Hasri Hasri
Jurusan Kimia FMIPA UNM Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penentuan pH Optimum Gel Metasilikat Sekam Padi sebagai Media Tumbuh Kristal Tunggal Kalsium Tartrat Tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) Suriati Eka Putri; Hasri Hasri; Ramdani Ramdani; Yunanda Yunanda
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.919 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v22i1.21734

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum sintesis gel metasilikat sekam padi sebagai media tumbuh kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat (CaTT). Tahapan penelitian ini meliputi preparasi sampel, pembentukan gel metasilikat, sintesis kristal CaTT dan karakterisasi gel metasilikat. Abu sekam padi yang digunakan mengandung SiO2 sebesar 98,45% berpotensi untuk membentuk filtrat natrium silikat (Na2SiO3). Filtrat natrium silikat direaksikan dengan asam tartrat (C4H6O6) menghasilkan gel metasilikat pada pH 5,00; 5,25; 5,50; 5,75 dan 6,00. Supernatan kalsium klorida (CaCl­2) berdifusi ke dalam gel membentuk kristal CaTT berwarna putih jernih sebanyak 0,2649 g pada pH optimum 5,25. Analisis gugus fungsi gel metasilikat menggunakan spektroskopi FTIR memberikan serapan yang khas untuk gugus fungsi –OH pada 3400,05 cm-1 dan 920,05 cm-1, gugus fungsi C=O pada 1622,13 cm-1 dan C-O pada 1346,31 cm-1, serta gugus Si-O-Si pada 1064,71 cm-1. Karakterisasi gel metasilikat menggunakan XRD mengindikasikan bahwa struktur gel metasilikat hasil sintesis tersusun atas garam Na2C4H4O6.2H2O, senyawa SiO2 dan     C-grafit. Berdasarkan analisis gugus fungsi menggunakan FTIR dan karakterisasi menggunakan XRD, dapat disimpulkan bahwa sekam padi berpotensi untuk dijadikan gel metasilikat sebagai media tumbuh kristal tunggal CaTT.Kata kunci: Sekam padi, Natrium Silikat, Gel metasilikat, Kalsium tartrat tetrahidrat 
Penentuan pH Optimum Gel Metasilikat Sekam Padi sebagai Media Tumbuh Kristal Tunggal Kalsium Tartrat Tetrahidrat (CaC4H4O6.4H2O) Yunanda FR; Suriati Eka Putri; Hasri Hasri; Ramdani Ramdani
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.709 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v20i2.13640

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum sintesis gel metasilikat sekam padi sebagai media tumbuh kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat (CaTT). Tahapan penelitian ini meliputi preparasi sampel, pembentukan gel metasilikat, sintesis kristal CaTT dan karakterisasi gel metasilikat. Abu sekam padi yang digunakan mengandung SiO2 sebesar 98,45% berpotensi untuk membentuk filtrat natrium silikat (Na2SiO3). Filtrat natrium silikat direaksikan dengan asam tartrat (C4H6O6) menghasilkan gel metasilikat pada pH 5,00; 5,25; 5,50; 5,75 dan 6,00. Supernatan kalsium klorida (CaCl¬2) berdifusi ke dalam gel membentuk kristal CaTT berwarna putih jernih sebanyak 0,2649 g pada pH optimum 5,25. Analisis gugus fungsi gel metasilikat menggunakan spektroskopi FTIR memberikan serapan yang khas untuk gugus fungsi –OH pada 3400,05 cm-1 dan 920,05 cm-1, gugus fungsi C=O pada 1622,13 cm-1 dan C-O pada 1346,31 cm-1, serta gugus Si-O-Si pada 1064,71 cm-1. Karakterisasi gel metasilikat menggunakan XRD mengindikasikan bahwa struktur gel metasilikat hasil sintesis tersusun atas garam Na2C4H4O6.2H2O, senyawa SiO2 dan C-grafit. Berdasarkan analisis gugus fungsi menggunakan FTIR dan karakterisasi menggunakan XRD, dapat disimpulkan bahwa sekam padi berpotensi untuk dijadikan gel metasilikat sebagai media tumbuh kristal tunggal CaTT. Kata kunci: Sekam padi, Natrium Silikat, Gel metasilikat, Kalsium tartrat tetrahidrat ABSTRACT The aims of this study was to determine the optimum pH of metasilicate gel rice husk as medium to grow single crystal of calcium tartrate tetrahydrate (CaC4H4O6.4H2O). This research was carried out inseveral stage namely sample preparation, metasilicate gel synthesis, crystal CaTT synthesis, and metasilicate gel characterization. Rice husk ash that used content SiO2 of 98.45 %, it was potential to be a sodium silicate filtrate. Filtrate of sodium silicate was reacted with tartrat acid (C4H6O6) and produce metasilicate gel with pH 5,00; 5,25; 5,50; 5,75 and 6,00. The supernatant of calcium chloride (CaCl¬2) diffuse into the gel and formed the clear white crystal CaTT as much as 0,2649 g at the optimum pH 5,25. Analysis of functional groups of metasilicate gel by FTIR provides the specific absorption of –OH group at 3400.05 cm-1 and 920.05 cm-1, C=O group at 1622.13 cm-1 and C-O group at 1346.31 cm-1, and the Si-O-Si group at 1064.71 cm-1. Characterization of gel metasilicate by XRD indicated that metasilicate gel produced formed on Na2C4H4O6.2H2O, compound of SiO2 and C-Grafit. Based on the analysis of functional groups by FTIR and characterization by XRD, it was concluded that the rice husk was potentially to be a sources of metasilicate gel as medium to grow single crystal of CaTT. Keywords: Rice Husk, Sodium Silicate, Gel metasilicate, Calcium tartrate tetrahydrate
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi Microwave Dewi Mustika Rahim; Netti Herawati; Hasri Hasri
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3733.104 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v21i1.14835

