Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kebersyukuran dan Kesejahteraan Subjektif Warga Kota Makassar pada Masa Pandemi COVID-19 Meidy Marsella Panglewai; Heni Gerda Pesau
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 7, No 2 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.279 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v7i2.25554

Abstract

ABSTRACT The phenomenon of the COVID-19 pandemic that began to spread in 2020 made various changes to aspects of life. The drastic changes in life patterns can affect the subjective well-being level of individuals. The purpose of this study was to determine the influence between gratitude and subjective well-being of Makassar City residents during the COVID-19 pandemic. This study uses quantitative methods. The research subjects were residents of Makassar City aged 18-40 years (n=157). The sampling technique used is accidental sampling. Data was collected through the distribution of three psychological scales that were filled through online form. The scales are: The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6), Satisfaction with Life Scale (SWLS), and the Scale of Positive and Negative Experience (SPANE). The collected data were analyzed using non-linear regression analysis. The results of the study reveal that there is a significant contribution between the gratitude variable toward subjective well-being level with a significance value 0.000 (sig <0.05), but the contribution tends to be weak because the coefficient of determination (R Square) is only 0.234. This means that the contribution of gratitude is only 23.4% to be able to predict the subjective well-being of Makassar City residents during the COVID-19 pandemic.  ABSTRAKFenomena pandemi COVID-19 yang mulai merebak di tahun 2020 membuat berbagai perubahan pada aspek-aspek kehidupan. Adanya perubahan pola kehidupan yang drastis serta kondisi kehidupan yang tidak dapat berjalan normal dapat memengaruhi tingkat kesejahteraan subjektif pada individu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kebersyukuran dengan kesejahteraan subjektif warga Kota Makassar pada masa pandemic COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah warga Kota Makassar yang berusia 18-40 tahun (n=157). Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran tiga skala psikologi yang diisi secara daring, yaitu: The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6),  Satisfaction with Life Scale (SWLS), dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE). Data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik analisis regresi non linear. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara variabel kebersyukuran terhadap tingkat kesejahteraan subjektif dengan nilai signifikansi 0,000 (sig<0,05), namun kontribusinya cenderung lemah karena koefisien determinasi (R Square) hanya senilai 0,234. Artinya kontribusi kebersyukuran hanya sebanyak 23,4% untuk mampu memprediksi kesejahteraan subjektif warga Kota Makassar selama berada pada masa pandemi COVID-19. Sisanya yaitu sebesar 76,6 % merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti melalui penelitian ini.
Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan di Era New Normal Eka Damayanti; Nirwana Permatasari; Arie Gunawan H.Z; Heni Gerda Pesau; Andi Halima
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1437.287 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.1712

Abstract

This community service-based research aimed to determine the level of use of knowledge transfer activities in making learning design that fun for educators, students, and parents in the new normal era. This research activity was carried out through a zoom meeting room with the number of total participants was 446 people consisting of various professions and educational levels (SMA - S3). Instruments in data collection used evaluation questionnaires that were distributed to participants by a google form. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that designing joyful learning as in the seminar met the needs of participants. The content of the learning material is fun and beneficial for students and educators. Almost all participants agreed that they understood the material presented by the experts. The results indicated that the community needs joyful learning for children to avoid learning boredom. Fun learning based on the students' needs consisted of creativity, critical thinking, communication, cooperation, and empathy. The synergy between the school and the families of students determined the success of learning.Penelitian pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebermanfaatan kegiatan transfer pengetahuan dalam membuat rancangan pembelajaran yang menyenangkan bagi para pendidik, peserta didik dan orang tua di era new normal. Kegiatan penelitian pengabdian ini berlangsung melalui media zoom meeting room dengan jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 446 orang yang terdiri dari beragam profesi dan tingkat pendidikan (SMA – S3). Instrumen dalam pengumpulan data menggunakan kusioner evaluasi yang dibagikan ke partisipan melalui google form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian pengabdian menunjukkan tema dalam kegiatan seminar sesuai dengan kebutuhan peserta. Isi materi pembelajaran menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik. Hampir seluruh peserta menyatakan sangat memahami materi yang disampaikan oleh narasumber.  Hasil penelitian pengabdian mengindikasikan bahwa masyarakat sangat membutuhkan rancangan pembelajaran yang menyenangkan supaya anak tidak mengalami kebosanan dalam belajar. Pembelajaran yang menyenangkan berbasis pada kebutuhan peserta didik yakni kreativitas, berfikir kritis, komunikasi, bekerjasama, dan empati. Sinergitas antara pihak sekolah dengan keluarga peserta didik menentukan keberhasilan pendidikan.
Regulasi Emosi Kognitif dan Stres pada Era Kenormalan Baru Covid-19 Delisya Rengkong; Heni Gerda Pesau
Psibernetika Vol 16, No 1 (2023): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v16i1.4321

