Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Simulasi Pengaruh Kenaikan Temperatur Superheat terhadap Kinerja AC Split dengan Refrigeran R-410a Menggunakan Aplikasi CoolPack Mutiara Citra Lestari; Andriyanto Setyawan; Tandi Sutandi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.045 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2021

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan simulasi pengaruh kenaikan temperatur superheat pada kinerja AC split menggunakan aplikasi coolpack dengan mengasumsikan temperatur lingkungan 25°C, temperatur kondensasi 40°C, temperatur evaporasi 2°C dan 6°C, temperatur superheat 0-10 K serta efisiensi isentropik 0,4-1. Besaran-besaran yang diamati adalah kerja kompresor, beda entalpi kondenser, efek refrigerasi, koefisien kerja (COP) dan efisiensi mesin. Secara umum temperatur superheat ini berguna untuk menjaga refrigeran yang masuk ke kompresor 100% berfasa gas sehingga tidak menyebabkan liquid suction. Hasil dari simulasi yang dilakukan menunjukan bahwa setiap kenaikan temperatur superheat 1 K akan mengakibatkan kenaikan nilai kerja kompresi (qw) 0,59%-0,61%, kenaikan nilai beda entalpi kondenser (qc) 0,56%, kenaikan nilai efek refrigerasi (qe) 0,55%, penurunan nilai COPaktual sebesar 0,04%- 0,06% dan penurunan nilai efisiensi sistem sebesar 0,04%-0,06.
Simulasi Pengaruh Variasi Temperatur Evaporasi Terhadap Kinerja Sistem Air Conditioning dengan Refrigeran R-410a Menggunakan Aplikasi Coolpack Gita Agatha; Andriyanto Setyawan; Tandi Sutandi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.086 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem AC Split dengan refrigeran R410a pada berbagai suhu evaporasi yang diatur dari 2 sampai 10oC dan efisiensi isentropik dari 0.5 sampai 1, dengan temperatur kondensasi dijaga konstan pada temperature 40oC. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Aplikasi CoolPack. Besaran-besaran yang disimulasikan adalah kerja kompresi, beda entalpi pada kondenser, efek refrigerasi, koefisien kinerja (COP) dan efisiensi sistem. Hasil simulasi menunjukan bahwa kenaikan temperatur evaporasi dapat meningkatkan kinerja sistem, terbukti dengan nilai COPaktual meningkat sebesar 7%, COPcarnot meningkat sebesar 6% dan efisiensi sistem rata-rata meningkat sebesar 1%.
Analisis Pengaruh Temperatur Udara Luar dan Efisiensi Isentropik terhadap Kinerja Air Conditioning dengan R410A Joshua Putra Nahim; Andriyanto Setyawan; Sumeru Sumeru
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.806 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2026

Abstract

Penelitian ini menyajikan simulasi analisis pengaruh temperatur udara luar terhadap kinerja sistem air conditioning menggunakan aplikasi coolpack. Perubahan temperatur udara luar menyebabkan kinerja air conditoning berubah. Dengan perubahan temperatur udara luar maka bisa meningkatkan kerja kompresi yang semakin besar, kemudian diikuti oleh penurunan nilai beda entalpi kondenser sehingga mempengaruhi nilai COP (Coefficient Of Performance). Variasi yang dilakukan pada simulasi ini adalah nilai temperatur udara luar 25-45℃ dengan range 2℃, efisiensi isentropik 0.5-0.9, temperatur evaporasi konstan 6℃, dan menggunakan refrigeran R410A. Hasil penelitian menunjukan persentase kenaikan kerja kompresi dengan efisiensi isentropik 0,5 memiliki rentang dari 46,016 kJ/kg hingga 71,968 kJ/kg, lalu pada nilai efisiensi isentropik 0,6 memiliki rentang dari 38,347 kJ/kg hingga 59,974 kJ/kg. kemudian pada nilai efisiensi isentropik 0,7 memiliki rentang 32,939 kJ/kg hingga 51,406 kJ/kg, kemudian pada nilai efisiensi isentropik 0,8 memiliki rentang nilai 28,76 kJ/kg hingga 44,98 kJ/kg, dan pada nilai efisiensi isentrpoik 0,9 memiliki rentang nilai 25,565 kJ/kg hingga 39,982 kJ/kg.. Nilai beda entalpi kondenser dengan efisiensi isentropik 0.5 memiliki rentang dari 209,113 kJ/kg hingga 188,934 kJ/kg, lalu pada nilai efisiensi isentropik 0,6 memiliki rentang dari 201,444 kJ/kg hingga 176,939 kJ/kg, kemudian pada nilai efisiensi isentropik 0,7 memiliki rentang 195,966 kJ/kg hingga 168,371 kJ/kg
Aplikasi Perhitungan Beban Pendinginan Berdasarkan Metode Radiant Time Series Dengan Menggunakan Pemrograman Javascript Agasta Pratama; Pratikto Pratikto; Andriyanto Setyawan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.021 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2118

