Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Penghargaan Dalam Pameran Besar Seni Lukis Indonesia dan Biennale Jakarta 1974-1989 Genardi Atmadiredja; Ira Adriati
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 1 (2020): Februari
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i1.692

Abstract

In the history of the development of post-independence Indonesian art, the national award was initiated by Dewan Kesenian Jakarta (The Jakarta Arts Council) through Pameran Besar Seni Lukis Indonesia (PBSLI) or The Great Exhibition of Indonesian Painting in 1974. PBSLI awarded the best work through the judging mechanism. The dynamics occurred after the award gave rise to different perceptions and opinions about how good works of art at the time were. This study examines the impact of PBSLI and Biennale Jakarta, the event’s name was altered in 1982, in terms of artist selection process, judging, social situation, and opinions in the Indonesian arts during 1974-1989. This study uses the qualitative research method with a historical approach. Data were collected through archival research and in-depth interviews. By implementing Artistic Field of Bourdieu, the study demonstrates that the results of PBSLI and Biennale Jakarta bestowed artists a symbolic capital which characterized the taste of arts at that time.
Nilai Estetik dan Nilai Filosofis pada Qiu Qian di Kelenteng Perempuan Vihara Buddhi Bandung Tjutju Widjaja; Ira Adriati; Setiawan Sabana
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 2 (2020): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i2.805

Abstract

Vihara Buddhi, atau yang populer dengan sebutan Kelenteng Perempuan adalah tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang unik yang menganut ajaran Sanjiao atau Tridharma (tiga ajaran). Sanjiao atau Tridharma (Tiga Ajaran) adalah perwujudan sinkretisme dari tiga aliran utama kepercayaan masyarakat Tionghoa yakni: Buddhisme, Konfusianisme dan Taoisme. Vihara Buddhi berlokasi berlokasi di Jl. Cibadak 281 Bandung dan dikelola oleh sekelompok pendeta perempuan yang dikenal dengan sebutan Zhai Ji. Qiu Qian adalah salah satu artefak yang terdapat di Kelenteng Perempuan yang digunakan sebagai benda ritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai estetik dan nilai filosofis pada Qiu Qian di Vihara Buddhi Bandung. Teori yang digunakan adalah teori nilai seni dan estetika mitis dari Jakob Sumardjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif: Studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai estetik Qiu qian terletak pada teknik pembuatan dekorasi yang diaplikasikan pada Qian Tong atau wadah penyimpanan batang Qiu Qian. Dekorasi dibuat secara manual dengan tangan menggunakan teknik ukiran berjenis ukiran cembung dan ukiran sedang. Nilai filosofis pada Qiu Qian terletak pada simbol-simbol yang menjadi objek dekorasi pada Qian Tong. Simbol-simbol yang diukir pada Qian Tong merepresentasikan nilai-nilai yang merupakan prinsip dalam Buddhisme.