Abstract

“Era kenormalan baru” ditandai dengan peralihan mobilitas dimana individu kembali mulai beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, dimana perubahan tersebut dapat memicu berbagai respon psikologis, salah satunya adalah stres. Individu lalu diharapkan dapat melakukan koping untuk meredakan dampak stres yang jika berlangsung lebih lama dapat mengakibatkan masalah psikologis yang lebih serius. Regulasi emosi kognitif sebagai salah satu koping yang dapat dilakukan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran regulasi emosi kognitif terhadap stres pada era kenormalan baru COVID-19. Penelitian ini juga melihat peran masing-masing dimensi regulasi emosi kognitif terhadap stres. Partisipan penelitian berjumlah 204 orang berusia 20 - 60 tahun dengan teknik sampling acak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan regulasi emosi kognitif berperan terhadap stres pada era kenormalan baru COVID-19 (p < 0,05) dengan koefisien regresi sebesar -0,230. Sumbangan efektif sebesar 13,6% sehingga semakin tinggi skor regulasi emosi kognitif, maka ada kemungkinan semakin rendah skor stres pada era kenormalan baru COVID-19. Positive refocusing adalah dimensi regulasi emosi kognitif dengan nilai signifikansi sebesar 0,046 (p<0,05) dan sumbangan efektif sebesar 4,072% terhadap stres. Faktor demografis dan teori stres yang digunakan dapat ditinjau untuk penelitian selanjutnya.
Fleksibilitas Kognitif Dan Spiritualitas Terhadap Toleransi Distres Heni Gerda Pesau
Psikosains: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi Vol 18 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/psikosains.v18i2.5502

Abstract

Toleransi distress memampukan individu untuk bertahan dan toleran terhadap ketidaknyamanan dan kondisi emosi negatif, kondisi fisik serta stimulus aversif atau ancaman yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah psikologis yang lebih berat. Partisipan terdiri atas seratus delapan orang berusia 17 – 34 tahun, tingkat pendidikan SMA - S1. Skala toleransi distres, fleksibilitas kognitif, dan spiritualitas digunakan dalam studi ini dengan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan fleksibilitas kognitif dan spiritualitas berperan signifikan secara simultan terhadap toleransi distress (p<.05) sebesar 34.6%. Secara parsial, hanya fleksibilitas kognitif yang berperan signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas kognitif dan spiritualitas dapat mejadi prediktor secara bersama terhadap toleransi distress pada sampel dewasa awal. Studi lanjutan dapat dilakukan dengan mempertimbangakan prediktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini, serta variasi usia partisipan yang dilibatkan dalam penelitian.
PENCEGAHAN ADIKSI PENGGUNAAN GADGET PADA SISWA SEKOLAH DASAR Alexander Indrakusuma Linggi; Heni Gerda Pesau; Diah Sastaviana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18312

Abstract

Efek negatif pengguanaan teknologi khususnya gadget telah lama terjadi pada berbagai pihak salah satunya siswa sekolah dasar. Seperti yang kita ketahui, siswa sekolah dasar saat ini dapat dengan mudah, leluasa serta tanpa kontrol menggunakan gadget pribadi maupun gadget milik orang tua mereka. Kegiatan ini sering tanpa pengawasan yang memadai dan membuat mereka sangat rentan untuk menggunakan gadget secara berlebihan sehingga dapat mengarahkan mereka pada kecanduan gadget. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan intervensi untuk mencegah adiksi penggunaan gadget pada siswa sekolah dasar. Pelaksanaannya menggunakan pendekatan manajemen diri dan penataan aktivitas harian bagi para siswa. Sasaran kegiatan ini adalah siswa Sekolah Dasar Frater Bakti Luhur Makassar di kelas 5A. Sejumlah 37 siswa/peserta mengikuti kegiatan ini. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pada akhir sesi terlihat bahwa ada perubahan pada level kognitif siswa. Perubahan yang terjadi pada tahapan perencanaan perilaku yang baru dan didukung oleh pembuatan komitmen dalam kontrak perilaku untuk membatasi diri dalam menggunakan gadget.