Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODULE DEVELOPMENT IN CIVIC EDUCATION COURSES GRADE NINE JUNIOR HIGH SCHOOL Rendy Yudha Pratama; Fitra Endi Fernanda; Salman Alfarisi Salimu
Jurnal Scientia Vol. 11 No. 01 (2022): Education, Sosial science and Planning technique, August
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.548 KB) | DOI: 10.35337/scientia.Vol11.pp254-260

Abstract

This research is a development research (R&D) which aims to develop learning media in the form of a printed module in Civic Education for the ninth grade of Junior High School, which consists of module elements, namely teacher guidelines, student activity sheets, worksheets, worksheet keys, test sheets. and lock the test sheet. The results of research and product development prove that the printed learning module for the ninth graders of junior high school is classified as good. This is proven by three stages of trials. Phase one trial by expert lecturers with a percentage of 69.30% with quite good criteria, supervisor II with a percentage of 80.17% with good criteria, supervisor I with a percentage of 78.28% with good criteria. The second stage of the trial is a small-scale trial with 6 teachers as respondents with a percentage of 85.25% good criteria. The last stage of the trial is a large-scale trial with 25 respondents in the ninth grade of junior high school with a percentage result of 88.72% with very good criteria.
Influence of Use Gadgets Towards Political Cultural Orientation Fitra Endi Fernanda; Rendy Yudha Pratama; Roy Kembar Habibi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.41 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3840

Abstract

AbstractThis study aims to determine the effect of the utilization of gadgets as political communication on the political culture orientation of students in senior high school. The design in this study is descriptive research using a quantitative approach and using correlational research. The sample in this study was taken from the population with a proportional purposive sampling technique that was as many as 347 students. The results of this study indicate that there is a positive and significant influence on the utilization of gadgets for political communication. This is indicated by the t-count values is 6,398> t-table (6,398 > 1,649) and a significance value <0.05 (0.000 < 0.05).Keywords: Gadgets, Media, Political Communication, Political Culture, Student
SOSIALISASI SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (PUSKESMAS RAWAT INAP GEDONG AIR): SOSIALISASI SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (PUSKESMAS RAWAT INAP GEDONG AIR) Salman Alfarisi Salimu; Zulkifli; Tahta Herdian Andika; Fitra Endi Fernanda; Fahlul Rizki; Ockhy Jey Fhiter Wassalam; Rendy Yudha Pratama
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i2.598

Abstract

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat .sistem yang digunakan pada puskesmas Gedong Air masih menggunakan sistem manual. Hal ini menimbulkan beberapa kendala, terutama ketidakvalidan dan ketidakcocokan data. Sering pula terjadi kendala pada saat pencarian informasi data pasien, begitu pula dengan sulitnya mencari informasi stok obat maupun proses pembuatan laporan untuk kepala puskesmas. Sehingga dibuatlah sistem informasi puskesmas, sebuah sistem informasi yang mempunyai kegiatan pendataan pasien, pengarsipan, pendataan obat catatan medis dan rekam medis. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi puskesmas ini adalah metode wawancara, metode observasi dan studi pustaka. Sistem informasi yang dirancang dengan tampilan yang sederhana untuk memudahkan staff puskesmas untuk menggunakannya, hanya dengan melakukan login sesuai dengan bagian nya maka user akan langsung masuk ke sistem yang sesuai. Sistem informasi puskesmas ini dirancang bertujuan untuk membangun sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak puskesmas mengolah data pasien dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan.
Konsultasi Pendidikan Terkait Perbedaan Pendidikan Teknologi Informasi dan Teknik Informatika Alfina; Ulfa Isni Kurnia; Fahlul Rizki; Rendy Yudha Pratama
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i2.611

Abstract

Konsultasi dilaksanakan perorangan secara langsung untuk mendapatkan kesimpulan, informasi, nasehat dan saran. Layanan konsultasi merupakan suatu proses kerja sama dalam mendapatkan informasi atau memecahkan permasalahan seseorang yang membutuhkan informasi. Konsultan pendidikan memiliki tujuan untuk membantu orang tua, peserta didik, maupun pihak organisasi dalam merencanakan pendidikan. Konsultan pendidikan sama dengan konselor di sekolah, tetapi yang membedakan adalah konsultan pendidikan tidak bekerja untuk sekolah tetapi bekerja untuk perusahaan konsultasi pendidikan. Di Indonesia konsultan pendidikan digunakan oleh peserta didik yang berencana melanjutkan pendidikan keluar negeri. Pendidikan merupakan proses dalam mengembangkan potensi yang telah ada dalam diri manusia untuk mencapai masa depan yang cerdas dan sejahtera. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, telah menyatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak atas pendidikan dan negara berkewajiban memberikan pendidikan yang berkualitas. Di era globalisasi saat ini terkadang peserta didik yang baru lulus SMA, SMK dan MA menemukan kesulitan dalam menentukan jurusan teknologi untuk melanjutkan pendidikan, karena kurangnya pengetahuan terhadap Perbedaan Pendidikan Teknologi Informsi dan Teknik Informatika. Pendidikan Teknologi Informasi merupakan program studi yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang inovator pendidikan yang tidak hanya berkompeten dalam merancang suatu inovasi pembelajaran, namun juga terampil dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk tercapainya tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan dari peserta didik. Lain hal dengan Teknik Informatika yang merupakan salah satu jurusan yang mempelajari serta menerapkan prinsip-prinsip ilmu komputer dan analisis matematis dalam perancangan, pengujian, pengembangan, dan evaluasi sistem operasi, perangkat lunak (software), dan kinerja komputer. Adapun perbedaannya di lihat dari Capaian Pembelajaran Lulusannya sangatlah berbeda.
Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Aktivitas Fisik Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu ahmad nuruhidin; Andri Prasetiyo; Felinda Sari; Rendy Yudha Pratama
SPORT SCIENCE AND EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 1 (2023): SPORT SCIENCE AND EDUCATION JOURNAL
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/ssej.v4i1.2608

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai fenomena yang diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui tes & pengukuran dan angket. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kebugaran jasmani menggunakan  MFT (Multistage Fitness Test). Dari hasil siswa SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang secara keseluruhan, kebugaran siswa SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu berada pada tingkat kurang. Sehingga dari hasil analisis tes Kebugaran Jasmani diketahui secara keseluruhan, sebagian besar siswa SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu berada dalam kategori kurang siswa putra (43%) dan siswa putri (57%). Rata-rata tingkat kebugaran jasmani terhadap aktivitas fisik dengan menggunakan intrumen bleep test siswa SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu adalah Bleep test maksimal siswa putra 40.2 dan hasil minimalnya adalah 22.4. Bleep test maksimal siswa putri 34.3 dan hasil minimalnya 19.6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat Kebugaran  siswa SMPN 2 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu memiliki rata-rata Kebugaran Jasmani pada kategori“kurang”.