Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Light Pattern, Labirin Ruang Masif I Wayan Sujana; Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 3 (2019): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i3.799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mempertunjukkan “intermingle art project Light Pattern, Labirin Ruang Masif” berbasis seni rupa pertunjukan untuk menjawab kurangnya seni rupa pertunjukan kontemporer yang berbasis riset. Permasalahan yang dirumuskan dalam penciptaan ini adalah Situasi dan keadaan psikologis seperti apa dari bentuk intermingle antara drawing on novel dengan seniman-seniman ? Gagasan atau konsep praksis seperti apa terekspresikan dari intermingle drawing on novel? Bagaimana bentuk presentasi intermingle art project ini ke ruang publik tertentu? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah significant form, aesthetic relational serta teori presentasi, teori-teori tersebut sangat menunjang dalam penelitian. Pengumpulan data melalui observasi partisipatori, wawancara, dan studi kepustakaan. Model analisis interaktif digunakan dalam menyajikan data dan penyajian hasil analisis data disajukan secara informal dan formal. Hasil penelitian menunjukkan setiap seniman melahirkan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan bidang seni yang ditekuni. Berbagai bentuk seni muncul: visual, verbal, sound, dan kenestetik seni kontemporer. Dipresentasikan dengan layer-layer ulang-alik senirupa-senipertunjukan.
Preserving I Gede Modara’s “Rotating the Mountain of Mandara Giri” Painting I Wayan Mudana; I Nengah Wirakesuma; I Wayan Kondra; I Wayan Sujana; I Ketut Mustika
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 12 (2023): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/ijoms.v2i12.649

Abstract

I Gede Modara (1770), nicknamed I Gede Mersadi, was a pioneer of the Kamasan wayang painting, which is now called classical balinese painting. Kamasan wayang paintings are very bound by standards and provisions that are binding and standard, used for offerings and enlightenment to the people. One of the works left by Modara enlightenment painting, entitled "Pemuteran Gunung Mandara Giri" is made in the form of parba on wood, using balinese colors, now in very poor condition, not taken care of properly, and has not received attention from the government so that it gives the impression of being very neglectful of the heritage history. In fact, this work is a work that has a high reputation as an art historical heritage which is very important when future generations want to trace the civilization and development of balinese classical painting. Departing from this phenomenon, it is interesting to be used as research "Preservation of I Gede Modara's Painting with the title Screening of Mount Mandara Giri". The analytical approach used the concept of theory and method of preservation. Preservation relates to preservation, development and empowerment to create new or renewable products. In the discussion, discussing: 1) conservation measures, 2) development of creative industries, 3) community empowerment and expanding employment opportunities.
POLA AIR SEBAGAI KONSEP VISUAL DALAM WORKSHOP SENI RUPA I Wayan Sujana; I Made Ruta; Luh Budiaprilliana
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menuliskan hasil workshop guru-guru SMP seni rupa Buleleng, melalui penerapan pola air sebagai konsep visual dalam workshop seni rupa. Konsep dasar visual pola air berupa garis lengkung berulang-ulang menimbulkan citra gelombang air. Dipadu dengan permainan warna melalui pendekatan repetitif mengasilkan ekspresi seni rupa yang unik. Permasalahan dalam penelitian adalah kenapa menggunakan pola air sebagai konsep visual dalam workshop seni, bagaimana metode terapan workshop pola air sebagai konsep visual, serta jenis-jenis ekspresi yang dihasilkan? Beberapa teori yang dijadikan landasan penciptaan karya senirupa berbasis bambu antara lain: Menggunakan metode penciptaan MAL dalam merancang konsep. Pengumpulan data melalui observasi, implementasi, dan studi kepustakaan. Model analisis data disajikan secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan berbagai pola ekspresi dari setiap peserta. Implementasi pola-pola ekspresi implementasi dapat dijadikan pemantik pengembangan kekaryaan selanjutnya.