Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN TABLET HISAP DARI EKSTRAK ETANOL ALFAFA (Medicago sativa) TROPIK SEBAGAI ANALGETIK ANTIPIRETIK Uning Riningsih; A.A. Hesti Wulan S.; Ika Puspitaningrum
Media Farmasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2015): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.173 KB)

Abstract

ABSTRAK Alfafa (Medicago sativa) merupakan tanaman yang secara empiris dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. Ekstrak etanol alfafa telah terbukti secara ilmiah sebagai analgetik dan antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan tablet hisap ekstrak etanol alfafa. Tablet hisap tersebut dibuat sesuai dengan dosis efektif dari hasil penelitian analgetik antipiretik yang sudah dilakukan yakni sebesar 50 mg/kgBB tikus atau setara 500 mg/70 kg BB manusia. Pembuatan tablet hisap diawali dengan mengeringkan ekstrak etanol alfafa dengan laktosa, dekstrosa, dan talcum hingga homogen. Masa granul dibuat dengan mengunakan PVP k 30 lalu diayak dengan ayakan nomer mesh 18 dan 20. Granul yang lolos ayakan 18 dikeringkan dalam almari pengering selama 10 menit. Tablet dicetak dengan penambahan Mg stearat dan mentol dengan bobot rata-rata tablet 650 mg. Granul yang terbentuk diuji waktu alir, sudut diam dan pengetapan. Sedangkan tablet hisap yang diperoleh diuji sifat fisik tablet meliputi uji keseragaam bobot, kekerasan, keregasan, uji waktu hancur, dan uji tanggapan rasa. Hasil uji granul menunjukkan formula tablet hisap ekstrak etanol alfafa belum mampu memenuhi syarat waktu alir dan sudut diam, namun telah memenuhi syarat pengetapan. Sedangkan uji tablet hisap menunjukkan formula tablet hisap ekstrak etanol alfafa mampu memenuhi syarat keseragaman bobot, keregasan, dan waktu hancur, namun belum memenuhi syarat kekerasan. Hasil uji tanggap rasa tablet hisap ekstrak etanol alfafa oleh responden menunjukkan tablet hisap yang dihasilkan memiliki bentuk yang menyenangkan dan aroma yang enak, namun rasa kurang enak karena pahit yang disebabkan oleh kandungan saponin dan alkaloid.
PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGPT DAN SGOT PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG INDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT A.A. Hesti Wulan S.; Slamet Nur Sholeh; Dyan Wigati
Media Farmasi Indonesia Vol. 14 No. 1 (2019): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.082 KB)

Abstract

Hepar berfungsi sebagai organ metabolisme yang ada di dalam tubuh. Konsumsi monosodium glutamat yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi Reactive Oxygen Spesies (ROS) yang berakibat pada kerusakan hati. Parameter kerusakan hati dapat terlihat dari peningkatkan kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis efektif pemberian fraksi etil asetat daun kelor terhadap gambaran histopatologi hati, dan kadar SGPT dan SGOT pada tikus yang diinduksi monosodium glutamat. Hewan uji sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok negatif, peringkat dosis fraksi etil asetat daun kelor (20,17; 30,26; dan 45,39) mg/kgBB tikus. Hewan uji diberikan induksi monosodium glutamat 3,6 mg/gBB tikus selama 10 hari kecuali kelompok kontrol normal, kemudian diberi perlakuaan selama 14 hari. Pengambilan data darah dilakukan pada hari ke-0, hari ke-10, dan hari ke-24. Hewan uji dikorbankan pada hari ke 24. Hasil histopatologi menggambarkan bahwa induksi monosodium glutamat menghasilkan degenerasi melemak pada sel hati (steatosis, semakin tinggi fraksi yang diberikan steatosis semakin sedikit. Hal ini sebanding dengan semakin tinggi dosis fraksi maka kadar SGOT dan SGPT semakin mendekati kontrol normal. Dosis efektif fraksi etil asetat daun kelor yang dapat menurunkan kadar SGPT dan SGOT tikus yang diinduksi monosodium glutamat adalah 20,17 mg/kgBB.