Abstract

Beban pendinginan merupakan komponen penting untuk melakukan perancangan sistem tata udara, karen beban pendinginan digunakan sebagai dasar untuk penentuan sistem dan kapsitas sistem yang akan digunakan dalam perancangan. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk melakukan perhitungan beban pendinginan, salahatunya adalah metode Radiant Time Series, metode ini bergantung pada deret faktor respons selama 24 jam yang digunakan untuk menghitung perolehan panas konduktif, dan bergantung pada deret waktu selama 24 jam untuk mengubah panas radiasi sesaat ke dalam beban pendinginan. Metode ini memiliki banyak prosedur dan detail perhitungan yang harus dilakukan. Maka dari itu dibuatlah aplikasi untuk membantu melakukan perhitungan, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman JavaScript agar bisa digunakan multiplatform. Aplikasi ini berisi berbagai data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan beban pendinginan, lalu menggunakan data tersebut untuk melakukan perhitungan secara bertahap dan memunculkan setiap detaildari hasil perhitungan dalam bentuk tabel, sehingga hasil dari perhitungan bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Pengaruh Panjang Pipa Suction dan Liquid terhadap Kinerja AC Split Zakwan Hanif; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.426 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4169

Abstract

AC split merupakan salah satu pengkondisi udara yang sangat umum digunakan karena bentuknya yang kecil dan ringkas. Terdapat dua bagian pada AC split yaitu indoor unit dan outdoor unit, jarak keduanya dihubungkan oleh pipa tembaga untuk tempat mengalirnya refrigeran. Namun kerap kali panjang pipa AC split tidak mengikuti panjang standar yang dikeluarkan oleh produsen yaitu 5m. tentunya hal ini akan mempengaruhi kinerja dari AC split tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan memvariasikan panjang pipa sebesar 15, 20, 25, dan 30 m didapatkan hasil bahwa semakin panjang pipa maka kapasitas pendinginannya akan turun. Terjadi penurunan kapasitas pendinginan sebesar 29% akibat penambahan panjang pipa sebesar 15 meter. EER mengalami penurunan berturut-turut sebesar 3,43; 3,02; 2,81; dan 2,54. Drop tekanan pada pipa mengalami kenaikan seiring dengan penambahan panjang pipa. Drop tekanan terbesar terdapat pada pipa liquid dengan variasi panjang pipa 30 m yaitu sebesar 12,96 kPa dan terjadi penurunan total daya input sebesar 4%.
Evaluasi Debit Dan Tekanan Udara Pada Salah Satu Exhaust Fan System Di Basement Parking Mall XX Andriyanto Setyawan; Azhar Fauzan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.894 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4196

