. 2 (2019): Mei-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.93 KB) | DOI: 10.31292/jta.v2i2.30

Abstract

Abstract: The Implementation of Complete Systematic Land Registration (PTSL) 2017 at the Land Office of Semarang Regency successfully completed the entire target of 50,000 fields with achievement of 100% realization. The success of a Complete Systematic Land Registration (PTSL) activity is related from the Executor (ASN) side of the activity which will relate to the performance of the employees in carrying out PTSL activities, so it is necessary to prove this in order to optimize the performance of employees and various factors that support the performance of these employees in carrying out activities in accordance with the planned targets. This research is a survey research quantitative approach with research location in Land Office of Semarang Regency. Technique of data collection used are spreading questionnaires to respondents and study documents. Technique of data analysis is conducted by using Pearson Product Moment (PPM) correlation analysis using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) program. The results showed that based on the test results of each employee performance supporting variable the most dominant positive and significant correlations were member variables, as evidenced by the correlation coefficient value r = 0.393 *, p-value = 0.029 with a significance of 97.1%, if the ability of members improved it will increase success in implementing PTSL. Overall, a significant positive correlation between employee performance against the success of PTSL implementation in 2017, as evidenced by the correlation coefficient r = 0.360, p-value = 0.016 with a significance of 98.4%, if the factors that affect employee performance are improved it will increase success in PTSL implementation. Based on the test results, the research hypothesis can be accepted. Keywords: correlation, employee performance, PTSL. Intisari: Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Tahun 2017 di Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang berhasil menyelesaikan seluruh target 100 %. Keberhasilan PTSL berhubungan erat dengan Pelaksana (ASN), penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mendukung kinerja pegawai dalam melaksanakan kegiatan PTSL. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif, analisa data dilaksanakan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel pendukung kinerja pegawai yang paling dominan berkorelasi positif dan signifikan adalah variabel anggota, terbukti dengan nilai koefisien korelasi korelasi r=0.393*, p-value= 0.029 dengan signifikasi sebesar 97.1%, jika kemampuan anggota ditingkatkan maka akan meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan PTSL. Secara keseluruhan, korelasi positif yang siginifikan antara kinerja pegawai terhadap keberhasilan pelaksanaan PTSL Tahun 2017, terbukti dengan nilai koefisien korelasi r = 0.360, p-value= 0.016 dengan signifikasi sebesar 98.4%, jika faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai ditingkatkan maka akan meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan PTSL. Kata kunci: korelasi, kinerja pegawai, PTSL.
Aplikasi Quick Response Code (QR Code) untuk Pelayanan Pendaftaran Tanah Pertama Kali M Alif Usman; Arief Syaifullah; Suharno Suharno
Tunas Agraria Vol. 2 No. 3 (2019): Sep-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.649 KB) | DOI: 10.31292/jta.v2i3.42

Abstract

Abstract: Based on the results of studies from the Indonesian earthquake map revision team (in Irsyam, M, et al, 2010) the active geological structure that passes through Palu City is in the form of PKF (Palu Koro Fault) and MF (Matano Fault) both are active faults that are often found around the Palu valley . The series of disasters that occurred on 28 September 2018 were caused by tectonic movements on the Korro Palu Fault. Therefore Palu City is required to have disaster mitigation measures. After the zoning of disaster-prone space in Palu City and surrounding areas that divides Palu City into 4 Zoning namely ZRB 4, ZRB 3, ZRB 2 and ZRB 1. Then there is the Determination of Land Acquisition Locations planned for permanent housing construction for disaster victims that overlap with ZRB 3, where in this zoning there is a prohibition to build new dwellings on it and there are those that overlap with community ownership rights. So that the need for disaster mitigation measures in the form of Disaster-Based Land Acquisition Potential Maps. In this map provides information on locations that are outside ZRB 4 and ZRB 3 and do not overlap with community ownership rights.Keyword: Disaster, Land Acquisition, Palu CityIntisari: Berdasarkan hasil studi dari tim revisi peta gempa Indonesia (dalam Irsyam, M, dkk, 2010) struktur geologi aktif yang melewati Kota Palu adalah berupa PKF (Palu Koro Fault) dan MF (Matano Fault) keduanya merupakan sesar aktif yang banyak dijumpai disekitar lembah Palu. Rentetan bencana yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 disebabkan adanya pergerakan tektonik pada Patahan Palu Korro. Oleh sebab itu Kota Palu diharuskan memiliki tindakan mitigasi bencana. Setelah adanya zonasi ruang rawan bencana di Kota Palu dan sekitarnya yang membagi Kota Palu menjadi 4 Zonasi yaitu ZRB 4, ZRB 3, ZRB 2 dan ZRB 1. Kemudian adanya Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah yang direncanakan untuk dibangun hunian tetap untuk korban bencana yang bertampalan dengan ZRB 3, dimana dalam zonasi ini ada larangan untuk membangun hunian baru diatasnya serta ada yang bertampalan dengan hak kepemilikan masyarakat. Sehingga perlu adanya tindakan mitigasi bencana berupa Peta Potensi Pengadaan Tanah Berbasis Kebencanaan. Dalam peta ini memberikan informasi lokasi-lokasi yang berada diluar ZRB 4 dan ZRB 3 serta tidak bertampalan dengan Hak Kepemilikan Masyarakat.Kata Kunci: Bencana, Pengadaan Tanah, Kota Palu
Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi LOCUS GIS dan MAPIT GIS Untuk Pengumpulan Data Pendaftaran Tanah Muhammad Mahirda Ariwibowo; Suharno Suharno; Wahyuni Wahyuni
Tunas Agraria Vol. 3 No. 1 (2020): Jan-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.982 KB) | DOI: 10.31292/jta.v3i1.70

