Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Brilliant Laundry Asmaul Husna; Ika Sari Dewi; Siska Hasibuan
BISMA Cendekia Vol. 2 No. 1 (2021): BISMA Cendekia - September 2021
Publisher : Politeknik Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.827 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penjualan pada salah satu usaha laundry yaitu Brillian Laundry. Strategi pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan marketing mix 4P(Bauran Pemasaran)  yaitu Produk, Place, Price dan Promotion. Hasil penelitn menunjukkan bahwa Strategi-strategi yang dilakukan oleh Briliant Laundry awalnya menganalisa apa yang menjadi kebutuhan pasar kemudian memberikan proses pelayanan yang baik sehingga menarik pelanggan, memberikan tarif yang sesuai dengan keinginan konsumen lalu menyediakan tempat yang cukup strategis dan menggunakan sumber daya manusaia yang cukup terampil di bidangnya sehingga menambah daya tarik konsumen juga menyiapkan alat penunjang agar lebih memaksimalkan produk jasa yang ditawarkan dan juga melakukan promosi seperi di sosial media. Dalam menjalankan usaha juga pasti akan mengalami ancaman yang akan di khawtirkan kedepannya seperti kelalaian yang bisa mengakibatkan turusnnya kepercayaan pelanggan. Dari beberapa cara pemasaran jasa, dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan yang di berikan kepada konsumen menjadi pemasaran paling tepat bagi bisnis jasa.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MELALUI MARKETING MIX DAN STRENGTH, WEAKNESS, OPPURTUNITY dan THREATS PADA COFFEE SHOP 651 GINKAS KECAMATAN BARUSJAHE Aditia Surianda Ginting; Fahmi Sulaiman; Siska Hasibuan
Journal of Global Business and Management Review Vol 4 No 2 (2022): Journal of Global Business and Management Review
Publisher : Program Sarjana Manajemen Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jgbmr.v4i2.7238

Abstract

Saat ini kopi menjadi salah satu alternatif usaha yang bisa dikatakan menarik untuk dikembangkan dan dijadikan usaha. Coffee shop 651 Ginkas Basam adalah salah satu coffee shop yang lagi hits dikota Berastagi yang terus mengalami perkembangan signifikan dari bulan ke bulan. Perkembangan ini harus dipersiapkan oleh manajemen agar dapat menyiapkan alternatif pemasaran yang strategis agar dapat bertahan pada posisinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis keterkaitan atau hubungan rencana pemasaran pada Coffee shop 651 Ginkas Basam Kecamatan Barusjahe, faktor-faktor internal maupun eksternal serta menganalisa alternatif strategi yang di gunakan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelamahan dan ancaman. Desain pada penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT, lalu QSP. Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan tahap pencocokan dengan metode matriks IE dan matriksSWOT. Hasil dari matriks IE menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi tumbuh dan bina. Empat strategi alternatif dirumuskan dari hasil matriks SWOT dan QSP dengan strategi prioritas pertama adalah dengan meningkatkan kegiatan promosi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik random sampling.
Usaha Sopou Batik Sibolatangan di kabupaten simalungun untuk meningkatkan Pendapatan UMKM Siska Hasibuan; Rizaldy Khair; Khairunnisa Almadany
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 2 No. 01 (2023): Jumas : Jurnal Masyarakat Indonesia
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v2i01.38