Abstract

Basement parking merupakan ruangan tertutup yang digunakan untuk menyimpan kendaraan bermotor seperti di Mall XX. Penggunaan exhaust fan system pada basement parking dapat membantu mempercepat sirkulasi udara dari dalam ruangan menuju ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan evaluasi pada exhaust fan system yang meliputi debit udara grille, tekanan udara saluran ducting, dan kinerja fan. Keseluruhan grille pada perancangan memiliki debit udara dan ukuran yang sama yaitu sebesar 2367 CFM dan 1.150 × 535 mm serta kapasitas fan 31020 CFM. Pehitungan dan plot pada curva fan dilakukan menggunakan data hasil pengukuran pada kecepatan udara grille, kecepatan udara louver, luas penampang grille, luas penampang louver, dan dimensi ducting. Hasil perhitungan debit udara terus mengalami penurunan pada section yang semakin jauh dari fan, total debit udara hasil pengukuran 20.320 CFM sedangkan total debit udara pada perancangan 33.138 CFM artinya sistem hanya memenuhi 61% dari debit udara yang dibutuhkan. Kinerja fan 86% dari kapasitas maksimalnya, hasil plot curva fan menunjukkan tekanan total 313,6 Pa dan hasil perhitungan tekanan saluran ducting dengan memperhatikan friction loss menggunakan aplikasi duct sizer serta karta equivalent diameter menunjukkan tekanan total saluran ducting terbesar pada saluran 1 sebesar 90,84 Pa yang artinya kapasitas fan sudah mencukupi kebutuhan tekanan udara saluran ducting.
Pengaruh Perbedaan Ketebalan Insulasi pada Suction Line terhadap Kinerja AC Split Kelvin Alif Zulhamsyah; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.696 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4250

Abstract

Sistem AC Split menjadi unit yang banyak digunakan oleh masyarakat terutama untuk kebutuhan residensial seperti rumahan, karena memiliki sistem yang praktis dan instalasi yang mudah. Sistem AC Split terdiri dua bagian utama yaitu bagian unit indoor dan unit outdoor. Kedua sistem tersebut dihubungkan menggunakan pipa berjenis tembaga yang dilindungi oleh sebuah insulasi yang berbahan polyethylene. Setiap insulasi memiliki tebal yang berbeda-beda, perbedaan ketebalan insulasi itu tentunya akan memiliki pengaruh terhadap kinerja AC Split, maka dilakukan penilitian pengaruh variasi ketebalan insulasi pipa suction terhadap kinerja sistem AC Split. Penelitian ini dilakukan menggunakan psychrometric calorimeter chamber dengan setting temperatur sesuai standar ISO 5151 2017 dilakukan dengan interval waktu 30 detik dan terdapat 7 titik pengukuran thermocouple terdiri dari temperatur suction, temperatur discharge, temperatur kondenser atas, temperatur kondenser tengah, temperatur kondenser bawah, temperatur masuk evaporator dan temperatur keluar evaporator. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada variasi ketebalan insulasi pipa suction tanpa insulasi, 3/8 inch dan 1 inch, ditunjukkan dengan kenaikan kapasitas pendinginan sebesar 5,3%, EER mengalami kenaikan sebesar 5%, dan daya input cenderung konstan.
Pengaruh Variasi Viskositas Oli Kompresor terhadap Kinerja AC Split Biyan Adhi Raihan; Andriyanto Setyawan; Hafid Najmudin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.988 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4267

Abstract

AC split merupakan perangkat atau alat yang terdiri dari dua bagian yaitu Indoor Unit sebagai media yang menarik kalor sekaligus memberikan efek pendinginan terhadap suatu ruangan dan outdoor unit sebagai media untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Salah satu komponen utama dari sistem refrigerasi ialah kompresor yang berfungsi untuk memberikan tekanan dalam sistem untuk mensirkulasikan refrigeran sehingga terjadinya pendinginan ke ruangan yang ingin didinginkan. Kerja kompresor dibantu dengan pelumas agar bekerja dengan baik dan komponen dalam kompresor tidak mudah rusak atau haus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi oli kompresor terhadap kinerja AC split. Oli kompresor yang digunakan memiliki kekentalan 32 mm.s1 dan 100 mm.s-1 . Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data menggunakan Psychrometric Chamber sebagai media untuk melakukan penelitian pada AC split. Hasil penelitian yang diperoleh dari variasi oli kompresor 32 mm.s-1 dan 100 mm.s-1, menunjukan penurunan kapasitas pendinginan sebesar 8%, daya input meningkat sebesar 20%, untuk EER menurun sebesar 23%.
Perbandingan Konsumsi Listrik Chiller Plant Variable Flow dan Constant Flow di Kings Mall Bandung Alifa Jamila; Andriyanto Setyawan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4387