Abstract

Abstract: The activity of collecting land registration data is the main stage in the Complete Systematic Land Registration program (PTSL). Nowadays, the acceleration strategy by utilizing information technology such as Locus GIS and Mapit GIS as an android-based application for support land data collection activities has been widely used, both free and paid. Therefore, the factors of effectiveness of the application are important to be considered by the users so that they can be used appropriately and optimally according to user needs. This study aims to explore important matters related to the features owned and their advantages and disadvantages and usability of applications for collecting land registration data. Mix methods were used in this study which combines two approaches, namely qualitative and quantitative approach. The data of this study was collected through interview, observation and questionnaire. The result of this study shows that 1) Application features of Locus GIS and Mapit GIS  can be used for land data collection by considering the advantages and disadvantages of each; 2) The results of evaluating the utility test toward both applications for land data collection in accordance with ISO / IEC 9126-1 and ISO / IEC 9126-4 standards shows that it is equivalent to "Good" in the ratings and "Very Effective" in the categories.Keyword: The Effectiveness, Locus GIS, Mapit GIS, PTSL. Intisari: Pengumpulan data pendaftaran tanah menjadi tahapan utama dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Strategi percepatan dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti Locus GIS dan Mapit GIS sebagai aplikasi berbasis android untuk mendukung kegiatan pengumpulan data pertanahan telah banyak digunakan dari yang gratis maupun yang berbayar. Maka dari itu faktor efektivitas aplikasi menjadi penting untuk dipertimbangkan pengguna sehingga bisa dimanfaatkan secara tepat dan optimal sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hal penting terkait fitur yang dimiliki beserta kelebihan dan kekurangannya dan kedayagunaan aplikasi untuk pengumpulan data pendaftaran tanah. Penelitian dilakukan menggunakan mix methods yang menggabungkan dua bentuk pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif melalui wawancara, observasi dan pemberian kuesioner. Hasil penelitian ini 1) Fitur Aplikasi Locus GIS dan Mapit GIS dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan data pertanahan dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangan masing-masing; 2) Hasil evaluasi uji kedayagunaan kedua aplikasi untuk pengumpulan data pertanahan sesuai  standar ISO/IEC 9126-1 dan  ISO/IEC 9126-4 menunjukkan hasil dengan penilaian “Baik” dan kategori “Sangat Efektif”.Kata Kunci: Efektivitas, Locus GIS, Mapit GIS, PTSL.
Teknik-Teknik Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Pada Program PTSL di Kantah Lombok Timur Agung Pratama; Suharno Suharno; Arief Syaifullah
Tunas Agraria Vol. 3 No. 2 (2020): Mei-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.753 KB) | DOI: 10.31292/jta.v3i2.108