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun teh hijau (Camellia Sinensis) dengan iradiasi microwave. yang untuk mengetahui pengaruh waktu sintesis dan pengaruh pH stabilizer terhadap sintesis nanopartikel perak ekstrak daun teh hijau dengan iradiasi microwave serta karakterisasinya. Larutan AgNO3 3 mM direduksi menggunakan ekstrak daun teh hijau dan di iradiasi microwave pada variasi waktu sintesis 1-5 menit. Penentuan waktu sintesis optimal menggunakan spektrofotometer UV-Vis diukur setiap 1 menit. Nanopartikel dengan waktu sistesis 4 menit, pH stabilizer menggunakan asam sitrat dan NaOH dengan pH 6-9. Karakterisasi nanopartikel menggunakan instrumen SEM-EDS (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy) dan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu sintesis optimal adalah 4 menit. Morfologi nanopatikel perak yang dikarakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) yang dihasilkan cenderung beragregasi. Adanya kecenderungan nanopartikel untuk beragregasi menyebabkan ukuran atau diameter nanopartikel tidak seragam. Ukuran dan distribusi ukuran nanopartikel perak dikarakterisasi menggunakan PSA(Particle Size Analyzer) dihasilkan pada pH 6 antara 31,01 – 402,44 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 91 nm, pH 7 antara 35,03 – 740,899 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 106,3 nm, pH 8 antara 39,58 – 193,48 nm dengan rata-rata ukuran 71,7, dan pH 9 antara 35,03 – 171,25 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 64,4 nm. Disimpulkan bahwa hasil sintesis nanopartikel perak terkecil diperoleh pada pH 9 dan waktu sintesis 4 menit. Kata kunci: Ekstrak Daun Teh Hijau, Nanopartikel Perak, Iradiasi Microwave ABSTRACT Research has been carried out on the synthesis of silver nanoparticles using a bioreductor of green tea leaf extract (Camellia Sinensis) by irradiation microwave.This research aimed to determine the effect of synthesis time and pH stabilizer on the synthesis of silver nanoparticles of green tea leaf extract by microwave irradiation and it’s characterization. The 3 mM AgNO3 solution was reduced using green tea leaf extract and microwave irradiated in a variation of the synthesis time 1-5 minutes. The determining optimum of sythesis time was done by analysis of UV-Vis spectrum for every minutes. Nanoparticles with a synthesis time of 4 minutes, the stabilizer of silver nanoparticles used citric acid and NaOH with a pH of 6-9. Characterization of nanoparticles using SEM-EDS instrument (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy) and PSA (Particle Size Analyzer). The results showed that the optimal synthesis time was 4 minutes. The morphology of silver nanopaticles characterized using SEM produced tends to aggregate. The tendency of nanoparticles to aggregate causes size or diameter of nanoparticles was random. The size and distribution of size silver nanoparticles characterized using PSA were produced at pH 6 between 31.01 - 402.44 nm with an average size of 91 nm, pH 7 between 35.03 - 740,899 nm with an average size amounting to 106.3 nm, pH 8 between 39.58 - 193.48 nm with an average size of 71.7, and pH 9 between 35.03 - 171.25 nm with an average size of 64.4 nm. It was concluded that the synthesis of the smallest silver nanoparticles was obtained at pH 9 and synthesis time of 4 minutes. Keywords: Green Tea Leaf Extract, Silver Nanoparticles, Microwave Irradiation
Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) dengan Iradiasi Microwave. Dewi Mustika Rahim; Netti Herawati; Hasri Hasri
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 22, No 2 (2021): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3604.038 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v22i2.26207

