Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Panjang Pipa Suction dan Liquid terhadap Kinerja AC Split Zakwan Hanif; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.426 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4169

Abstract

AC split merupakan salah satu pengkondisi udara yang sangat umum digunakan karena bentuknya yang kecil dan ringkas. Terdapat dua bagian pada AC split yaitu indoor unit dan outdoor unit, jarak keduanya dihubungkan oleh pipa tembaga untuk tempat mengalirnya refrigeran. Namun kerap kali panjang pipa AC split tidak mengikuti panjang standar yang dikeluarkan oleh produsen yaitu 5m. tentunya hal ini akan mempengaruhi kinerja dari AC split tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan memvariasikan panjang pipa sebesar 15, 20, 25, dan 30 m didapatkan hasil bahwa semakin panjang pipa maka kapasitas pendinginannya akan turun. Terjadi penurunan kapasitas pendinginan sebesar 29% akibat penambahan panjang pipa sebesar 15 meter. EER mengalami penurunan berturut-turut sebesar 3,43; 3,02; 2,81; dan 2,54. Drop tekanan pada pipa mengalami kenaikan seiring dengan penambahan panjang pipa. Drop tekanan terbesar terdapat pada pipa liquid dengan variasi panjang pipa 30 m yaitu sebesar 12,96 kPa dan terjadi penurunan total daya input sebesar 4%.
Pengaruh Perbedaan Ketebalan Insulasi pada Suction Line terhadap Kinerja AC Split Kelvin Alif Zulhamsyah; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.696 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4250

Abstract

Sistem AC Split menjadi unit yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama untuk kebutuhan residensial seperti rumahan, karena memiliki sistem yang praktis dan instalasi yang mudah. Sistem AC Split terdiri dua bagian utama yaitu bagian unit indoor dan unit outdoor. Kedua sistem tersebut dihubungkan menggunakan pipa berjenis tembaga yang dilindungi oleh sebuah insulasi yang berbahan polyethylene. Setiap insulasi memiliki tebal yang berbeda-beda, perbedaan ketebalan insulasi itu tentunya akan memiliki pengaruh terhadap kinerja AC Split, maka dilakukan penilitian pengaruh variasi ketebalan insulasi pipa suction terhadap kinerja sistem AC Split. Penelitian ini dilakukan menggunakan psychrometric calorimeter chamber dengan setting temperatur sesuai standar ISO 5151 2017 dilakukan dengan interval waktu 30 detik dan terdapat 7 titik pengukuran thermocouple terdiri dari temperatur suction, temperatur discharge, temperatur kondenser atas, temperatur kondenser tengah, temperatur kondenser bawah, temperatur masuk evaporator dan temperatur keluar evaporator. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada variasi ketebalan insulasi pipa suction tanpa insulasi, 3/8 inch dan 1 inch, ditunjukkan dengan kenaikan kapasitas pendinginan sebesar 5,3%, EER mengalami kenaikan sebesar 5%, dan daya input cenderung konstan.
Pengaruh Variasi Viskositas Oli Kompresor terhadap Kinerja AC Split Biyan Adhi Raihan; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.988 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4267

Abstract

AC split merupakan perangkat atau alat yang terdiri dari dua bagian yaitu Indoor Unit sebagai media yang menarik kalor sekaligus memberikan efek pendinginan terhadap suatu ruangan dan outdoor unit sebagai media untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Salah satu komponen utama dari sistem refrigerasi ialah kompresor yang berfungsi untuk memberikan tekanan dalam sistem untuk mensirkulasikan refrigeran sehingga terjadinya pendinginan ke ruangan yang ingin didinginkan. Kerja kompresor dibantu dengan pelumas agar bekerja dengan baik dan komponen dalam kompresor tidak mudah rusak atau haus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi oli kompresor terhadap kinerja AC split. Oli kompresor yang digunakan memiliki kekentalan 32 mm.s1 dan 100 mm.s-1 . Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data menggunakan Psychrometric Chamber sebagai media untuk melakukan penelitian pada AC split. Hasil penelitian yang diperoleh dari variasi oli kompresor 32 mm.s-1 dan 100 mm.s-1, menunjukan penurunan kapasitas pendinginan sebesar 8%, daya input meningkat sebesar 20%, untuk EER menurun sebesar 23%.
Kaji Eksperimental Pengaruh Variasi Durasi Pemvakuman terhadap Performansi AC berdasarkan Metode CSPF Risma Septiyany; Andriyanto Setyawan; Luga Martin Simbolon; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5381