Abstract

Abstract: One of the key for successing the Complete Systematic Land Registration Project/ PTSL is efficient surveying and mapping. The purpose of this study was to determine variations in cadastral Surveying and mapping techniques used in PTSL East Lombok Regency. The research used qualitative-descriptive method with interview techniques, documentation and direct observation at the research location. Population and sample are all officers whom related to surveying and mapping activities in East Lombok district land office. The result of this research are  1) there are variations in cadastral Surveying and mapping techniques of the East Lombok  District Land Office; 2) an efficient Surveying technique is to use satellite observation techniques using Geodetic Geo Fennel GPS RTK devices which are an average of 50 fields per day for settlements and rice fields; 3) factors that influence are the availability of tools, human resources (measuring and mapping officers), the community as the applicant and the village apparatus, the area of land, the arrangement of land, the form of land, tool batteries, radio transmitter signals, reference points and multipath. Keywords: Surveying, Mapping, PTSL, Efficient, GPS. Intisari: Salah satu kunci keberhasilan PTSL terdapat pada pengukuran dan pemetaannya. Maka perlu dilakukan pengukuran dan pemetaan yang efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi teknik-teknik pengukuran dan pemetaan kadastral yang digunakan pada PTSL Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi langsung di lokasi penelitian. Populasi dan sampel yaitu semua petugas yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran dan pemetaan di kantor pertanahan Kab. Lombok Timur. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan data bahwa 1) terdapat variasi teknik-teknik pengukuran dan pemetaan kadastral Kantor Pertanahan Kab. Lombok Timur yaitu, 3 teknik pengukuran dan 3 teknik pemetaan; 2) teknik pengukuran yang efisien adalah dengan menggunakan teknik pengamatan satelit menggunakan alat GPS RTK Geodetic Geo Fennel yaitu rata-rata 50 bidang perhari untuk pemukiman maupun persawahan; 3) faktor-faktor yang berpengaruh adalah ketersedian alat, sumber daya manusia (petugas ukur dan pemetaan), masyarakat sebagai pemohon dan perangkat desa, luas bidang tanah, penataan bidang tanah, bentuk bidang tanah, baterai alat, sinyal pemancar radio, titik referensi dan multipath.Kata Kunci: Pengukuran, Pemetaan, PTSL, Efisien, GPS.Abstract: One of the key for successing the Complete Systematic Land Registration Project/ PTSL is efficient surveying and mapping. The purpose of this study was to determine variations in cadastral Surveying and mapping techniques used in PTSL East Lombok Regency. The research used qualitative-descriptive method with interview techniques, documentation and direct observation at the research location. Population and sample are all officers whom related to surveying and mapping activities in East Lombok district land office. The result of this research are  1) there are variations in cadastral Surveying and mapping techniques of the East Lombok  District Land Office; 2) an efficient Surveying technique is to use satellite observation techniques using Geodetic Geo Fennel GPS RTK devices which are an average of 50 fields per day for settlements and rice fields; 3) factors that influence are the availability of tools, human resources (measuring and mapping officers), the community as the applicant and the village apparatus, the area of land, the arrangement of land, the form of land, tool batteries, radio transmitter signals, reference points and multipath. Keywords: Surveying, Mapping, PTSL, Efficient, GPS. Intisari: Salah satu kunci keberhasilan PTSL terdapat pada pengukuran dan pemetaannya. Maka perlu dilakukan pengukuran dan pemetaan yang efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi teknik-teknik pengukuran dan pemetaan kadastral yang digunakan pada PTSL Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi langsung di lokasi penelitian. Populasi dan sampel yaitu semua petugas yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran dan pemetaan di kantor pertanahan Kab. Lombok Timur. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan data bahwa 1) terdapat variasi teknik-teknik pengukuran dan pemetaan kadastral Kantor Pertanahan Kab. Lombok Timur yaitu, 3 teknik pengukuran dan 3 teknik pemetaan; 2) teknik pengukuran yang efisien adalah dengan menggunakan teknik pengamatan satelit menggunakan alat GPS RTK Geodetic Geo Fennel yaitu rata-rata 50 bidang perhari untuk pemukiman maupun persawahan; 3) faktor-faktor yang berpengaruh adalah ketersedian alat, sumber daya manusia (petugas ukur dan pemetaan), masyarakat sebagai pemohon dan perangkat desa, luas bidang tanah, penataan bidang tanah, bentuk bidang tanah, baterai alat, sinyal pemancar radio, titik referensi dan multipath.Kata Kunci: Pengukuran, Pemetaan, PTSL, Efisien, GPS.
Evaluasi Digitalisasi Arsip Pertanahan dan Peta Bidang Tanah Terintegrasi Menuju Pelayanan Online Fitrianingsih Fitrianingsih; Rakhmat Riyadi; Suharno Suharno
Tunas Agraria Vol. 4 No. 1 (2021): Jan-Tunas Agraria
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.878 KB) | DOI: 10.31292/jta.v4i1.135

