Imelda Purba
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman (Unsafe Act) di Bagian Pabrik Urea PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Mitsalia Asriani; Hamzah Hasyim; Imelda Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.347 KB)

Abstract

Latar Belakang: Perilaku Tidak Aman adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap karyawan. Perilaku tidak aman dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat kompleks dan tidak dapat dilepaskan dari faktor manusia dan lingkungan organisasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman di bagian pabrik urea PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang tahun 2010.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pekerja bagian pabrik urea PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berjumlah 64 orang. Uji statistik menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan ( ) 5%.Hasil Penelitian: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap bahaya dengan perilaku tidak aman (p value = 0,015). Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap bahaya dengan perilaku tidak aman (p value = 0,002). Ada hubungan yang signifikan antara pelatihan K3 dengan perilaku tidak aman (p value = 0,029).Kesimpulan: Saran penelitian, perusahaan perlu mengaktifkan kembali safety meeting dan sharing pengalaman kerja antara pekerja senior dengan junior. Untuk meningkatkan sikap baik terhadap bahaya perusahaan perlu memberikan motivasi kepada pekerja. Perusahaan diharapkan dapat memperbanyak pelatihan K3 dengan metode yang beragam serta diberikan secara bergilir kepada seluruh pekerja. Kata Kunci: Perilaku Tidak Aman, Pabrik Urea  
Analisis Perilaku Sopir Bus Kota terhadap Uji Emisi Kendaraan sebagai Pencegahan Pencemaran Udara di Palembang Yustini Ardillah; Elvi Sunarsih; Imelda Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.933 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pencemaran udara semakin memburuk dewasa ini. Pencemaran udara berasal dari industri, transportasi dan aktivitas rumah tangga. Transportasi berkontribusi 70% terjadinya pencemaran udara dan emisi kendaraan sendiri dipengaruhi beberapa faktor dan salah satunya adalah perilaku pengemudi dalam mengemudi dan merawat kendaraan.Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Sampel penelitian adalah 80 sopir bus kota di sekitar Kota Palembang yang pernah mendapatkan informasi tentang uji emisi. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara dan pengambilan sample secara accidental. Analisis data menggunakan analisis univariat dan chi-square untuk bivariat. Penelitian ini menganalisis perilaku pengemudi terhadap uji emisi kendaraan yang dipengaruhi oleh variabel independen yaitu sikap, pengetahuan, usia, pendapatan, tingkat pendidikan, sumber informasi.Hasil Penelitian : Hampir separuh responden memiliki perilaku buruk terhadap uji emisi kendaraan. Sisanya yang lain telah melakukan uji emisi untuk memenuhi prosedur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada signifikansi hubungan antara perilaku dengan umur (p=0,000), masa kerja (p=0,000), pendapatan (p=0,000), pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,009) dan tidak ada signifikansi hubungan antara perilaku dengan pendidikan (p=0,085) dan sumber informasi (p=0,06).Kesimpulan : Perilaku uji emisi pada sopir bus kota lebih banyak yang berperilaku baik tetapi uji emisi yang mereka lakukan hanya sebatas prosedur dari uji kelayakan kendaraan bukan pada tahap kenapa uji emisi penting untuk dilakukan, sehingga peneliti menyarankan agar pemerintah Kota Palembang memaksimalkan promosi dan penegakan hukum mengenai uji emisi kendaraan bermotor.Kata kunci : Pencemaran udara, uji emisi kendaraan bermotor, perilaku.