Abstract

Menghilangkan udara, uap air serta gas-gas tidak terkondensasi lain yang mungkin terperangkap pada sistem selama proses instalasi berlangsung adalah tujuan utama dari proses pemvakuman unit AC split. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya serta kondisi di lapangan, ditemukan adanya variasi pada durasi pemvakuman. Hal ini tidak hanya berdampak pada jumlah udara, uap air serta gas-gas tidak terkondensasi lain yang dihilangkan oleh pompa vakum, tapi juga performansi dari sistem itu sendiri. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, dilakukan uji performansi pada suatu unit AC split dengan memvariasikan durasi pemvakuman mulai dari 0, 15, 30, 45 hingga 60 menit. Selama pengujian, indoor chamber dipertahankan pada TDB 27°C dan TWB 19°C sementara outdoor chamber pada TDB 35°C dan TWB 24°C. Adapun metode perhitungan yang digunakan yaitu Cooling Seasonal Performance Factor (CSPF) berdasarkan standard ISO 16358-1. Hasil pengujian menunjukan bahwa sistem yang tidak divakum menghasilkan performansi terendah dengan nilai CSPF 3,72. Sedangkan sistem yang divakum menunjukan hasil yang lebih baik dengan nilai CSPF tertinggi sebesar 3,85 pada variasi 60 menit. Artinya, proses pemvakuman dapat meningkatkan performansi suatu unit AC hingga 3,5%. Selain itu juga ditunjukkan bahwa pemvakuman dengan durasi 15 menit menghasikan kenaikan performansi yang signifikan jika dibandingkan dengan unit yang tidak divakum.
Kaji Eksperimental Pengaruh Variasi Massa Refrigeran terhadap Kinerja AC Split menggunakan Metode CSPF Annissa Ayu Julyanti; Andriyanto Setyawan; Luga Martin Simbolon; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5382

Abstract

Salah satu faktor yang menentukan kinerja AC Split adalah jumlah refrigeran dan besarnya kapasitas AC Split. Kinerja AC Split dapat dinilai pada kondisi kerja meliputi kapasitas pendinginan serta daya masukan yang dikonsumsi oleh mesin berdasarkan jumlah refrigeran yang masuk ke dalam sistem. Untuk mengetahui jumlah refrigeran tersebut pengisian refrigeran perlu dilakukan, salah satunya pengisian berdasarkan tekanan. Namun, jika tekanannya terlalu tinggi akan menyebabkan beberapa dampak buruk terhadap kondisi kerja AC Split. Agar AC Split dapat menghasilkan kondisi kerja terbaik, massa refrigeran yang masuk ke dalam AC Split perlu dipertimbangkan. Untuk menganalisis kondisi kerja tersebut, penulis melakukan penelitian berdasarkan standar ISO 5151 dengan menguji AC Split kapasitas 1 PK menggunakan refrigeran R-410A. Refrigeran divariasikan sebesar 70%, 80%, 90%, 100%, 110%, dan 120% dari massa pengisian idealnya dengan besar selisih tiap variasi sebesar 58 gram. Metode perhitungan kinerja yang dipilih yaitu Cooling Seasonal Performance Factor (CSPF) berdasarkan standar ISO 16538-1. Hasil pengujian ini menunjukkan seberapa besar pengaruh jumlah massa refrigeran terhadap kinerja AC Split dan hasil kinerja terbesar diperoleh pada massa pengisian 110% dari massa pengisian idealnya. Adapun persentase kenaikan kinerja AC Split pada massa pengisian 100% dan 110% memiliki selisih di bawah 1% sehingga tidak terjadi peningkatan kinerja sistem yang signifikan.
Kaji Eksperimental Pengaruh Perubahan Tegangan Suplai terhadap Performansi Sistem AC Split Feby Febriani; Andriyanto Setyawan; Luga Martin Simbolon; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5383

Abstract

Tegangan listrik yang disuplai ke rumah hunian sering kali berfluktuasi. Jatuh tegangan yang terjadi dapat menyebabkan besarnya tegangan yang diterima oleh konsumen tidak sebanding dengan nilai tegangan yang dikirim. Ketidaksesuaian tegangan suplai terhadap tegangan ratingnya akan berdampak pada kinerja suatu peralatan listrik, seperti pengkondisi udara (AC). Untuk memperoleh performa terbaiknya maka dilakukan kaji eksperimental terkait pengaruh perubahan tegangan suplai terhadap performansi AC Split yang berkapasitas pendinginan 1 PK dengan 8 variasi perubahan tegangan. Besarnya tegangan yang disuplai dalam pengoperasian AC diatur mulai dari 240 V ke 170 V, dengan penurunan sebesar 10 V menggunakan AC Power Source. Pengujian ini dilakukan di dalam psychrometric chamber yang dirancang sesuai standar ISO 5151 pada TDB,indoor side = 27⁰C, TWB,indoor side = 19⁰C, TDB,outdoor side = 35⁰C serta TWB,outdoor side = 24⁰C. Hasil dari pengujian ini didapatkan bahwa sistem bertegangan 220 V menghasilkan nilai EER paling optimum yakni sebesar 11,26 (Btu/hr)/W, sistem bertegangan 240 V mengalami penurunan hingga mencapai 10,96 (Btu/hr)/W sedangkan sistem bertegangan rendah 170 V memberikan pengaruh besar terhadap penurunan performansi hingga 7,6% yang hanya mencapai 10,38 (Btu/hr)/W.