Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELATIHAN SENI TARI DAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASASILAING BAWAH KOTA PADANGPANJANG Ninon Syofia; Suharti Suharti
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1, No 1 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i1.139

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas utama yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada kesempatan kali ini tim pengabdian dari ISI Padangpanjang  melaksanakan  kegiatan  pelatihan  seni  tari  dan  musik  pada anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sekolah Dasar Luar Biasa ( SDLB ) Silaing Bawah Kota Padangpanjang, Kegiatan pengabdian masyarakat yang   dilakukan ini adalah dalam bentuk pelatihan seni tari berpasangan, tarian berkelompok dengan propertyselendang dan seni musik talempong pacik dan gandang. Anak berkebutuhan khusus ( ABK ) adalah anak yang mengalami kekurangan secara fisik seperti tuna netra, tuna rungu, anak mongoloid atau anak mirip sedunia dan anak yang memiliki gangguan mental seperti tuna grahita, tuna laras, anak   autis dan debil. Pelatihan akan dilakukan bukanlah seperti pelatihan yang dilakukan pada  anak-anak  normal  pada  umumnya,  akan  tetapi  pelatihan  dilakukan dengan metode yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak dalam kondisi berbagai bentuk keadaan anak didik pada mitra pengabdian ini Diharapkan dengan adanya kegiatan pelatihan kesenian ini, kiranya dapat merangsang atau membina potensi seni yang dimiliki anak, khususnya dalam hal seni tari dan musik. Di samping itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat menjadi motivasi  bagi anak didik untuk dapat berolah rasa, dan menjadi media terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri dan mampu beraktivitas kesenian seperti anak normal lainnya.
TARI TABUT SEBAGAI MANIFESTASI BUDAYA MASYARAKAT KOTA BENGKULU SYIELVI DWI FEBRIANTY; NINON SYOFIA
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6, No 2 (2020): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v6i2.427

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tari Tabut sebagai manifestasi budaya masyarakat Kota Bengkulu. Tari Tabut merupakan rekayasa simbolik yang bersumber dari budaya Tabut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis. Teori yang digunakan adalah teori manifestasi yang dikemukakan oleh La Ode Malim dan teori budaya yang dikemukakan oleh E.B Tylor. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengenalkan budaya Tabut melalui tarian yang hampir selalu ditampilkan setiap tahunnya dalam perayaan Tabut dan beberapa even besar lainnya baik di dalam maupun di luar Kota Bengkulu. 
TARI SALENDANG DALAM PERTUNJUKAN INDANG TAGAK JORONG SAMPU NAGARI LUBUK GADANG UTARA KEC. SANGIR KAB. SOLOK SELATAN PROV.SUMATERA BARAT Ade Sukaesih; Ninon Syofia; Hartati Hartati
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 1 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i1.700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang tari Salendang dalam pertunjukan kesenian Indang Tagak di Jorong Sampu Nagari Lubuk Gadang Utara Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Propinsi Sumatera Barat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan analisis. Teori yang digunakan sebagai kerangka dasar adalah teori bentuk oleh  Y Sumandiyo Hadi dan teori fungsi oleh James R. Brandon yang dikutip oleh Soedarsono. Tari Salendang dalam pertunjukan kesenian Indang Tagak merupakan satu kesatuan struktur yang tidak bisa dipisahkan. Tari Salendang ditampilkan pada akhir rangkaian pertunjukan kesenian Indang Tagak, untuk memberi tanda bahwa pertunjukan tersebut akan berakhir. Tari Salendang dengan  menggunakan salendang sebagai property memiliki keunikan pada keahlian penari dalam memainkan salendang dan sebagai tarian hiburan.
RANDAI RATOK MANDEH SEBAGAI MODELPEMBELAJARAN JENDER PADA KELOMPOK KESENIAN KAMPAI TABU KARAMBIA KOTA SOLOK SUMATERA BARAT Surherni; Ninon Syofia
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan artikel ini adalah menciptakan Randai Ratok Mandeh yang bersumber dari Ilau Sebagai Model Pembelajaran Jender Pada Kelompok Kesenian Kampai Tabu Karambia Kota Madya Solok Sumatera Barat. Ilau merupakan bentuk sastra lisan yang berangkat dari cerita duka ratapan kematian. Selama ini, Ilau hanya ditampilkan dalam bentuk ritual kematian yang disampaikan dalam bentuk nyanyian sastra lisan yang dilakukan oleh sekelompok perempuan lanjut usia. Sastra lisan yang berangkat dari cerita kematian budaya lokal memuat nilai-nilai kearifan jender.Kearifan jender yang berangkat dari cerita Ilau dapat ditranformasikan menjadi Randai Rantok Mandeh yang diimplementasikan pada kelompok kesenian Tabu Karambia Kota Solok Sumatera Barat. Penciptaan model ini sengaja dijadikan sebagai pilihan pendidikan jender bagi generasi muda mengingat miskinnya kesadaran tentang jender. Kesadaran tentang jender dikemas dalam bentuk cerita randai dapat menambah apresisasi masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui pendekatan seni yang dikemas secara estetis, cerita duka tentang kematian dapat dikonversi menjadi pertunjukan yang bernilai multidimensi. Penciptaan Randai Ratok Mandeh berbasis riset dengan metode R&D (Research and Development). Riset bermula pada ratapan kematian masyarakatnya menyebut Ilau. Development menjadi dasar diciptakannya Randai Ratok Mandeh sebagai wujud berkreativitas.
Ilau Kematian ke Seni Pertunjukan di Kelurahan Kampai Tabu Karambia Koto Solok, Sumatera Barat Ninon Syofia
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ekse.v13i1.187

