Menurut WHO (2014), prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di perkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan bahwa persentase balita (0-59 bulan) dengan BBLR di Indonesia sebesar 10,2%. Data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Raden Mattaher diketahui bahwa kasus BBLR pada tahun 2017 sebanyak 41 kasus dan pada tahun 2018 sebanyak 96 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan paritas ibu bersalin dengan kejadian BBLR di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 121 responden (63,1%) mempunyai usia tidak beresiko dan sebanyak 136 responden (70,8%) memiliki paritas tidak beresiko. Ada hubungan usia (p value=0,000, OR=3,174) dan paritas (p value=0,874, OR=1.106) dengan kejadian BBLRdenganp-value< 0,05. Ada hubungan yang bermakna usia dengan kejadian BBLR dan tidak ada hubungan Paritas dengan kejadian BBLR. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah agar petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan sejak masa kehamilan dengan memberikan penyuluhan, konseling, dan mengingatkan ibu untuk deteksi dini komplikasi kehamilan dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.