Abstract

Perkembangan UMKM pada masa kini sangat berdampak terhadap tumbuhnya pasar ekonomi produktif yang menjadi fokus pemerintah untuk berkomitmen dalam pengembangannya. Hal ini terjadi dikarenakan ekonomi produktif sangat membantu dalam pengembangan perekonomian negara. Akan tetapi banyak pelaku UMKM yang mengelola usahanya tidak memiliki pengetahuan dasar dalam pengelolaan manajemen usaha, manajemen keuangan yang baik hingga keterampilan yang memadai untuk memajukan usahanya. UMKM “Sopou Batik Sibolatangan” kabupaten simalungun provinsi Sumatera Utara adalah UMKM yang saat ini sudah memulai industri ekonomi kreatif dengan membuat kain batik menggunakan motif khas kabupaten simalungun yang sering disebut “pinar” atau ornamen suku simalungun. Persaingan industri kain batik saat ini masih didominasi oleh pasar batik dari Pulau Jawa yaitu batik pekalongan, jogja dan daerah jawa lainnya yang masih banyak lagi memiliki motif khas jawa. Akan tetapi, kain batik dengan motif khas simalungun masih belum memiliki persaingan yang signifikan di pulau sumatera khususnya Sumatera Utara. Terlebih saat ini Danau Toba menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas dari 5 (lima) daerah wisata yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Ibu Risnawati Damanik sebagai pemilik usaha “Sopou Batik Sibolatangan” ini, tercetuslah ide untuk membuat kain batik dengan motif / pinar khas kabupaten simalungun. Produk Sopou Batik ini sangat potensial untuk menjadi oleh oleh khas dari Simalungun. Berdasarkan hasil diskusi awal, ditemukan permasalahan mitra dalam melakukan pengembangan usaha antara lain tata kelola manajemen masih manual dan tradisional, terutama dalam bidang manajemen keuangan. Sopou Batik Sibolatangan belum mampu memisahkan antara uang untuk operasional rumah tangga dan usaha. Masalah lainnya adalah dari sisi kuantitas yaitu belum mampu dalam hal meningkatkan produksi secara cepat dan banyak karena keterbatasan peralatan produksi dan bahan baku. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan cara mulut ke mulut (mouth to mouth marketing) tidak memberikan hasil yang optimal sehingga keuntungan yang didapatkan pun belum memenuhi harapan mitra. Mitra hanya melakukan penjualan terhadap orang sekitar rumah mitra yang dijadikan sebagai toko dan mengharapkan pembeli yang datang langsung karena memperoleh informasi dari orang yang pernah berkunjung ke toko mitra. Mitra UMKM “Sopou Batik Sibolatangan” belum menjadikan media sosial atau jaringan internet sebagai alat pemasaran. Masalah lainnya adalah tampilan kemasan (packaging) yang masih menggunakan plastik biasa sehingga tampilan produk menjadi kurang menarik. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka solusi yang ditawarkan pada program ini adalah pengembangan usaha kerajinan dengan meningkatkan produktivitas melalui penambahan alat cetak pinar/motif batik simalungun dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, tata kelola manajemen keuangan yang baik dan benar dengan membuatkan aplikasi manajemen keuangan yang memudahkan UMKM dalam mengelola keuangan. Adanya kegiatan pelatihan yang diberikan kepada mitra untuk peningkatan kemampuan mitra guna peningkatan jumlah produksi, adanya program digitalisasi dalam hal pemasaran melalui internet yaitu website dan media sosial, dan adanya kemasan yang baik dan menarik seperti logo dan label usaha, plastik kemasan (packaging) serta goodie bag yang identik dengan usaha UMKM “Sopou Batik Sibolatangan” Khas Simalungun.
DESIGNING MODERN MALAY TRADITIONAL FOOD PRODUCTS WITH AN EMPHASIS ON LOCAL CULTURAL VALUES TO ENHANCE CULINARY TOURISM IMAGE Siska Hasibuan; Eka Wulandari Surbakti; Khairunnisa Almadany
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 04 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malay specialties have become part of Indonesia's priceless cultural heritage. The unique taste and distinctive image of these foods have attracted local and foreign tourists to explore Indonesia's culinary diversity. However, to maintain its existence and increase its attractiveness to tourists, typical Malay food products need to be continuously developed with a modern touch and emphasis on local cultural values. Therefore, this research will design the development of modern Malay specialty food products with an emphasis on local cultural values as an alternative to enrich the regional culinary repertoire and improve the image of culinary tourism. This research has an important urgency, namely to increase the attractiveness of culinary tourism, preserve local culture, increase the potential of culinary tourism, and contribute to the academic field. The methodology used in this research is descriptive qualitative and quantitative methods. This research will be conducted by conducting a survey of tourists and local communities about market preferences and needs for modern Malay specialty food products. In addition, this research will also involve local culinary and cultural experts to provide input in the design of modern Malay specialty food products with an emphasis on local cultural values. Trials of modern Malay specialty food products will be carried out to evaluate the quality and suitability of products with local preferences.