Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA EDI FIRMANSYAH; BAHARUDIN BAHARUDIN
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v2i1.971

Abstract

This research was quasi-experimental research with experimental design nonequivalent control-group design. The study population was all X MIA class students at SMAN 2 Dompu. The classes wich are being investigated are class X MIA1 as the control class and class XMIA2 as the experimental class. The data were collected using multiple choice tests. Multiple choice tests was used to measure the cognitive learning outcomes of students and. The data were analyzed using t test (Independent t test). The results show that guided inquiry model has positive effect on students’learning outcomes, based on the result of 2-tailed smaller than 0,05 (0,000 < 0,05), The statistical analysis result means that learning outcomes of experiment class are significantly better than control class. Hence, it is concluded that problem-based learning model has more positive effect than conventional learning model on the critical thinking skills and physics learning outcomes on Senior High School students. ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan eksperimen nonequivalent control–group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA pada SMAN 2 Dompu. Kelas yang dijadikan tempat penelitian adalah kelas X MIA1 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA2 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t (Independent t test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Inkuiri Terbimbing berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa berdasarkan hasil nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hasil analisis statistik tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik secara signifikan daripada kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Inkuiri Terbimbing lebih berpengaruh positif dibandingkan model konvensional terhadap dan hasil belajar siswa SMA.
Konflik Sosial dalam Perspekstif Hukum Pidana (Studi Multikasus di Bima Nusa Tenggara Barat) Baharudin Baharudin
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 (2022): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v3i2.207

Abstract

Penulisan ini menguraikan tentang konflik sosial yang ada di Bima Nusa Tenggara Barat yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Konflik ini dikarenakan kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum yang sangat lamban menangani tindak pidana yang memicu terjadinya konflik. Konflik ini juga terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kehidupan sosial. Masyarakat selalu menyelsaikan masalah dengan cara main hakim sendiri. Konflik timbul akibat permasalahan antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Kurangnya kesadaran dalam bertoleransi tersebut membuat permusuhan akan menjalar kepada masyarakat luas dan akhirnya akan menimbulkan konflik sosial. Dalam penulisan ini juga, unsur-unsur konflik yang mengadung dampak hukum pidana sebab konflik yang terjadi di Bima Nusa Tenggara Barat karena alat yang dipakai dalam konflik bukan saja parang, tombak atau panah akan tetapi masyarakat banyak memakai senjatan api rakitan bahkan senjata api organik. Dari pemakain senajata api tersebut kepolisian harus bertindak tegas dalam menyita dan menangkap para pemilik senjata api. Serta menerapkan aturan tegas sesuai dengan KUHP dan Undang-Undang darurat Nomor 12 Tahun 1951. Dalam penyelesaian konflik perlu dilakukan pendekatan, penyuluhan hukum serta mendamaikan para pihak yang berkonflik sehingga terciptanya rasa aman, harmonis.
Analisis Yuridis Tindak Pidana Pembunuhan Kepala Desa Rato Kecamatan Parado Kabupaten Bima Baharudin Baharudin
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v4i1.260

Abstract

Sanksi pidana dalam KitabUndang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebenarnya sudah bisa memberikan efek jera terhadap pelaku Tindak Pidana Pembunuhan, namun disisi lain ancaman dan vonis dari Pengadilan bellum tentu dapat diterima oleh pihak keluarga korban Pembunuhan karena ancaman dan hukuman belum sebanding dengan hilangnya nyawa seseorang dari pembunuhan tersebut. Penulisan ini dilatar belakang terjadinya pembunuhan seorang Kepala Desa Parado Rato yang terjadi di Desa Parado Rato Kecamatan Parado kabupaten Bima pada tahun 2016 yang lalu. Dimana seseorang diduga telah melakukan pembacokan terhadap seorang Kepala Desa yang ada di kecamatan Parado Kabupaten Bima, dari kejadian tersebut kedua desa saling melakukan penyerangan dan pemblokiran jalan sehingga paktivitas masyarakat Kecamatan Parado lumpuh total beberapa hari.  Berdasarkan hal tersebut, penulisan hukum ini mengangkat rumusan masalah yakni apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya tindak pidana pembunuhan kepala desa parado rato, Bagaimana penerapan hukum terhadap tindak pidana pembunuhan Kepala Desa Parado Rato. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis krimonogilis dengan pengumpulan data secara empiris normatif. Data yang digunakan adalah data Hukum Primer, data hukum Sekunder dan data hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti yang dijelaskan dalam eknsiklopedia, kamus hukum, kamus bahasa Indonesia dan sebagainya, permasalahn penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori keadilan, kepastian dan kemanfatan Hukum. Dalam Tindak Pidana Pembunuhan tersebut terjadi gejolak yang panjang karena ada beberapa kejadian paska terjadinya Pembunuhan Kepala Desa Rato tersebut yang mengakibatkan kedua desa bertetangga saling melakukan penyerangan. Disamping terjadinya konflik dan premanisme atas tindak pidana tersebut, telah terbongkar satu motif yang begitu menghebohkan bagi warga kecamatan Parado atas pembunuhan tersebut yaitu motif balas dendam. Dari peristiwa tersebut  banyak pihak mengharapkan pelaku dihukum seberat-beratnya dan sebagian pihak mengarapkan hukuman pihak penegak hukum memberikan hukuman yang seadil-adilnya sehingga tercipta rasa keadilan.
Relationship between Certification and Improving the Quality of Teaching Lecturers at the Al-Amin Dompu Teaching and Education College (STKIP) Yeni Rahamawati; Nur Islamiati; Baharudin Baharudin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v13i1.1042