Abstract

Ilau Dance is in fact an imitian of ilau tradition dance
STUDI KASUS MANAJEMEN ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN PADA PROGRAM STUDI SENI TARI ISI PADANGPANJANG Wulan Maesa Yelvi; Yusfil Yusfil; Ninon Syofia
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3112

Abstract

ABSTRAK                Tulisan ini merupakan hasil penulisan yang membahas tentang studi kasus manajemen organisasi seni pertunjukan tahun 2018-2021 pada Program Studi Seni Tari Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Pelaksanaan manajemen pertunjukan di Program Studi Seni Tari tidak sesuai dengan ilmu manajemen, sebagaimana teori yang dikemukakan oleh George R. Terry (1960) yaitu fungsi dasar menajemen sebagai proses dinamis yang meliputi fungsi-fungsi manajemen : 1) perencanaan (planning), 2) pengorganisasian (organizing), 3) penggerakan (actuating), 4) pengawasan atau evaluasi (controlling). Hal ini terjadi karena tidak adanya kerjasama antara Program Studi Seni Tari dengan Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ) Seni Tari, sehingga pada tata cara pengelolaan pertunjukan tari baik itu sifatnya pribadi dan untuk kegiatan kampus tidak berjalan secara sistematis, seringkali bersifat subjektiv. Di sisi lain terdapat kekurangan mengenai fasilitas untuk menunjang aktivitas mahasiswa dalam melakukan matakuliah praktek. ABSTRACK                This paper is the result of research that discusses case studies of performing arts organization management in 2018-2021 at the Dance Study Program of the Indonesian Institute of the Arts Padangpanjang. The implementation of performance management in the Dance Study Program is not in accordance with management science, as proposed by George R. Terry (1960) namely the basic function of management as a dynamic process which includes management functions: 1) planning, 2) organizing (organizing), 3) actuating, 4) monitoring or evaluation (controlling). This happened because there was no collaboration between the Dance Study Program and the Dance Department Student Association (HMJ), so that the procedures for managing dance performances, both personal and for campus activities, did not run systematically, often being subjective. On the other hand, there is a lack of facilities to support student activities in conducting practical courses.
FENOMENA PERTUNJUKAN ORGEN TUNGGAL: STUDI KASUS ARTIS PENDUKUNG NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT Juli Boru Nauli; Adriana Gusti; Ninon Syofia
Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 1, No 2 (2023): Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Garak Jo Garik : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/gjg.v1i2.3742

