Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten Wahida Wahyuni; Yusfil Yusfil; Suharti Suharti
PANGGUNG Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.9 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v28i2.452

Abstract

AbstractMinangkabau traditional dances have similarities in movement characters based on pencak silat as an identity attached to the Minangkabau dance. On the other hand, Minangkabau dance has different styles of embodiment between darek and pasisia. This paper builds upon an assumption that the Minangkabau dance style has special differences between darek and pasisia that is mostly influenced by their natural and cultural characteristics. By using the perspective of dance style and ethnography method, this paper aims to explain the characteristic style of Minangkabau dance by taking the examples of mulo pado dance from nagari Padang Magek (darek) and benten dance from nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). The results show that there is a tendency of dance embodiment between the two dances which show the differences of Minangkabau dance styles in darek and pasisia.Keywords: dances style, body, darek, pasisia, Minangkabau AbstrakTari tradisional Minangkabau memiliki kesamaan karakter gerak yang berbasis pencak silat sebagai identitas yang melekat pada tari-tari Minangkabau. Namun, di sisi lain tari Minangkabau memiliki perbedaan gaya pembawaan antara darek dan pasisia. Tulisan ini dibangun berdasarkan asumsi bahwa gaya tari Minangkabau berbeda antara darek dan pasisia yang dipengaruhi oleh alam dan corak budaya yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan perspektif gaya tari dan metode etnografi, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan gaya tari tradisional Minangkabau dengan mengambil contoh kasus tari mulo pado dari nagari Padang Magek (darek) dan tari benten dari nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). Hasil penelitian mengungkap kecenderungan pembawaan tari yang berbeda antara kedua tari yang menunjukkan adanya perbedaan gaya tari Minangkabau di darek dan pasisia.Kata kunci: gaya tari, tubuh, darek, pasisia, Minangkabau,  
STUDI KASUS MANAJEMEN ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN PADA PROGRAM STUDI SENI TARI ISI PADANGPANJANG Wulan Maesa Yelvi; Yusfil Yusfil; Ninon Syofia
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3112

Abstract

ABSTRAK                Tulisan ini merupakan hasil penulisan yang membahas tentang studi kasus manajemen organisasi seni pertunjukan tahun 2018-2021 pada Program Studi Seni Tari Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Pelaksanaan manajemen pertunjukan di Program Studi Seni Tari tidak sesuai dengan ilmu manajemen, sebagaimana teori yang dikemukakan oleh George R. Terry (1960) yaitu fungsi dasar menajemen sebagai proses dinamis yang meliputi fungsi-fungsi manajemen : 1) perencanaan (planning), 2) pengorganisasian (organizing), 3) penggerakan (actuating), 4) pengawasan atau evaluasi (controlling). Hal ini terjadi karena tidak adanya kerjasama antara Program Studi Seni Tari dengan Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ) Seni Tari, sehingga pada tata cara pengelolaan pertunjukan tari baik itu sifatnya pribadi dan untuk kegiatan kampus tidak berjalan secara sistematis, seringkali bersifat subjektiv. Di sisi lain terdapat kekurangan mengenai fasilitas untuk menunjang aktivitas mahasiswa dalam melakukan matakuliah praktek. ABSTRACK                This paper is the result of research that discusses case studies of performing arts organization management in 2018-2021 at the Dance Study Program of the Indonesian Institute of the Arts Padangpanjang. The implementation of performance management in the Dance Study Program is not in accordance with management science, as proposed by George R. Terry (1960) namely the basic function of management as a dynamic process which includes management functions: 1) planning, 2) organizing (organizing), 3) actuating, 4) monitoring or evaluation (controlling). This happened because there was no collaboration between the Dance Study Program and the Dance Department Student Association (HMJ), so that the procedures for managing dance performances, both personal and for campus activities, did not run systematically, often being subjective. On the other hand, there is a lack of facilities to support student activities in conducting practical courses.
Kebangkitan Dan Pelestarian Indang di Nagari Koto Gadang Guguk Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok Iqbal Rahmatull Haqqi; Maizarti Maizarti; Yusfil Yusfil
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 11: Oktober 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i11.2343

Abstract

Tulisan Ini membahas tentang kebangkitan dan pelestarian tari Indang Nagari Koto Gadang Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, tari Indang di Nagari Koto Gadang Guguk telah mengalami kemunduran disebabkan beberapa faktor, tari Indang yang mengalami kemunduran itu diwadahi oleh group tari Indang Gumarang. Sehingga para kaum ibu-ibu di Nagari Koto Gadang Guguk berinisiatif melakukan upaya pelestarian terhadap tari Indang yang di wadahi oleh group tari Indang Sinar Guguk. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, mengunakan metode deskriptif analisis. Untuk memperoleh data dilakukan studi pustaka dan studi lapangan kemudian di analisis sesuai kebutuhan penelitian. Teori yang di gunakan adalah teori yang berhubungan dengan kreatifitas oleh Suwaji Bastomi dan Y. Sumandiyo Hadi. Hal yang berhubungan Pelestarian digunakan pendapat Edi Sedyawati. Soedarsono dan La Merry untuk membahas tentang bentuk sacara tekstual terhadap tari Indang Gumarang dan Sinar Guguk di Nagari Koto Gadang Guguk.