Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perencanaan Struktur Ruang Lansekap Kawasan Pesisir Berbasis Mitigasi Bencana (Studi Kasus : Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh) Delfi Astari; Elysa Wulandari; Cut Nursaniah
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 2, No 2 (2021): September
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.665 KB) | DOI: 10.26418/uniplan.v2i2.49111

Abstract

Letak geografisnya menjadikan Alue Naga sebagai salah satu kawasan pesisir Banda Aceh yang rentan terhadap bahaya tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan kerentanan yang ada di dalam kawasan sehingga dapat diketahui penerapan mitigasi yang sesuai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode mix method, data yang telah diperoleh disederhanakan kembali secara kualitatif deskriptif. Teori permukiman Doxiodis digunakan sebagai landasan penelitian untuk menilai 5 aspek penting di dalam kawasan. Tingkat kerentanan Alue Naga terhadap bahaya tsunami sangat tinggi dengan fisik hunian, tatanan ruang serta unsur buatan yang penggunaannya belum maksimal sebagai mitigasi. Pendidikan serta kepedulian masyarat akan mitigasi dan evakuasi juga masih sangat kurang. Pola penataan ruang permukiman yang sejajar dengan garis pantai, penambahan unsur buatan serta penerapan rumah panggung sebagai respon adaptasi akomodatif dianggap sebagai langkah penting untuk dilakukan. Potensi kawasan yang menjadi habitat mangrove dikembangkan kembali sebagai buffer mitigasi, sarana rekreasi dan pundi ekonomi penduduk lokal. Peninggian elevasi dilakukan pada area tertentu seperti titik evakuasi yakni dengan penimbunan untuk mensiasati energi gelombang serta kondisi tanah alluvial yang peka erosi.
Evaluasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau dengan Mengidentifikasi Kerapatan Vegetasi pada Taman Putroe Phang Di Kota Banda Aceh Almas Syarafina; Mirza Fuady; Cut Nursaniah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 1 (2022): Volume 6, No.1, Februari 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.285 KB)

Abstract

Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kecenderungan pembangunan yang pesat, berorientasi merubah ruang terbuka hijau menjadi daerah terbangun seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pencemaran. Taman kota sebagai salah satu jenis ruang terbuka hijau yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Salah satu aspek penting yang diperlukan di dalam suatu taman kota adalah fungsi ekologis. Untuk mengukur peran ekologis pada sebuah taman kota, perlu dilakukan evaluasi terhadap aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat keberhasilan fungsi ekologis yang optimal pada ruang terbuka hijau perkotaan dengan melakukan analisis pada karakteristik tanaman dan mengidentifikasi kerapatan vegetasi. Penelitian ini berlokasi pada Taman Putroe Phang di Banda Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Evaluasi fungsi ekologis yang dilakukan adalah dengan membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria standar untuk fungsi ekologis secara optimal. Kondisi ekologis yang baik dan optimal berpengaruh terhadap kondisi lingkungan untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Pembentukan Bank Sampah Sistem Waste Collecting Point (WCP) di Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Nurul Malahayati; Cut Nursaniah; Muhammad Haris Riyaldi; Nurisra Nurisra; Suhaeri Suhaeri; Rana Anoora; Madris Madris
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of household waste is often found around settlements, such as what happened in Beringin and Lueng Gajah Hamlet, Gampong Kayee Lee, Want Jaya District, Aceh Besar Regency. Household waste piling up on the side of the road, being burned, blocking drainage and causing a foul smell, is a common occurrence. This occurs due to a lack of public awareness and knowledge in managing waste, which results in people not caring about their waste. On the other hand, there is no waste management system managed by the local government. This is proven by the absence of waste facilities and infrastructure provided by the gampong. If this continues, this condition will pollute the environment and cause odor pollution that will damage the environment. Therefore, this Community Service activity aims to maintain the environment of Gampong Kayee Lee so that it is free from waste and becomes an independent village in waste management. Real action is taken by reducing waste generation, as well as increasing the income of partner communities through waste management. Partner 1 is the Beringin Hamlet Community Group (Pokmas) and Partner 2 is the Lueng Gajah Hamlet Pokmas. The activities carried out are building a WCP system Waste Bank and coordinating with DLH, implementing a savings book system for depositing waste that can be cashed in, making handicrafts from inorganic waste for sale. Organic vegetables are also planted and sold in their neighborhood shops. Implementing this system will reduce waste generation and increase income.