Abstract

This research is motivated by the fact that there are still problems faced by tertiary institutions, namely one of them is the lack of motivation from lecturers in their duties contained in the Tridharma and other important factors that affect lecturer performance include professionalism such as lecturer professional allowances or lecturer certification. This study aims to find out how the relationship between lecturer certification and the teaching quality of lecturers at STKIP Al Amin Dompu. The approach used in this study is a quantitative correlation approach with the type of ex-post facto. The research population is all lecturers at STKIP Al Amin Dompu. The sampling technique used random sampling which totaled 28 lecturers. Data collection techniques using a questionnaire. The data analysis technique used the product moment correlation test with SPSS type 29.00 for windows. The results of the study showed that there was a significant relationship between the two variables, namely lecturer certification and the teaching quality of lecturers at STKIP Al Amin Dompu. This can be seen from the significance value which is smaller than the significance level value or 0.01 <5% (0.05). In addition, the results obtained r count > r table of 0.533 > 0.361. Which shows a strong relationship between the two variables. This research is expected to become the view that lecturer certification is a factor to motivate lecturers in carrying out the tridharma but not to be a benchmark for lecturers in improving lecturer abilities, especially in teaching abilities.
PENANAMAN NILAI-NILAI DISIPLIN TERHADAP SISWA Hen Ardiaansyah; Nurlailah Nurlailah; Baharudin Baharudin; Nurhayati Nurhayati; Umrahayati Umrahayati
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai disiplin di SDN 01 PAJO Aspek yang diteliti yaitu upaya sekolah dalam menanamkan nilai disiplin kepada siswa di SDN 01 Pajo. Dimana Pendidikan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari karena apa yang dipelajari di dalam dunia pendidikan sesuai dengan kehidupan nyata yang dialami oleh peserta didik. Setiap peserta didik menempuh pendidikan sebagai bekal kehidupan, baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa maupun negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk memperolah keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru sudah menanamkan nilai disiplin di SDN 01 Pajo. Penanaman tersebut meliputi : unsur-unsur disiplin, guru mengkombinasikan antara pendekatan otoriter dan demokratis, sekolah melibatkan komite sekolah dan orang tua dalam menanamkan disiplin, langkah-langkah dalam menanamkan disiplin belum diterapkan oleh semua guru, dan Guru melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap perilaku siswa yang kurang disiplin, dengan memberi nasehat, memberi peringatan dan meminta orang tua untuk mengikutkan putra- putrinya ke TPA (Taman Pendidikan Anak).
Pengaruh Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dengan Flash Card terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 MI At-Taqwa Wawonduru Muh. Irfan; Nurlailal Nurlailal; Baharudin Baharudin; Lala Intan Komalasari
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i1.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode struktural analitik sintetik (SAS) dengan media flash card terhadap kemampuan membaca siswa kelas 2 MI At-Taqwa Wawonduru. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dan bentuk desain adalah non equivalen pretest posttest design. Sample penelitian berjumlah 39 siswa dengan kelas eksperimen berjumlah 19 siswa dan kelas kontrol 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan membaca siswa. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t test dan uji independent sampel t test menggunakan aplikasi SPSS versi 29.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pada penerapan metode pembelajaran struktural analitik sintetik (SAS) dengan flash card terhadap kemampuan membaca siswa kelas 2 MI At-Taqwa Wawonduru. Hal ini berdasarkan hasil analisis data uji paired sample t test yang menunjukkan bahwa nilai signifikasi One-Sided p dan Two-Sided p (Sig. 2-tailed) sama-sama bernilai kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05). Kemudian terdapat perbedaan antara kemampuan membaca siswa yang menggunakan metode pembelajaran SAS berbatuan media flash card dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode pemelajaran SAS dengan bantuan media flash card memiliki kemampuan membaca yang lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional berdasarkan hasil nilai post test kelas eksperimen memperoleh rata-rata 84.37 sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata 75.60. Hal ini dikarenakan pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk menghafal tanpa memberikan pemahaman serta bimbingan lebih lanjut kepada siswa dan tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa dalam membaca.
Pemerataan Pendidikan melalui Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi di Sekolah SMAN 1 Hu’u dan SMK Negeri 1 Hu’u Kabupaten Dompu Qurban Hajar; Nursidrati Nursidrati; Edi Firmasyah; Baharudin Baharudin; Rizka Awaluddin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (1)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i1.443