Abstract

Perbandingan konsumsi listrik dan efisiensi chiller plant sistem variable flow dan constant flow perlu untuk dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan efisiensi sistem pengondisian udara di pusat perbelanjaan. Metodologi yang dilakukan adalah dengan melakukan percobaan sistem variable flow secara langsung di Kings Mall Bandung dengan penyesuaian set point yang dinginkan. Selanjutnya, pembanding sistem constant flow dihitung dengan menyamakan kondisi yang ada pada saat percobaan langsung. Data akhir dari kedua percobaan tersebut merupakan nilai daya yang dihasilkan dari komponen-komponen chiller plant. Nilai daya bergantung pada frekuensi motor yang mengatur nilai debit air atau udara. Nilai debit atau udara menyesuaikan kebutuhan building load gedung pusat perbelanjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa chiller plant sistem variable flow dapat menghemat konsumsi listrik yang rata-ratanya sebesar 16.24%, serta menghasilkan efisiensi yang lebih baik sebesar 16.34% dibandingkan dengan sistem constant flow.
Pengaruh Debit Udara Kondenser terhadap Kinerja Mesin Tata Udara dengan Refrigeran R410a Fal dian; Pra tikto; Andriyanto Setyawan; Daru Sugati
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kinerja mesin tata udara pada berbagai tingkat debit udara kondenser dan mendapatkan nilai debit yang memberikan kinerja optimum, baik dari segi kapasitas maupun konsumsi energi. Pengujian dilakukan dengan cara mengubah-ubah kecepatan putar kipas kondenser dengan menggunakan inverter tegangan untuk mendapatkan debit udara yang berubah-ubah.Sasaran utama penelitian terbagi dua, yakni mengkaji pengaruh debit udara kondenser terhadap kinerja mesin dan mendapatkan debit optimum udara kondenser sesuai dengan beban pendinginan mesin yang cenderung berubah-ubah. Kinerja mesin tata udara dinilai dari besarnya kapasitas pendinginan pada evaporator, pembuangan kalor pada kondenser, temperatur evaporasi, temperatur kondensasi, konsumsi energi, koefisien kinerja (coefficient of performance, COP), dan rasio efisiensi energi (energy efficiency ratio, EER).Pengubahan debit udara kondenser memberikan berbagai pengaruh terhadap kinerja mesin tata udara. Secara umum, dengan mengubah-ubah debit udara kondenser dari 60% hingga 120% maka meningkatkan kapasitas kondenser dari 2777 Watt menjadi 5555 Watt. Kapasitas pendinginan juga naik dari 1653 Watt menjadi 4428 Watt. Demikian pula dengan COP, harga besaran ini naik dari 1.47 menjadi 3.95. Perubahan kecepatan kipas kondenser juga membuat daya kipas berubah-ubah antara 27.6 Watt hingga 55.2 Watt. Setelah analisis dilakukan, penurunan kecepatan kipas kondenser ternyata lebih memberikan penurunan efisiensi yang terlalu banyak dengan penguruangan konsumsi daya yang kecil. Yang lebih disarankan adalah menaikkan debit udara pada kondenser sehingga diperoleh kenaikan kapasitas kondenser, kapasitas pendinginan, dan COP. Kata Kunci: debit udara condenser, kapasitas pendinginan, kapasitas condenser, COP