Lalu Erwan Husnan
Politeknik Pariwisata Lombok

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Wisatawan Terhadap Penggunaan Bahasa di Daerah Wisata Lombok Lalu Erwan Husnan; Lalu Ratmaja
Journal of Mandalika Review Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Mandalika Review
Publisher : Politeknik Pariwisata Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.931 KB) | DOI: 10.55701/mandalika.v1i1.5

Abstract

Latar Belakang: Nusa Tenggara Barat merupakan satu dari sekian daerah dengan kunjungan wisatawan cukup tinggi. Kepariwisataan di Provinsi Nusa Tenggara Barat terkait erat dengan penggunaan bahasa. Tiga bahasa yang hadir di daerah pariwisata, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan bangsa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Metode: Metode yang digunakan adalah deskriptif-kantitatif. Jumlah informan yang digunakan adalah 52 orang. Informan tersebut diambil dari dua daerah tujuan wisata yang tergolong maju dan sedang berkembang, yaitu desa Senggigi di Kabupaten Lombok Barat dan desa Kuta di Kabupaten Lombok Tengah. Data dianalisis menggunakan metode EGIDS (Expanded Graded Intergenerational Disruption Scale) Hasil: Hasil yang didapatkan adalah persepsi wisatawan terhadap jasa layanan kepariwisataan di dua daerah wisata tersebut baik. Hasil ini didukung oleh tiga aspek yang digunakan dalam tulisan ini. Namun begitu, persepsi wisatawan lebih cenderung pada penempatan bahasa Indonesia terlebih dahulu kemudian diikuti oleh bahasa asing. Kesimpulan: Penelitian ini yang didasarkan pada data kualitatif kemudian dikonversikan ke dalam hitungan sederhana menggunakan excel mampu mendeskripsikan persepsi wisatawan yang berkunjung ke kedua daerah wisata di Nusa Tenggara Barat (Senggigi dan Kuta). Hasil hitungan tersebut menyimpulkan bahwa persepsi wisatawan terhadap jasa layanan kepariwisataan di dua daerah wisata tersebut baik. Persepsi baik ini didukung oleh ketiga aspek yang digunakan dalam tulisan ini. Khusus pada aspek ketiga yang memiliki dua aspek yang memberikan pilihan bahasa Indonesia terlebih dahulu atau bahasa asing pada jasa layanan kepariwisataan menunjukkan bahwa persepsi wisatawan lebih cenderung pada penempatan bahasa Indonesia terlebih dahulu kemudian diikuti oleh bahasa asing.