Abstract

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan atau implementasi dari kebijakan sistem zonasi PPDB yang menjadi salah satu upaya dalam pemerataan pendidikan pada sekolah menengah atas di wilayah kecamatan Hu’u kabupaten Dompu. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Hu’u dan SMK Negeri 1 Hu’u. Untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data yang telah diperoleh, peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, menyajikan data dan melakukan penarikan kesimpulan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik sebagai uji keabsahan data. Hasil penelitian yang diperoleh adalah : 1) terpenuhinya enam variabel Van Meter dan Van Horn dalam implementasi kebijakan sistem zonasi yaitu sebagai berikut : a) Aturan Kepala Disdikpora tentang Juknis Pelaksanaan PPDB SMA/SMK Negeri menjadi standar dan tujuan dari  implementasi kebijakan sistem zonasi PPDB SMA/SMK negeri. Namun, kebanyakan masyarakat ataupun wali murid kurang memahami isi peraturan tersebut. b) segala hal yang diperlukan dalam implementasi kebijakan ini sudah terpenuhi atau tercukupi melalui adanya panitia PPDB yaitu guru, karyawan dan OSIS, serta sarana prasarana yang mendukung; c) komunikasi antar pelaksana sistem zonasi PPDB di SMA Negeri 1 Hu’u dan SMK Negeri 1 Hu’u serta Disdikpora berjalan dengan lancar melalui adanyaa sosialisasi baik secara langsung maupun melalui grup whatsapp ataupun grup line; d) Dalam pengimplementasian sistem zonasi tidak semua berdasarkan zona daerah siswa, melainkan perengkingan dari hasil nilai UNBK; e) perlunya perbaikan dalam sistem zonasi; dan f) kondisi ekonomi di lingkungan SMA Negeri 1 Hu’u dan SMK Negeri 1 Hu’u rata-rata petani. 2) Dampak positif dari implementasi kebijakan sistem zonasi di SMA N 1 Hu’u dan SMK N 1 Hu’u yaitu input peserta didik pada sekolah tersebut merata dan meningkatnya motivasi belajar di sekolah favorit, sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu bisa berpengaruh terhadap kehidupan sosial peserta didik dan kesenjangan sosial.
Fenomena Kenakalan Siswa Dan Altenatif Penanggulangan Dalam Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri 7 IT Kelurahan Kandai Satu Aidin; Baharudin; Rizka Awaluddin
JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2024): JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena kenakalan siswa di SMP Negeri 7 IT Kelurahan Kandai Satu. Secara teoritis penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran penulis dalam mengembangkan teori-teori yang telah penulis dapatkan selama kuliah dan secara praktis penulis harapkan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi guru maupun orang tua dalam menanggulangi kenakalan siswa. Hasil penelitian bahwa fenomena kenakalan siswa di SMP IT terdapat pelanggaran tata tertib sekolah, seperti tidak memasukkan baju, membolos, merokok, dan menyemir rambut. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan siswa adalah factor pribadi dan sekolah. Alternatif penanggulangan kenakalan siswa dapat ditempuh dengan beberapa langkah diantaranya siswa memerlukan bantuan orang lain yang dianggap lebih mampu dalam hal ini adalah guru Bimbingan konseling. Pihak sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa dengan dimaksimalkan secara penuh dalam artian fungsi guru tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi juga memberikan pengawasan terhadap siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,  juga kesadaran tata tertib sekolah ditanamkan pada siswa. Pihak sekolah juga menjalin hubungan dengan masyarakat khususnya yang memiliki anak yang cenderung menyimpang.