Ainun Hanifa
Universitas Tulungagung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KONDOM TERHADAP KEJADIAN IMS PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 Ainun Hanifa
Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.511 KB)

Abstract

ABSTRAKInfeksi menular seksual (IMS) tersebar melaui kontak langsung antara orang dengan orang lainnya baik melalui seks pervagina, anal maupun oral. IMS mempunyai akibat langsung khususnya kesehatan seksual dan reproduksi. Penelitian bertujuan menganalisa pengaruh penggunaan kondom terhadap IMS.Penelitian berjenis observasional dengan kohor tertutup (Close cohort). Sampel penelitian yaitu WPS di eks lokalisasai Ngujang yang diestimasikan sejumlah 80-100 orang dan di gunung Bolo sejumlah 50-75 orang dengan menggunakan purposive sampling dan total sampling.Sebagian besar pekerja seks yang memakai kondom mempunyai hasil negatif yaitu 75 (84.3%) dengan OR 6.36 dan CI 3.93-10.28 dan Pearson Chi Square hasilnya p= 0.025 yang memiliki arti ada pengaruh signifikan penggunaan kondom terhadap kejadian IMS.Penggunaan kondom pada kegiatan seksual yang berisiko adalah strategi sebagai pencegahan yang penularan IMS dan HIV meskipun tidak dapat 100% mencegah IMS. ABSTRACTSexually transmitted infections (STIs) are spread through direct contact between people and other people, either through vaginal, anal or oral sex. STIs have direct consequences, especially sexual and reproductive health. This study aims to analyze the effect of condom use on STIs.This type of observational research with a closed cohort (Close cohort). The sample of this research is FSW in the former Ngujang lokalisasai which is estimated at 80-100 people and in Mount Bolo the number is 50-75 people using purposive sampling and total sampling.Most of the sex workers who use condoms have negative results, namely 75 (84.3%) with OR 6.36 and CI 3.93-10.28 with Pearson Chi Square, the result is p = 0.025, which means that there is a significant effect of condom use on the incidence of STIs.The use of condoms in risky sexual activities is a strategy to prevent the transmission of STIs and HIV, although it cannot 100% prevent STIs.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGGUNAAN KONDOM PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Ainun Hanifa
Kebidanan Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.202 KB)

Abstract

ABSTRAKIMS mempunyai dampak pada kesehatan seksual dan reproduksi di seluruh dunia. Penggunaan kondom menjadi strategi preventif untuk pencegahan IMS. Pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam hal ini karena akan menngkatkan pengetahuan dan kesadaran WPS tentang penggunaan kondom.Desain penelitian cross sectional dengan pengambilan penelitian pada waktu yang bersamaan. Sampelnya adalah WPS yang berada di eks lokalisasai Ngujang dan Gunung Bolo. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling jenis purosive sampling. Analisa data univariat dan bivariat dengan uji statistik menggunakan chi square.Sebagian responden yang sudah mendapat PENKES mempunyai ketrampilan penggunaan kondom yang baik yaitu 54 (78.3%) dengan nilai p < 0.001 yang berarti < 0.05 sehingga ada pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap penggunaan kondom. Semakin diberikan PENKES akan mempunyai ketrampilan penggunaan kondom yang baik.Penggunaan kondom dengan benar, rutin dan konsisten akan sangat efektif didalam pencegahan IMS. ABSTRACTSTIs have a profound impact on sexual and reproductive health worldwide. The use of condoms is one of the simplest preventive measures in preventing STIs. Health education is very necessary in this case because it will increase the knowledge and awareness of FSW about condom use.The research design used was cross sectional with research taking at the same time. The sample in this study was FSW residing in the former localization of Ngujang and Mount Bolo. The research sample was taken using a non-probability sampling technique of purosive sampling. Data analysis used univariate and bivariate with statistical test using chi square.Some respondents who have been given PENKES have good condom use skills, namely 54 (78.3%) with a p value of < 0.001 which means < 0.05 so that there is an influence between health education on condom use. The more PEKES is given, the better the skills in using condoms will be.Using condoms correctly, regularly and consistently will be very effective in preventing STIs.
Edukasi dan Penguatan Kapasitas Kader Posyandu Balita Post Covid-19 di Desa Waung Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung Ainun Hanifa; Anita Dwi Agustinasari
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.559

Abstract

Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO). Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan balita di Posyandu sempat terhenti sebagian bahkan secara keseluruhan. Mengingat pentingnya peran Posyandu maka dibutuhkan edukasi dan penguatan kembali peran kaderdalam kegiatan posyandu. Tujuan dilaksanakan pengabdian ini adalah untuk mengetahui keaktifan dan pengetahuan kader posyandu tentang pelaksanaan posyandu post covid 19 sesuai protokol kesehatan. Metode penelitian menggunakan deskriptif. Pelaksanaan kegiatan 3 kali periode posyandu mulai bulan Maret sampai Mei tahun 2022. Hasil pengabdian setelah dilaksanakan posyandu selama 3kali kegiatan didapatkan bahwa dari 24 kader posyandu hampir seluruh kader dinyatakan aktif yaitu 21 atau 87,5% yang dilihat dari kehadiran dan keikutsertaan dalam kegiatan posyandu baita post covid 19. Pengetahuan kader dinyatakan hampir seluruh responden baik yaitu 19 atau 79,2% yang dilihat dari proses pelayanan posyandu balita berjalan lancar sesuai dengan protokol kesehatan. Pengetahuan dan keaktifan kader sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan posyandu post covid karena dengan posyandu yang kembali berjalan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pada bayi balita.