Eric Maulana Rizki
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM POSING LEARNING DENGAN STRATEGI HELP SEEKING BEHAVIOR MATERI STATISTIKA KELAS VIII SMPN 2 MALANG Eric Maulana Rizki; Zainal Abidin; Sikky El Walida
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 14, No 8 (2019): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.878 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang menggunakan model problem posing learning dengan strategi help seeking behavior dan siswa yang menggunakan model konvensional; (2) untuk mengetahui manakah kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran problem posing learning dengan strategi help seeking behavior dan yang diberi model konvensional; (3) untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model problem posing learning dengan strategi help seeking behavior.  Pendekatan yang digunakan yaitu mixed method research jenis sequential explanatory design. Pada penelitian kuantitatif menggunakan desain true experimental. Sampel dipilih melalui teknik cluster random sampling diperoleh kelas VIII G kelas eksperimen dan kelas VIII F kelas kontrol. Data kuantitatif diperoleh dari pretest dan posttest menggunakan instrumen soal tes. Analisis data kuantitatif menggunakan uji-t. Sedangkan pada penelitian kualitatif menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari wawancara beserta observasi untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran dalam kelas. Hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif diperoleh sebagai berikut. (1) Uji hipotesis dua pihak kemampuan pemecahan masalah diperoleh nilai Sig = 0,005 < 0,05 sehingga H0 ditolak, menghasilkan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa antara kelas eksperimen dan kelas control. (2) Uji hipotesis satu pihak kemampuan pemecahan masalah diperoleh t = 2,89118 > t1-α = 1,99897 sehingga H0 ditolak, disimpulkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control. (3) Berdasarkan analisis kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara menghasilkan bahwa subjek yang telah dipilih pada kelas eksperimen mempunyai pencapaian indikator yang lebih menguasai daripada kelas kontrol.