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun teh hijau (Camellia Sinensis) dengan iradiasi microwave. yang untuk mengetahui pengaruh waktu sintesis dan pengaruh pH stabilizer terhadap sintesis nanopartikel perak ekstrak daun teh hijau dengan iradiasi microwave serta karakterisasinya. Larutan AgNO3 3 mM direduksi menggunakan ekstrak daun teh hijau  dan di iradiasi microwave pada variasi waktu sintesis 1-5 menit. Penentuan waktu sintesis optimal menggunakan spektrofotometer UV-Vis diukur setiap 1 menit. Nanopartikel dengan waktu sistesis 4 menit,  pH stabilizer menggunakan asam sitrat dan NaOH dengan pH 6-9. Karakterisasi nanopartikel menggunakan instrumen SEM-EDS (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy) dan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu sintesis optimal adalah 4 menit. Morfologi nanopatikel perak yang dikarakterisasi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) yang dihasilkan cenderung beragregasi. Adanya kecenderungan nanopartikel untuk beragregasi menyebabkan ukuran atau diameter nanopartikel tidak seragam. Ukuran dan distribusi ukuran nanopartikel perak dikarakterisasi menggunakan PSA(Particle Size Analyzer) dihasilkan pada pH 6 antara 31,01 – 402,44 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 91 nm, pH 7 antara 35,03 – 740,899 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 106,3 nm, pH 8 antara 39,58 – 193,48 nm dengan rata-rata ukuran 71,7, dan pH 9 antara 35,03 – 171,25 nm dengan rata-rata ukuran sebesar 64,4 nm. Disimpulkan bahwa hasil sintesis nanopartikel perak terkecil diperoleh pada pH 9 dan waktu sintesis 4 menit.Kata kunci: Ekstrak Daun Teh Hijau, Nanopartikel Perak, Iradiasi Microwave.  ABSTRACTResearch has been carried out on the synthesis of silver nanoparticles using a bioreductor of green tea leaf extract (Camellia Sinensis) by irradiation microwave.This research aimed to determine the effect of synthesis time and pH stabilizer on the synthesis of silver nanoparticles of green tea leaf extract by microwave irradiation and it’s characterization. The 3 mM AgNO3 solution was reduced using green tea leaf extract and microwave irradiated in a variation of the synthesis time 1-5 minutes. The determining optimum of sythesis time was done by analysis of UV-Vis spectrum for every minutes. Nanoparticles with a synthesis time of 4 minutes, the stabilizer of silver nanoparticles used citric acid and NaOH with a pH of 6-9. Characterization of nanoparticles using SEM-EDS instrument (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy) and PSA (Particle Size Analyzer). The results showed that the optimal synthesis time was 4 minutes. The morphology of silver nanopaticles characterized using SEM produced tends to aggregate. The tendency of nanoparticles to aggregate causes size or diameter of nanoparticles was random. The size and distribution of size silver nanoparticles characterized using PSA were produced at pH 6 between 31.01 - 402.44 nm with an average size of 91 nm, pH 7 between 35.03 - 740,899 nm with an average size amounting to 106.3 nm, pH 8 between 39.58 - 193.48 nm with an average size of 71.7, and pH 9 between 35.03 - 171.25 nm with an average size of 64.4 nm. It was concluded that the synthesis of the smallest silver nanoparticles was obtained at pH 9 and synthesis time of 4 minutes.Keywords: Green Tea Leaf Extract, Silver Nanoparticles, Microwave Irradiation
Identifikasi dan Uji Kestabilan Tanin dari Daging Biji Pangi (Pangium edule Reinw.) sebagai Bahan Pewarna Alami Fransiska N.S Datu; Hasri Hasri; Diana Eka Pratiwi
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.908 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v22i1.21726

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksplorasi untuk mengetahui jenis tanin,  penetapan kadar tanin dan uji kestabilan tanin dari daging biji Pangi (Pangium edule Reinw.) dengan metode spektrofotometri menggunakan UV-VIS. Daging biji pangi diekstraksi dengan etanol 70%. Hasil uji kualitatif menggunakan pereaksi FeCl3 1%, Asam Asetat 10%, Pb Asetat 10%, HCl, Bromine, dan Tes Katekin, menunjukkan daging biji pangi termasuk jenis  tanin terhidrolisis dengan kadar tanin rata-rata 15,54 %  dan stabil pada suhu 80 – 100 ºC.                                                                                          Kata kunci : Pangium edule Reinw., Kadar Tanin, Spektrofotometri, UV-VIS    ABSTRACTThis research for determining the kind of tannin and tannin assay and also the stability testing of tannin from meat seed of pangi has been done by using spectrophotometric method with UV-VIS. The meat seed of pangi fruit was extracted using 70% ethanol. The extract was tested using qualitative assay with reagent. Base on Qualitative test result with a reagent FeCl3 1%, Acetate Acid 10%, Pb Acetate 10%, HCl, bromine and catechin test,was obtained  that meat seed of  pangi contain hydrolyzed  tannin. Tannin level was obtained on average 15.54 % and stable at a temperature of 80 – 1000C. Keywords: Pangium edule Reinw., Tannin assay, Spectrophotometric, UV-VIS