Abstract

This paper discusses the Commercialization of Single Orgen Performances: A Case Study of Supporting Artists in Nagari Tiku, Agam Regency, West Sumatra Province. This paper is a qualitative research with descriptive analysis method, which describes and describes according to the data obtained in the field according to the phenomenon that actually happened then this data was analyzed. The theory used in this research is the commercialization of single organ performances: the case study on this artist is the economic theory proposed by Muhammad Dinar and Muhammad Hasan and the performance theory proposed by Sal Murgiyanto. In addition, the supporting theory is the sociological theory proposed by J. Dwi Narwoko-Bagong Suyanto ed, and the theory of Potts. The results of the discussion obtained in the study are, The swaying performances of supporting artists in the single organ on Tang Bungkuih Night were originally intended as entertainment, but now there are performances by the supporting artists of the single organ as an arena to seek profit with a high selling price, so they sacrifice their self-esteem. as women to meet economic needs. On the one hand, there was a shift in the values of Religion, Customs, and Education during the single organ show at Malam Tang Bungkuih..
Eksplorasi dan Apresiasi di Era Digital: Platform Youtube Sebagai Media Bagi Mahasiswa Seni Tari A A I A Citrawati; Oktavianus Oktavianus; M Arif Anas; Admiral Admiral; Ninon Syofia
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 11, No 3 (2023): Vol. 11, No 3, September 2023
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v11i3.125198

Abstract

Di tengah era modernisasi dengan teknologi dan perubahan global yang signifikan, peran YouTube dalam seni tari semakin krusial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak YouTube dalam eksplorasi dan apresiasi seni tari di era digital. Mahasiswa seni tari kini dapat dengan mudah mengakses beragam konten seni tari di YouTube, membuka peluang karir yang lebih luas, mendapatkan inspirasi tanpa batas, dan belajar secara mandiri. Namun, pemahaman tentang hak cipta dan etika online penting bagi mahasiswa seni tari yang memanfaatkan platform ini. Dalam penulisan artikel ini, penulis mengadopsi metode Library Research dengan penelitian mendalam melalui berbagai sumber referensi seperti buku, jurnal, dan penelitian terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YouTube memiliki peran utama dalam memberikan akses tak terbatas pada seni tari, memajukan karir mahasiswa seni tari, memberikan inspirasi tak terbatas, dan mendukung pembelajaran mandiri. Meskipun demikian, pemahaman tentang hak cipta dan menjaga etika online merupakan aspek penting bagi mahasiswa seni tari. Dengan pemahaman yang baik, YouTube dapat menjadi alat berharga dalam pendidikan seni tari dan perkembangan seniman tari masa depan.Kata kunci : Apresiasi, Eksplorasi, Seni Tari, Youtube In the midst of modernization and significant global changes, the role of YouTube in the field of dance has become increasingly crucial. This research aims to explore the impact of YouTube on the exploration and appreciation of dance art in the digital era. Dance students can now easily access a wide range of dance content on YouTube, opening up broader career opportunities, limitless inspiration, and the ability to learn independently. However, understanding copyright and online ethics is essential for dance students who utilize this platform. In this article, the author adopts a Library Research method, conducting in-depth research through various reference sources such as books, journals, and related studies. The research findings indicate that YouTube plays a primary role in providing unlimited access to dance art, advancing the careers of dance students, offering boundless inspiration, and supporting self-directed learning. Nevertheless, a good understanding of copyright and maintaining online ethics are crucial aspects for dance students. With a solid understanding, YouTube can be a valuable tool in dance education and the development of future dance artists.Keywords: Appreciation, Exploration, Dance, Youtube