Abstract

The efforts of the Karanganyar Regency Land Office in realizing online services are carried out through digitizing land archives. This study aims to evaluate the digitization of land archives and the integration of digitizing land archives with maps of land parcels to online services. The research method was carried out through a qualitative descriptive approach. The results of the study show that not all digitization of land archives at the Karanganyar Regency Land Office is carried out in accordance with established regulations. Digitalization is done as a side job, which is limited to a step to increase the progress dashboard of PTSL achievements. However, this digitization can at least minimize problems related to the search for land archives. The results of the study also show that efforts to digitize land data have not been able to integrate digital land archives with Land Plot Maps in order to get online services. Upaya Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar dalam mewujudkan pelayanan online dilakukan melalui digitalisasi arsip pertanahan. Kajian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi digitalisasi arsip pertanahan dan integrasi digitalisasi arsip pertanahan dengan peta bidang tanah menuju pelayanan online. Metode penelitian dilakukan melalui kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil kajian menunjukkan tidak semua digitalisasi arsip pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Digitalisasi dilakukan sebagai pekerjaan sampingan, yakni sebatas langkah untuk menaikkan progress dashboard capaian PTSL. Namun demikian, dengan digitalisasi ini setidaknya dapat meminimalisir permasalahan terkait pencarian arsip pertanahan. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa upaya digitalisasi data pertanahan belum mampu mengintegrasikan arsip pertanahan digital dengan Peta Bidang Tanah guna menuju pelayanan online.Kata Kunci: Evaluasi Digitalisasi Arsip Pertanahan, Peta Bidang Tanah Terintegrasi, Pelayanan Online.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Memaknai Konsultasi Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengadaan Tanah Androvaga Renandra Tetama; Suharno Suharno; Yaritza Nafa Tyola
Widya Bhumi Vol. 2 No. 2 (2022): Widya Bhumi
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/wb.v2i2.41

Abstract

The Jakarta Bandung Fast Train (KCJB) infrastructure development aims to improve mass transportation performance. The KCJB construction work, however, was hampered by the lengthy and expensive process of financing land acquisition. The purpose of this article is to describe the achievement of KCJB development targets and to explain why it is critical to implement meaningful public consultation and community participation (KPPM) in land acquisition. Through a review of the literature, this study employs the descriptive qualitative method. According to the study's findings, the Indonesian and Chinese governments are committed to completing the KCJB's construction. Despite the fact that the land acquisition activities lasted five years (2017-2021), they were able to provide land with an area of 7.6 million square meters and a length of 142.3 km. The lengthy land acquisition process has resulted in an increase in land acquisition financing from two trillion to 113 trillion. Project construction work has reached 88.8 percent completion by the end of 2022. This study emphasizes the importance of KPPM in preventing conflict or rejection, social disintegration, or even violence, all of which result in the failure to meet KCJB's development targets on time. To improve the performance of the mass transportation sector, the two countries must complete construction of the KCJB as soon as possible. Pembangunan infrastruktur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bertujuan untuk pengembangan kinerja transportasi massal. Namun, pekerjaan pembangunan KCJB terganjal oleh lama dan mahalnya pembiayaan pengadaan tanah. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan pencapaian target-target pembangunan KCJB dan memaparkan urgensi penerapan konsultasi publik dan partisipasi masyarakat (KPPM) yang bermakna dalam pengadaan tanah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi pustaka. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia-Cina berkomitmen menyelesaikan pembangunan KCJB. Meskipun pengadaan tanah berlangsung selama lima tahun (2017-2021), kegiatan tersebut mampu menyediakan tanah seluas 7,6 juta meter persegi dengan panjang 142,3 km. Lamanya proses pengadaan tanah berdampak pada meningkatnya pembiayaan pengadaan tanah dari perencanaan awal dua triliun menjadi 113 triliun. Hingga akhir 2022 pekerjaan konstruksi proyek mencapai 88,8 persen. Kajian ini menekankan pentingnya KPPM untuk mencegah terjadinya konflik atau penolakan, disintegrasi sosial, atau pun kekerasan yang berdampak tidak tercapainya target-target pembangunan KCJB dengan tepat waktu. Kedua negara harus segera menyelesaikan pembangunan KCJB untuk meningkatkan kinerja sektor transportasi massal.