Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ungkapan Pujian Bahasa Melayu Jambi di Masyarakat Melayu Kota Jambi Lerisa Ramadhea; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.507 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i2.20295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan jenis-jenis ungkapan pujian dan responnya, sekaligus fungsi dari pujian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah ungkapan pujian pujian dan responnya dalam bahasa melayu Jambi. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat melayu kota Jambi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah jenis ungkapan pujian yang tergolong dalam Kemampuan (Ability) ditemukan ada sebanyak 18 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 9 jenis, Kepemilikan (Possession) ditemukan ada sebanyak 19 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 8 jenis, Penampilan Fisik (Physical Appearance) ditemukan ada sebanyak 20 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 5 jenis, Kepribadian (Personality) ditemukan ada sebanyak 20 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 5 jenis, dan Kualitas (Quality) ditemukan ada sebanyak 10 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 6 jenis. Adapun fungsi dari memberikan pujian pada orang lain yakni untuk mengekspresikan rasa kagum maupun rasa takjub yang disampaikan secara tulus atas pencapaian orang lain, penghargaan orang lain, untuk menjaga agar komunikasi verbal antara penutur dan mitra tutur dapat berjalan harmonis, untuk mengekspresikan rasa cemburu ataupun rasa iri terhadap pencapaian seseorang, penampilan seseorang, dan terhadap barang yang miliki orang lain. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ungkapan pujian masih sering digunakan oleh masyarakat melayu Jambi, dari kelima jenis pujian tersebut yang paling sering digunakan adalah jenis pujian Penampilan Fisik (Physical Appearance), hal ini menujukkan masyarakat melayu Jambi sering memperhatikan penampilan fisik satu sama lainnya
Variasi Leksikal Isolek Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Rengki Afria; Julisah Izar; Mangatur Sinaga; Fardinal Fardinal; Yelnim Yelnim; Lerisa Ramadhea
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 3 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v3i1.30993

Abstract

Topik penelitian ini adalah variasi leksikal di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menentukan perhitungan persentase menggunakan suatu metode yaitu metode dialektometri dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendektan kuantitatif melihat persentase variasi kebahasaan, sedangkan pendekatan kualitatif mendeskripsikan variasi leksikonnya. Dari penghitungan dialektometri jarak kosakata isolek tiga desa menunjukkan bahwa (1) antar isolek desa Lubuk kapayang dan isolek desa Baru dianggap tidak ada perbedaan, (2) antar isolek desa Baru dan isolek desa Semurung dianggap tidak ada perbedaan, dan (3) antar isolek desa Semurung dan isolek desa Lubukkapayang dianggap tidak ada perbedaan. Sementara itu, variasi leksikon dalam isolek tiga desa di Kecamatan Air Hitam tersebut dari 200 glos terdapat 38 glos yang bervariasi. Sedangkan jarak kosakata dari tiga TP tersebut adalah ILK – IB 13%, IB – IS 12,5%, dan IS – ILK 12% dengan keterangan tidak ada perbedaan. Abstract The topic of this research is lexical variation from three villages in Air Hitam District, Sarolangun Regency. This study aims to describe, determine the percentage calculation using a method that is the dialectometric method with quantitative and qualitative approaches. The quantitative approach looks at the percentage of linguistic variation, while the qualitative approach describes the variation of the lexicon. The dialectometry calculation of the vocabulary distance of the three villages isolates shows that (1) between the isolates of the Lubuk kapayang village and the isolates of the Baru village there is no difference, (2) between the isolates of the Baru village and the isolation of the Semurung village there is no difference, and (3) between the isolates of the village Semurung and isolek of Lubuk Kapayang village were considered as no difference. Meanwhile, the variation of the lexicon in the isolates of the three villages in the Air Hitam Subdistrict, out of 200 glosses, there were 38 variations. While the vocabulary distance of the three TPs is ILK-IB 13%, IB-IS 12.5%, and IS-ILK 12% with the description there is no difference.