Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman obat yang banyak terdapat di Asia, sering digunakan sebagai bumbu ataupun obat tradiosional. Tanaman kunyit memiliki akar (rimpang)berwarna kuning tuadan mengandung senyawa penting, diantaranya curcumindan ar-tumeron yang berperan dalam menghambat pembekuan darah. Saat ini salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia adalah penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Potensi kunyit yang dapat bersifat antikoagulan diharapkan menjadi alternatif pencegahan penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanolrimpang kunyit secara in vivoterhadap bleeding time(BT), dan secara in vitroterhadap prothrombin time(PT) dan retraksi bekuan. Uji in vitromenggunakan sampel darah manusia yang ditambahkan ekstrak rimpang kunyit,sedangkan uji in vivodengan cara memberikan ekstrak rimpang kunyit secara per oral terhadap mencit. Pemeriksaan PT menggunakan metode tilt tube, pemeriksaan retraksi bekuan menggunakan whole bloodlalu didiamkan selama 2 jamdan dihitung sisa serumnya (volume serum/volume darah awal x100%), sedangkan pemeriksaan BT dilakukan dengan menginsisi ekor tikus. Hasil penelitian menunjukkan rerata PTdan BT memanjang pada semua semua kelompok uji.Semakin besar dosis ekstrak rimpang kunyitmaka semakin memanjang nilai PT dan BT. Retraksi bekuan pada kelompok uji menunjukkan rerata persentase serum yang rendah dibandingkan kontrol negatif, dan semakin besar dosis ekstrak yang diberikan maka semakin rendah nilai retraksi bekuannya. Hal tersebut diduga karena zat-zat aktif seperticurcumindan ar-tumerondapat menghambat proses pembekuan darah sehingga memengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis darah. DOI : 10.35990/mk.v4n3.p280-292