Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEMANFAATAN DATA AUTOPSI VERBAL HEALTH AND DEMOGRAPHIC SURVEILLANCE SYSTEM (HDSS) SLEMAN DALAM MEMPERKIRAKAN SEBAB DAN CARA KEMATIAN Beta Ahlam Gizela; Suhartini Suhartini; Nurholis Majid
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.382 KB)

Abstract

Kematian terjadi dimana saja, dengan atau tanpa saksi, dengan atau tanpa didahului perawatan oleh tenaga kesehatan. Pencatatan kematian yang baik dan lengkap memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi perlindungan hak asasi manusia, peningkatan upaya keselamatan masyarakat, dan pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dan kependudukan. Analisis faktor risiko dan tanda serta gejala yang diamati sebelum kematian memberikan informasi yang berguna untuk memperkirakan penyakit atau penyebab kematian. Sehubungan dengan hal tersebut perlu digali data autopsi verbal sebagai upaya perlindungan hukum masyarakat dan statistik kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain observasional. Data yang digunakan adalah data sekunder Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman. Subjek penelitian adalah seluruh kematian yang tercatat dalam dokumen autopsi verbal HDSS Sleman, pada tahun 2014-2018, sejumlah 687 kasus. Analisis statistik yang digunakan analisis deskriptif kematian. Terdapat perbedaan yang bermakna proporsi gender, pada tahun 2014 dan 2017, kematian perempuan lebih banyak dari laki-laki. Sebagian besar kematian pada umur di atas 65 tahun. Kematian sebagian besar adalah kematian wajar. Kematian tidak wajar disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, tenggelam, terbunuh dan lain-lainnya, tertinggi pada tahun 2014 (12%). Kematian yang belum dapat ditentukan (indeterminate) terdapat di setiap tahunnya, terbesar pada tahun 2017 (13%). Kematian terbesar setiap tahun adalah kematian akibat stroke (29%). Kematian akibat infeksi paling banyak disebabkan infeksi saluran nafas. Kematian akibat kanker sebesar 12% dengan penyebab terbanyak adalah kanker pencernaan (25 kasus). Kematian akibat gangguan metabolik terbanyak adalah diabetes melitus (32 kasus dari 55 kasus). DOI : 10.35990/mk.v4n2.p182-196
PENGEMBANGAN PROGRAM COLLECTIVE CARE PENANGANAN HENTI JANTUNG BAGI SISWA SMA DI YOGYAKARTA DENGAN APLIKASI ANDROID SATU JANTUNG Beta Ahlam Gizela; Djayanti Sari; Nurholis Majid
JURNAL EDUSCIENCE Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Eduscience (JES)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v9i3.3389

Abstract

Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kematian mendadak akibat penyakit kardiovaskular ini dapat dicegah jika gejalanya diketahui secara luas dan pasien mendapatkan bantuan segera, pada 10 menit pertama akibat serangan jantung. Aplikasi SatuJantung dikembangkan untuk memfasilitasi pertolongan pertama dan akses yang lebih baik ke rumah sakit. Pemberdayaan remaja dapat membantu mengurangi jumlah kematian mendadak akibat penyakit ini. Tujuan penelitian untuk mengembangkan program pembelajaran menggunakan pendekatan collective care pada penanganan henti jantung dan memberikan ketrampilan pertolongan pertama bagi keluarga pada kasus henti jantung. Metode penelitian dengan desain action research. Hasil penelitian berupa Panduan Pendidikan Kesehatan Jantung dan Pertolongan Pertama Henti Jantung bagi Siswa SMA. Panduan dapat meningkatkan ketrampilan resusitasi jantung pada siswa SMAN 5 Yogyakarta dan dapat digunakan di seluruh Indonesia.