SARISidaguri (Sida rhombifolia L.) merupakan tanaman herbal yang telahterbukti memiliki aktivitas antiinflamasi. Penggunaan ekstrak sidaguri padasediaan oral masih terbatas karena kelarutan ekstrak yang rendah dalam airsehingga berakibat pada bioavailabilitas oral yang kurang maksimal,salah satumetode yang dapat membantu kelarutan ekstrak etanol daun sidaguri (EEDS)adalah metode Self-Nanoemulsifying Drug Relivery System (SNEDDS). Penelitianini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daunsidaguri (EEDS) dalam sediaan SNEDDS dan suspensi dilihat dari persentasedaya antiinflamasi (DAI) dan effective dose50 (ED50) antiinflamasi masing-masingsediaan.Metode uji antiinflamasi yang digunakan adalah pembentukan udembuatan dengan induksi karagenin 1% 0,1 ml secara subplantar. Variasi dosiseksrak etanol daun sidaguri dalam SNEDDS maupun suspensi yaitu 75, 150, 300mg/kg BB tikus.Hasil uji statistika nilai AUC lanjutan menunjukkan terdapatperbedaan signifikan (p<0,05) kelompok SNEDDS tanpa ekstrak dengankelompok pemberian ekstrak etanol daun sidaguri dalam sediaan SNEDDSmaupun suspensi. Berdasarkan hasil statistika tersebut membuktikan bahwaekstrak etanol daun sidaguri dalam sediaan SNEDDS maupun suspensi memilikiaktivitas antiinflamasi.Hasil uji statistika persentase DAI menunjukkan terdapatperbedaan antar sediaan SNEDDS dan suspensi EEDS pada dosis 150 dan300mg/kgBB tikus.Perbedaan aktivitas antiinflamasi antar sediaan ditunjukkandari nilai ED50antiinflamasi SNEDDS EEDS sebesar 209, 35 mg/Kg BB dansuspensi EEDS sebesar 348,07 mg/Kg BB tikus.