Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Intervensi Konseling Pranikah untuk Meningkatkan Kesiapan Menikah pada Pemuda di Desa Botuboluo Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo Tiara Ratna Sari; Siti Isnain Ibrahim; Cindy Namirah Thalib; Melsin Melsin Dunggio; Irvan Usman; Mohamad Awal Lakadjo
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol 5 No 1 (2023): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.139 KB) | DOI: 10.47467/as.v5i1.2071

Abstract

The need to provide information to youth about the impact of marriage at an early age, and to facilitate youth readiness in preparing for marriage, counseling intervention is needed. The research objectives are (a) to describe the profile of marriage readiness in youth, and (b) to provide services in the form of marriage preparation to test the effectiveness of premarital counseling interventions. The research design used in this study is the One-Group Pretest-Posttest Design. The research stage is adapting the counseling intervention stage using the classical guidance service strategy. The population is all youth who are in the vulnerable early adulthood age in Botuboluo Village, Biluhu District, Gorontalo Regency, and the sample is 25 early adults/unmarried youth. Research findings: (a) the profile of youth marriage readiness before premarital counseling intervention is in the traditional category, and after premarital counseling, intervention is in the harmonious category; and (b) the effectiveness of premarital counseling to improve marriage readiness, there is a difference in scores between the results of the pre-test and post-test results of marriage readiness for youth in Botuboluo Village, Biluhu District, Gorontalo Regency who are given the action. The specific description of the article is discussed further in this article.
Efikasi Program Konseling Pranikah untuk Kesiapan Menikah dan Hidup Berkeluarga di Perguruan Tinggi Mohamad Awal Lakadjo; Maryam Rahim; Tuti Wantu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6190

Abstract

Persiapan pernikahan dan hidup berkeluarga perlu dipahami dan dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk penyelesaian dan pencapaian tugas perkembangan, keinginan hidup bahagia dan mencegah serta meminimalisir persoalan ketidaksiapan menikah perlu dipersiapkan melalui penyelidikan kepribadian individu, karakteristik pasangan, dan kematangan emosional sehingga terjadi terhadap penyesuaian diri dan pasangan. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan efikasi (kemanjuran) program konseling pranikah di perguruan tinggi dalam rangka mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga bagi mahasiswa. Metode penelitian menggunakan studi efikasi untuk melihat apakah program konseling pranikah dapat bekerja dalam keadaan ideal, populasi yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo berjumlah 438 mahasiswa dengan non probability sampling dengan bentuk purposive sampling, sampel kelompok eksperimen berjumlah 17 orang mahasiswa dan kelompok kontrol berjumlah 24 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program konseling pranikah tidak memiliki efikasi (kemanjuran), meskipun adanya perbedaan peningkatan kesiapan menikah dan hidup berkeluarga antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rasionalitas program konseling pranikah tidak memiliki efikasi ialah pemahaman mahasiswa belum mendalam terkait kesiapan menikah sebelum intervensi dilakukan, dan belum memiliki perbandingan dengan kerangka teoritis maupun hasil riset terhadap indikator bahasan kesiapan menikah. Kata Kunci: Konseling pranikah, Efikasi program, Kesiapan menikah. Preparation for marriage and family life needs to be understood and carried out by students as a form of completion and achievement of developmental tasks. The desire to live happily and prevent and minimize the problem of unpreparedness for marriage needs to be prepared through an investigation of individual personality, partner characteristics, and emotional maturity so that it occurs in self-adjustment and couples. This article aims to describe the efficacy of premarital guidance programs in universities to prepare for marriage and family life for students. The research method uses an efficacy study to see whether the premarital guidance program can work in ideal conditions, the population is 438 students of the Faculty of Education, the State University of Gorontalo totaling 438 students with non-probability sampling in the form of purposive sampling, the experimental group sample totaling 17 students and the control group totaling 24 student people. The results showed that the premarital counseling program had no efficacy, although there were differences in the increase in readiness for marriage and family life between the experimental class and the control class. The reason the premarital counseling program is not effective is that students' understanding of marriage readiness was not deep before the intervention was carried out, and there was no comparison with the theoretical framework or research results on indicators to discuss marriage readiness. Keywords: Pre-marital counseling, Program efficacy, Marriage readiness.
PROFIL KESIAPAN MEMBANGUN KEHIDUPAN BERKELUARGA MAHASISWA Mohamad Awal Lakadjo
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 13, No 1 (2023): Edisi Januari - Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v13i1.15111

Abstract

Arikel ini bertujuan mendiskripsikan profil kesiapan membangun kehidupan berkeluarga mahasiswa. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif metode deskriptif dengan teknik analisis menggunakan data statistik deskriptif. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan tingkat akhir yang mengisi skala kesiapan membangun kehidupan berkeluarga berjumlah 291, sampel yang digunakan merupakan keseluruhan populasi. Pengumpulan data dilakukan berbasis web menggunakan bantuan google formulir (google forms). Instrumen menggunakan skala kesiapan membangun kehidupan berkeluarga berjumlah 61 item dengan taraf signifikansi 5%, dengan ketentuan koefisien korelasi (rxy) peritem ≤0,25 yang menandakan setiap item memiliki hubungan positif yang sempurna dan koefisien korelasi berada pada kategori (0,20<rxy≤40) atau kurang (validitas rendah), namun tetap digunakan karena didasarkan pada tujuan dan aspek keprilakuan pengukuran skala yang tetap harus diukur. Koefisien reliabilitas 0,895, berada pada kategori (0,80<r11≤1,00) atau reliabilitas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kesiapan membangun kehidupan berkeluarga mahasiswa berada pada kategori harmonious yang terdiri dari aspek pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai kebajikan. Secara keseluruhan pembahasan diuraikan pada artikel ini.
Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Proyektor Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo Ariyanto Nggilu; Reska Putri Ismail; Sukarman Kamuli; Mohamad Awal Lakadjo; Moh Agim; Karmila G Yusup
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1435

Abstract

Beberapa Guru yang masih kurang memperhatikan minat belajar siswa, ada juga guru yang hanya memberikan bahan ajar (materi) kepada para siswa untuk mencatat materi belajar, bahkan ada juga guru saat mengajar hanya menggunakan metode ceramah, serta kurang menggunakan media belajar dalam proses pembelajaran. Hal seperti ini akan membuat siswa bosan didalam kelas dan tidak memiliki semangat untuk belajar, karna disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreatifias Guru saat mengajar. menggunakan metode penelitian Kualitatif. Pada pembelajaran dikelas, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga terkadang siswa-siswi bosan dengan keadaan seperti itu. Metode ceramah yang diterapkan oleh guru terkadang tidak mampu diserap dengan baik oleh siswa, oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran berbasis proyektor digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam proses pembelajaran dan ternyata hampir semua siswa sangat menyukai pembelajaran menggunakan proyektor tersebut karena lebih mudah untuk memahami materi dengan melihat tampilan gambar ataupun video pembelajaran yang ditampilkan.