Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Influence of Family Empowerment with Participatory Rural Appraisal (PRA) Methods on Covid19 Prevention Compliance Luluk Fauziyah Januarti; Mustofa Haris
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v10i2.864

Abstract

Research design uses Quasy Eksperiment with the Two Group Pre Test – Post Test design approach. The sample was taken by 32 treatment groups and 32 control groups. Sampling technique using Probability sampling with simple random sampling technique. Family empowerment research dependent variables with Participatory Rural Appraisal (PRA) method, Independent Variables of COVID19 prevention compliance. Data collection techniques using questionnaire sheets. Statistical tests using Mann whitney. The results of the study after being given treatment obtained the results of the Mann Whitney p-value 0.012 (p <0.05) so that it can be concluded that there are differences in family empowerment to the compliance of covid-19 health protocols between the two groups
A CROSSECTIONAL STUDY OF NUTRITIONAL CULTURE ON THE ROLE OF A FATHER IN MADURESE FAMILY AS A EFFORT TO PREVENTING TOTAL STUNTING IN BANGKALAN DISTRICT Fitriah -; Mustofa Haris; mufarika mufarika
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 6 No 2 (2022): VOLUME 6 ISSUE 2 AUGUST 2022
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2022/Vol6/Iss2/404

Abstract

In preventing stunting, fathers have a big role in the first 1000 days of life, a father plays a role in maintaining the nutritional stability of the family and provide the psychological needs of mothers and children. Culture also determines how the family pattern of the family fulfill the nutrition of children under five years old. The purpose of this study was to determine the role of fathers in the nutritional culture care for the Madurese family as an effort to prevent stunting in toddlers. The research design used was observational with a cross sectional approach. The research variables include exogenous variables of Madura society parenting culture, the role of fathers and endogenous variables of stunting prevention. The research population of toddlers aged 2-4 in the play group in Bangkalan District in 2021 amounted to 31 schools. The number of samples is 270 toddlers. Sampling technique using Cluster Random Sampling. The instrument used for data collection is a questionnaire. Structural equation modeling-SEM data analysis technique based on variance or component based SEM, which is called partial least square (PLS). The results showed that the culture of nutrition care for the Madurese family affects the role of fathers in preventing stunting in toddlers, the culture of nutritional care in the Madurese family affects the prevention of stunting in toddlers and the role of the father affects the prevention of stunting in toddlers by the family. This shows that fathers have a big role in the growth process of toddlers in fulfill the needs of nutritions. The culture that exists in the Madurese family should not be an obstacle for fathers to play a role in the growth and development of toddlers to prevent stunting
Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak 2-5 tahun berbasis Family Centered Nursing di Wilayah Urban dan Rural Kabupaten Bangkalan Luluk Fauziyah Januarti; Mustofa Haris
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 4 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i4.928

Abstract

Stunting salah satu kegagalan mencapai perkembangan fisik yang diukur berdasarkantinggi badan menurut usia Angka stunting di Bangkalan menurut survei Status GiziIndonesia(SSGI) 2021 merupakan tertinggi di Jawa Timur yaitu mencapai 38,9%.Pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Bangkalan tertinggi di daerah ruralyaitu 33%dan wilayah perurbanan tertinggi sebesar 39,9%. Jika masalah stunting diatas 20% maka merupakan masalah kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian iniuntuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anakusia 2-5 tahun berbasis family centered nursing di wilayah urban dan rural. Jenispenelitian ini adalah analitik observasional dengan ruralin cross-sectional dandilakukan di Puskesmas Bangkalan untuk perurbanan dan Puskesmas Tragah untukrural dengan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Analisis data menggunakananalisis chi-square, mann whitney dan regresi logistik dengan α=0,05. Hasil analisismenunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak anakusia 2-5 tahun berbasis family centered nursing di wilayah urban dan rural adalahpendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu mengenai gizi, pemberian ASIeksklusif, umur pemberian MP-ASI, tingkat kecukupan zink dan zat besi, riwayatpenyakit infeksi serta faktor genetik. Namun, untuk status pekerjaan ibu, jumlahanggota keluarga, status imunisasi, tingkat kecukupan energi, dan status BBLR tidakmempengaruhi terjadinya stunting. Tingkat kecukupan protein dan kalsium diwilayah rural menunjukkan hubungan yang signifikan sedangkan di wilayahperurbanan tidak menunjukkan adanya hubungan. Faktor yang paling mempengaruhiterjadinya stunting pada anak balita di wilayah rural maupun perurbanan yaitu tingkatkecukupan zink
ANALISIS FAKTOR KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN ANAK MADURA BERDASARKAN TEORI TRANSKULTURAL NURSING ULVA NOVIANA; M Hasinuddin; Heni Ekawati; Mustofa Haris
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 1 (2023): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i1.1032

