Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Pendidikan Pranatal dalam Perspektif Pendidikan Islam Rivai Bolotio; Muhammad Imran; Dewi Afiatul Qutsiyah
Journal of Islamic Education : The Teacher of Civilization Vol 1, No 2 (2020): Volume 1 No. 2 September 2020
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini mengkaji tentang Konsep Pendidikan Pranatal dalam Perspektif Pendidikan Islam. Kajian ini dilatar belakangi kekhawatiran akan arus informasi yang semakin masif dan tidak terkontrol lagi ditambah anak-anak bangsa banyak yang terjerumus kedalam hal-hal negatif dan anarkis. Sebagai orangtua mempunyai tugas yang sangat penting dalam menerapkan pendidikan pertama untuk generasi muda khususnya pendidikan anak dalam kandungan (Pendidikan Pranatal). Namun permasalahan seringkali muncul, mana kala orang tua kurang menyadari pentingnya mendidik anak dalam kandungan. Pendidikan Pranatal seringkali diabaikan. Menjaga anak dalam kandungan sekedar merupakan kewajiban orang tua agar anak lahir sehat, tidak cacat, dan tidak keguguran. Bahkan orang tua juga beranggapan bahwa mendidik anak itu dimulai dari anak di lahirkan. Melihat permasalahan tersebut, penulis mengkaji dan menganalisis Konsep Pendidikan Pranatal dalam Perspektif Pendidikan Islam.Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunkan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam hal ini ialah melakukan identifikasi wacana, dari buku-buku, artikel, jurnal, web (internet), atau informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penelitidan teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah content analysis (analisis isi).Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini berkesimpulan bahwa Konsep Pendidikan Pranatal dimulai dari masa prakonsepsi, konsepsi dan pasca konsepsi yaitu pertama, pemilihan jodoh yang sesuai dengan aturan agama: dilihat dari kecantikan/ ketampanan, nasabnya, kekayaan, dan yang paling penting adalah agamannya. Kedua, penikahan. Ketiga pertumbuhan janin mulai dari nuftah, alaqah, mudghah, idzaman hingga menjadi makhluk yang berbentuk lain.. Keempat, masa kehamilan hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak dalam kandungan seperti faktor genetik/keturunan, makanan, dan lingkungan. Konsep Pendidikan Pranatal di atas ketika dilihat dari Perspektif Pendidikan Islam akan mewujudkan Implemetasi Nilai-nilai Pendidikan Pranatal dalam pembentukan karakter anak seperti halnya meningkatkan kemampuan IQ, EQ, SQ, dan untuk meningkatkan ketiga kemampuan tersebut maka harus menggunakan beberapa metode dalam pendidikan pranatal sehingga dapat merangsang aktivitas anak dalam kandungan sehingga interaksi anak dengan otang tua sudah terjalin sejak dini. Dari beberapa metode-metode yang dilakukan diatas juga akan meningkatkan dan memperkuat niali- nilai Akidah, Akhlak dan ibadah.Kata Kunci: Pendidikan Pranatal, Pendidikan Islam, Pembentukan Karakter Anak
Unlocking Tolerance in a Diversity through Hadith: : A Lesson-Learned from Manado, a City of a Thousand Churches Muhammad Imran; Basri Mahmud
Al-Ulum Vol. 23 No. 1 (2023): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/au.v23i1.3346

Abstract

Tolerance among religious adherents in Indonesia as a plural state is necessary. Therefore, this current research aims at seeking religious tolerance among people in Manado, classifying and analyzing the implementation of hadith on religious tolerance in the city of a thousand churches. This research is qualitative descriptive research using the social-phenomenon approach. Primary and secondary data were collected through a literature review supported by empirical research. Empirical research data were collected through interviews and observation. Data were analyzed descriptively using an interactive model of Miles and Huberman, which covers data collection, data reduction, data display, data verification, and conclusion. This research shows that hadith related to tolerance in diversity are classified into five categories, i.e., giving and taking gifts or food to and from non-Muslims, trading interaction with non-Muslims, non-Muslim allowance praying at the mosque, respecting non-Muslims' corpses, and eating allowance with non-Muslims containers. Among those five categories, the only third category is not shown explicitly in the daily life of Manado people. It could be caused by the church's numbers quantitatively in Manado being more than the mosque numbers. The hadith implementation for tolerance indicates that the diversity of the Manado people does not always affiliate with the act of intolerance. Moreover, tolerance acts among 'different' people are commonly found in their daily life. It can be easily found during a public religious celebration, e.g., Ramadhan month, Idul Fitri, Christmas day, new year, and other religious ceremonies.