Pudjianto, Maskun
Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbedaan Latihan Interval, Sirkuit Training, dan Lari Jarak Jauh terhadap Peningkatan Kebugaran Aerobik pada Atlet Bola Basket di MAN 2 Semarang Kurniawan, Muhammad Dwi; Pudjianto, Maskun
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v10i1.5491

Abstract

Pentingnya latihan aerobik pada atlet adalah untuk meningkatkan stamina atlet, sehingga pada saat pertandingan atlet tidak mudah merasa lelah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu atau Quasi experiment. Penelitian menggunakan three group pre-test and post-testdesign untuk mengetahui manfaat program latihan aerobik yang terencana selama 4 minggu. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yang dipilih dari populasi serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Sapiro-Wilk. Selanjutnya data diuji menggunakan Paired Simple T Test dan Mean Deference. Hasil penelitian ini adalah nilai t hitung dari latihan interval = -4.341 dengan sig. 0.007, sirkuit training = -2.907 dengan sig. 0.034 dan lari jarak jauh = -7.225 dengan sig.0.001. Ketiga jenis program latihan yang diberikan memiliki nilai sig. <0.05, artinya bahwa latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh dapat mempengaruhi kebugaran aerobik. Secara statistik, ada perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik.
Perbedaan Latihan Interval, Sirkuit Training, dan Lari Jarak Jauh terhadap Peningkatan Kebugaran Aerobik pada Atlet Bola Basket di MAN 2 Semarang Muhammad Dwi Kurniawan; Maskun Pudjianto
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v10i1.5491

Abstract

Pentingnya latihan aerobik pada atlet adalah untuk meningkatkan stamina atlet, sehingga pada saat pertandingan atlet tidak mudah merasa lelah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu atau Quasi experiment. Penelitian menggunakan three group pre-test and post-testdesign untuk mengetahui manfaat program latihan aerobik yang terencana selama 4 minggu. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yang dipilih dari populasi serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Sapiro-Wilk. Selanjutnya data diuji menggunakan Paired Simple T Test dan Mean Deference. Hasil penelitian ini adalah nilai t hitung dari latihan interval = -4.341 dengan sig. 0.007, sirkuit training = -2.907 dengan sig. 0.034 dan lari jarak jauh = -7.225 dengan sig.0.001. Ketiga jenis program latihan yang diberikan memiliki nilai sig. 0.05, artinya bahwa latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh dapat mempengaruhi kebugaran aerobik. Secara statistik, ada perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik.
Gambaran Aktivitas Fisik Pasien Pasca Covid-19 Rini Widarti; Maskun Pudjianto
Physio Journal Vol. 1 No. 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phyjou.v1i2.798

Abstract

Pasien yang sudah dinyatakan sembuh tentunya juga harus memperhatikan aktivitas fisiknya antara sebelum terkena penyakit Covid-19 dan sesudah sembuh dari penyakit tersebut. Kurangnya melakukan aktivitas fisik dapat berpengaruh pada kekebalan tubuh karena pada dasarnya saat tubuh tidak di paksa melakukan aktifitas fisik maka imunitas tubuh juga bisa menurun dan mudah terserang penyakit/virus namun dengan memperhatikan intensitas dari latihan fisik yang akan di lakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik pasien pasca Covid-19. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan dengan desain penelitian observasional dalam bentuk survei. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2021 di Kota Surakarta. Yang menjadi informan sebanyak 7 orang responden. Instrumen penelitian yaitu International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Hasil penelitian berdasarkan kuesioner aktivitas fisik didapatkan bahwa sebagain besar responden memiliki tingkat aktivitas fisik kategori sedang dengan jumlah 6 orang (85,7%), sedangkan aktivitas fisik kategori tinggi dengan jumlah 1 orang (14,3%). Peneliti melihat seluruh responden melakukan minimal 150 menit perminggu dalam melakukan aktivitas fisik moderat sesuai dengan yang di rekomendasikan.
PENGARUH SENAM OSTEOPOROSIS TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS DAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA Luthfi Choirunnisa; Maskun Pudjianto
Physio Journal Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phyjou.v3i1.972

Abstract

Latar Belakang; Proses menua hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan tubuh dengan penurunan kekuatan kurang lebih 1,5 – 5 % tiap tahunnya. Kekuatan otot tertinggi terjadi pada usia 30 tahun, dan berkurang perlahan sekitar 30 – 40 % pada usia 80 tahun. Penurunan kekuatan otot dapat menganggu keseimbangan tubuh lansia. Gangguan keseimbangan dan penurunan kekuatan otot dapat ditingkatkan melalui senam osteoporosis. Tujuan; Mengetahui adanya pengaruh pemberian senam osteoporosis terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps dan keseimbangan pada lansia di Posyandu Desa Tempukrejo. Metode ; Penelitian ini menggunakan metode Quasi-eksperimen dengan one group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Posyandu Desa Tempukrejo. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel 25 orang lansia yang menghadiri posyandu lansia dan memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti diberikan pelakuan sebanyak 12 kali dengan dosis latihan 3 kali/minggu (selama 4 minggu), 30 menit. Hasil; Hasil penelitian pengukuran kekuatan otot quadriceps menggunakan uji Wilcoxon diperoleh hasil signifikansi p=0,046 (p<0,05) dan pengukuran keseimbangan menggunakan uji paired sampel test diperoleh hasil signifikansi p=0,043 (p<0,05). Kesimpulan; Adanya pengaruh senam osteoporosis terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps dan keseimbangan pada lansia.
KELAS SEHAT LANSIA DALAM MENGENAL PERMASALAHAN PADA KASUS MUSKULOSKELETAL Dea Linia Romadhoni; Alinda Nur Ramadhani; Maskun Pudjianto
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v5i1.629

Abstract

The problem of the elderly group in the Posyandu Lansia Aisyiyah Banjarsari Surakarta based on the result of observation and survey is the lack of awareness of the elderly in maintaining health that can lead to geriatric condition, especially musculoskeletal health problems. Based on these problems, the solution offered to the partner group is assisting the elderly by providing health education. Health education program by a healthy elderly class consisting of health education, regular health condition check-up, early detection, intervention of geriatric problems, and recreation functional activities. Sustainable assistance is provided through healthy elderly class. Output that will be produced through this program are booklet and journal. Result of this program is an increase in elderly knowledge about musculoskeletal problems such as Osteoarthritis, Rheumatoid arthritis, Osteoporosis and Low Back Pain. Conclusion of this community service is that the activity that have been carried out get positive and good response by the cadres and elderly. After attending the ederly class activities, the elderly learn about musculoskeletal cases in elderly, prevention and treatment in musculoskeletal disorder.