Abstract

Stunting merupakan salah satu kasus malnutrisi kronis yang prevalensinya terus meningkat dari tahun ke tahun di indonesia Berdasarkan hasil PSG tahun 2015, prevalensi balita pendek di Indonesia adalah 29%. Angka ini mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 27,5%. Namun prevalensi balita pendek kembali meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2017. (Kemenkes RI, 2018). Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Non eksperimen : analitik dengan pendekatan restrospective. Variabel dalam penelitian ini adalah Nilai Budaya keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak, Nilai dasar Keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari pertama Kehidupan Anak, Peran Keluarga dalam pencegahan stunting pada 1000 Hari pertama kehidupan anak Madura, Kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan anak. Populasi dalam penelitian ini Orang tua yang memiliki Anak usia 3-5 tahun di PAUD ANNA HUSADA yang berjumlah 175. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P Value : 0,029 lebih kecil dari α : 0,05 HO ditolak artinya ada hubungan antara Nilai Budaya dengan Kemandirian Kleuarga dalam pencegahan stunting pada 1000 HPK Hasil uji statistik didapatkan bahwa P Value :0,007 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara nilai dasar keluarga dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting Hasil uji statistik didapatkan bahwa P Value :0,000 lebih kecil dari α : 0,05 artinya ada hubungan antara peran keluarga dengan kemandirian keluarga dalam pencegahan stunting
Upaya Peningkatan Kepatuhan Pencegahan Covid19 Melalui Pemberdayaan Keluarga Dengan Metode Participatory Rural Appraisal Luluk Fauziyah Januarti; Mustofa Haris
Journal of Community Engagement in Health Vol 4 No 2 (2021): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v4i2.305

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) menjadi pandemi di seluruh dunia termasuk Indonesia, dimana pencegahannya dapat dilakukan dengan memperhatikan protokol Kesehatan. Daeral Rural banyak masyarakat yang tidak menerapkan protocol Kesehatan, karena kurangnya pengetahuan dan partisipasi keluarga dan masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk berkontribusi dalam usaha peningkatan kepatuhan protokol covid dan pendapatan keluarga dimasa pandemi covid-19 melalui pemberdayaan keluarga Hadirnya program ini membawa sisi kemanfaatan, masyarakat khususnya akan lebih rutin melakukan gerakan cuci tangan, menggunakan masker ketika keluar rumah, dan gerakan dirumah masyarakat lebih dekat dengan pelayanan kesehatan, lebih terkontrol. Kegiatan Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Banyior Kecamatan Sepuluh, dengan metode pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) berupa pendekatan pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat. Bentuk kegiatannya adalah webinar, pendampingan dan pelatihan, bekerjasama dengan pengurus PKK. Materi kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari berupa Survey melalui wawancara dan pengisian kuesioner untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, minilokarya hasil pengkajian desa, Pembentukan Agent Of Change Cilik, Pelatihan Kader Kesehatan Covid dan pelibatan Ibu PKK pemanfaatan limbah plastik, pemanfaatan potongan-potongan kain, pemanfaatan bumbu dapur untuk diolah menjadi barang atau produk yang bernilai. Kesimpulannya adalah bahwa program pemberdayaan keluarga metode Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan salah satu program unggulan yang dapat menjadi alternatif peneraparan kepatuhan covid dalam upaya membangkitkan keluarga dari keterpurukan ekonomi, wadah bagi wanita untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya agar secara mandiri mempunyai keterampilan dan keahlian untuk mengatasi masalah yang dihadapi melalui peningkatan kualitas dan kapasitas hidupnya
Analysis Of The Effect Of Socio-Political Factors On Self-Management And Family Care Abilities In Prevention Of Severity Effort In Patient With Coronary Heart Disease Fitriah Fitriah; Rodiyatun Rodiyatun; Suryaningsih Suryaningsih; Mustofa Haris
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER (INPRESS)
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1252

Abstract

Coronary heart disease is the biggest killer responsible for 16% of total deaths worldwide. The death rate due to coronary heart disease in Indonesia is 12.9% percent from total cause of death in Indonesia. Because of the high mortality from the severity of coronary heart disease, effective severity prevention methods are needed to reduce the mortality rate from coronary heart disease. The purpose of this research is to analyze the effect of social factors, political factors and family characteristics on self-management and family care abilities in prevention of severity effort in coronary heart disease. The research design was analytical observational with Cross Sectional approach. Exogenous variables social factors and political factors. Endogenous variables self-management, family care abilities, prevention of severity in coronary heart disease. The population was all patients with coronary heart disease at Anna Medika Madura General Hospital with total sample 130 respondents. Sampling using convenience sampling and instrument using questionnaires with statistical test partial least square (PLS) with α > 0.5. The results of PLS showed that exogenous variables social factors and political factors had significant influence on self-management. Self-management affects the ability to care for family. Family care abilities affects the prevention of severity in coronary heart disease. The new findings of this study are self-management and family care abilities in prevention of severity effort of coronary heart disease can be formed through social factors and political factors